Part 5

4.3K 290 26
                                    

"Aku mau ketemu eli dan Mutia" Ucap Nobi ke shani yang ada di sampingnya

"Maaf Nob, kamu harus ingat sama perjanjian awal kita" Balas shani yang menolak Nobi untuk bertemu dengan eli dan Mutia

"Shan...aku cuma mau ketemu mereka, itu aja. Dan aku gak akan ambil mereka dari kamu" Kata Nobi

Dan itu yang paling shani takutkan ketika Nobi kembali muncul.

"Dari mana aku bisa percaya kalo kamu gak akan ambil mereka dari aku? Waktu kita cerai aja kamu maksa pengadilan untuk menjatuhkan hak asuh mereka ke kamu. Tapi untungnya pengadilan berpihak sama aku karena perjanjian yang sudah kita sepakati. Dari mana nya aku bisa percaya sama kamu Nob? Kamu ingat semua itu kan?"

Ya, tentu saja Nobi sangat ingat akan kejadian itu. Tapi Nobi melakukan itu supaya shani membatalkan gugatan perceraian mereka dan berharap mereka bisa menjadi sepasang suami istri dan keluarga pada umumnya. Bukan karena menikah di atas hitam dan putih nya perjanjian yang shani buat lalu Nobi sepakati.

"Ok, kalo kamu gak mau ijinin aku untuk bertemu sama mereka. Aku akan bilang ke om Deva dan tante Shania kalau kamu sudah menemukan gracia" Ucap Nobi yang membuat shani langsung menatap tajam pria di sampingnya saat ini

"Kamu ngancem aku?" Kata shani

"Ya, Kira-kira begitu" Jawab Nobi dan kini shani terlihat sangat marah mendengarnya.

Plak!

"Brengsek kamu nob!" Marah shani dan sekaligus menampar Nobi

"Shan maaf, aku.. "

"Apa? Kamu mau bilang kalo kamu nyesel bilang kaya gitu? iya? Basi nob!" Kata shani lalu ia meninggalkan Nobi di taman itu sendiri

Nobi terus memperhatikan shani yang semakin jauh dari penglihatannya.

"Aku berharap kamu akan berubah shan" Gumam Nobi yang masih duduk di tempatnya bersama shani tadi

°°

Lagi-lagi shani datang terlambat ke kantor dan membuat viny semakin kesal dengan sikap shani yang akhir-akhir ini sesuka hati nya.

"Dari mana kamu?" Tanya viny dengan suara tegas nya

"Bukan urusan kak viny!" Jawab shani dan membuat viny kaget mendengar nya. Emosi viny pun semakin menjadi mendengar jawaban shani yang seperti itu.

"Kamu bilang apa tadi? Bukan urusan aku? Hey shani Indira natio, kamu itu pimpinan di kantor ini. Tapi akhir-akhir ini kinerja kamu tidak mencerminkan seorang pemimpin. Tapi kamu--"

Brakk!

"Kak cukup!" Bentak shani diiringi gebrakan meja dari nya

Viny pun cukup kaget dengan apa yang dilihat dan didengarnya barusan.

"Shan, kamu... " Melihat sikap shani yang seperti ini membuat viny jadi tidak bisa berkata apa-apa.

"Kak viny lebih baik keluar, aku lagi butuh untuk sendiri. Maaf kalo tadi aku bersikap kurang sopan sama kakak" Kata shani melembut dan viny pun mengalah lalu keluar dari ruang kerja shani

Setelah melihat viny keluar, shani melihat handphone nya dan muncul lah foto kedua buah hati nya hasil pernikahan shani dengan Nobi.

"Memang gak seharusnya aku menjauhkan mereka dari ayah kandungnya. Tapi sikap Nobi waktu itu membuatku takut kehilangan eli dan Mutia. Maafin aku nob, maafin aku" Ucap shani menyesal

Viny yang mengintip dari luar memang tidak bisa mendengar apa yang shani ucapkan. Tapi viny bisa melihat kalau ada yang sedang shani tutup-tutupi dari nya.

Please, come back to me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang