Hari ini adalah hari pertama Reno kembali bekerja setelah tiga hari lamanya berkutat dengan ranjang dan bantal, ia memang di anjurkan untuk istirahat total. Reno terlihat cukup sibuk siang itu, tiga hari absen dari kantor cukup membuat pekerjaannya menumpuk.
"Reno, bisa ke ruangan saya sebentar"
Reno sedikit terkejut saat tiba tiba telpon di mejanya berdering. Reymond menyuruhnya untuk datang ke ruangannya.
Sesaat setelah memasuki ruangan atasanya itu, Reno baru sadar ternyata sudah ada Kayla duduk berhadapan dengan Reymond.
"Duduk Ren,"
Reno duduk bersebelahan dengan Kayla, yang terlihat bingung kenapa Reno juga ada di sana. Sedetik kemudian Reymond terlihat menarik laci mejanya dan mengeluarkan suatu benda lalu menyodorkannya pada Kayla.
"Ini kartu ATM dan kunci mobil yang pernah papa sita"
Kayla tersenyum, senyum tidak menyangka dengan apa yang ia lihat di hadapannya itu.
"Papa serius, ini Atm dan kunci mobil Kayla pa,?"
Reymond hanya mengangguk, tatapannya kini beralih pada Reno yang terlihat tengah memperhatikan Kayla.
"Dan kamu Reno, terima kasih untuk kerja kamu selama kurang lebih tiga bulan ini."
"Sama sama, pak"
"Kamu bisa kembali ke ruanganmu Kayla, ada sesuatu yang ingin papa bicarakan dengan Reno."
Kayla keluar dari ruangan itu dengan wajah ceria, ia tidak menyangka papanya mengembalikan kartu ATM dan kunci mobilnya secepat ini.
Sepeninggal Kayla dari ruangan itu, Reymond dan Reno terlibat perbincangan yang cukup serius.
"Ini untuk kamu Reno, anggap saja ini sebagai tanda terima kasih karena kamu sudah membantu saya mengurus Kayla. Tanpa kamu mungkin Kayla tidak akan berubah secepat ini."
Reymond menyodorkan amplop warna coklat ke arah Reno. Reno hanya diam, ia tidak menerimanya tapi juga tidak menolaknya.
"Melihat kamu sakit kamarin saya sadar, pekerjaan seperti ini bukan harusnya saya berikan pada kamu, Reno. Dan saya sudah putuskan, hari ini adalah hari terakhir kamu bertugas di rumah Kayla. Saya sudah merasa cukup dengan apa yang ada di dalam perubahan diri Kayla."
Reno hanya diam mendengarkan, entah kenapa suasana hatinya tiba tiba berubah. Harusnya ia senang karena mulai sekarang ia terlepas dari wanita yang manja dan keras kepala itu. Ia bisa kembali menjalani kehidupan normalnya seperti dulu.
***
Reno baru saja keluar dari kantornya saat jam menujukan pukul 10 malam, ia terpaksa harus menyelesaikan pekerjaan yang telah ia tinggal selama tiga hari itu. Tubuhnya terasa kaku karena duduk di kursi kerjanya dari sore tadi. Sempat berpikir pekerjaannya bisa saja selesai tengah malam, Reno bersyukur ada Sandra yang dengan senang hati membantu menyelesaikan semua pekerjaannya.
Sebenarnya sore tadi Sandra meminta Reno untuk menemuinya di suatu tempat, ada yang perlu ia sampaikan pada Reno tentang Andre. Tapi karena pekerjaannya masih menumpuk, ia dengan berat hati menolak permintaan Sandra. Tapi setengah jam kemudian Sandra justru memberitahu jika ia sudah berada di depan kantornya.
"Thanks San, kalau ngga ada lo mungkin gue baru kelar jam 12 malam"
Reno dan Sandra tengah berjalan menuju parkiran tempat mobil Reno berada.
"Santai aja. Tapi lo yakin pekerjaan gue ngga tambah bikin berantakan nanti"
Sandra hanya khawatir niat baiknya membantu Reno malah hanya membuat pekerjaannya berantakan. Maklum saja, Sandra hanya bermodalkan otak tanpa pengalaman sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Destiny [COMPLETE]
General FictionReno Adrian - Tampan - Mapan - Pekerja keras - Mesum (menurut Kayla) Kayla Atmanegara - Kaya - Cantik - Manja - Keras kepala - Bodoh (menurut Reno) Cinta memang bisa datang dengan cara apapun, kapanpun dan di manapun tanpa kita sadari. Note: Updat...