Gracia terperanjat kaget ketika mimpi buruk melanda tidur siangnya. Dan mimpi itu ada hubunganya dengan shani yang sekarang masih belum juga sadarkan diri.
"Astaga, untung itu cuma mimpi" Ucap gracia bersyukur, karena meninggal nya shani hanyalah bunga tidur gracia
Gracia langsung memandangi shani yang masih setia memejamkan mata.
"Kak, kamu cepat sadar ya. Aku kangen kamu, cup!" Gracia mencium tangan shani yang ada digenggamannya. Dan tanpa gracia duga, tiba-tiba saja gracia merasakan ada pergerakan dari Jari-jari shani
Bahkan sekarang tidak hanya jari shani yang bergerak. Tapi tangan shani juga menggenggam tangan gracia. Tidak erat memang, tapi gracia sangat merasakan genggaman itu.
Tiba-tiba gracia menyadari sesuatu, ini seperti yang ada dimimpi nya tadi.
"Astaga, ini kan sama seperti mimpi ku tadi" Kaget gracia lalu menunggu apa yang selanjutnya terjadi.
Gracia terus memperhatikan shani, sampai akhirnya gracia terkejut melihat shani yang perlahan membuka mata.
"Kak, kamu sadar?" Ucap gracia dengan senangnya
Tapi shani tidak merespon apa-apa, mata shani hanya terbuka setengahnya. Gracia yang tidak ingin terjadi apa-apa dengan shani seperti dimimpinya tadi buru-buru memanggil dokter. Dan ketika dokter datang, gracia menunggu di luar dengan harapan shani baik-baik saja.
"Dok, bagaimana keadaan kakak saya?" Tanya gracia ke dokter farhan yang baru saja keluar
"Alhamdulilah, ibu shani baik-baik saja. Dan mulai ada perkembangan yang bagus pada beliau yang sekarang sudah mulai membuka matanya" Jawab dokter farhan
"Syukurlah kalau begitu dok"
"Iya, kalau begitu saya permisi dulu ibu gracia" Pamit dokter farhan yang diangguki oleh gracia
Kini gracia kembali masuk ke dalam dan melihat shani yang sekarang sudah kembali memejamkan mata nya lagi.
"Kak" Panggil gracia sambil mengusap lembut kepala shani "cepet sembuh ya, aku sayang Kak shani"
Gracia lalu mendekatkan bibirnya di pipi shani, dan menciumnya lembut.
"I miss you"
°°°
Jinan tersenyum pada gadis yang ada di sampingnya saat ini. Dan gadis itu tentu saja eli, mantan kekasih nya.
"Kenapa sih li, waktu itu kita harus putus? Kamu kan tau kalo aku sayang banget sama kamu" Ucap jinan sambil memeluk eli dari samping dan menatap wajah nya
"Karena kamu brengsek" Jawab eli pelan dan menatap jinan di sampingnya. Tatapan mereka pun bertemu.
Jinan lalu melepaskan pelukannya pada eli, dan kembali menindih tubuh polos eli yang ada di balik selimut.
"Maaf soal itu" Kata jinan sambil mencium dada eli lembut
"Aku udah coba maafin kamu, tapi gak bisa" Balas eli, membuat jinan mendongak dan menatap eli yang juga sedang menatap jinan.
"Gpp, aku emang gak pantes dapet maaf dari kamu" Ucap jinan yang kini tangannya kembali mengusap lembut area kewanitaan eli yang sudah basah setelah dua kali jinan berhasil membuat eli keluar.
Eli yang sadar jinan kembali bermain di area kewanitaannya pun secepat mungkin untuk menahannya.
"Udah cukup, aku gak mau keluar lagi jinan!" Tolak eli
"Please, ini yang terakhir. Aku janji li" Mohon jinan dan tanpa menunggu jawaban dari eli, jinan sudah kembali memasukan dua jari nya ke dalam lubang kewanitaan eli.
Eli yang kembali terangsang kini mengalungkan kedua tangannya di leher jinan. Sementara tangan jinan di bawah sana kembali bergerak maju mundur dengan cepat.
"Aahhhh" Desah eli yang membuat jinan semakin semangat di bawah sana
"I love you always, eli"
Cup!
Jinan mencium bibir eli, lalu melumat nya dengan kasar seiring tangan jinan yang semakin bergerak cepat di bawah sana.
Dan tak lama eli mencapai klimaksnya di bawah sana. Eli mendesah panjang, membuat jinan puas mendengarnya.
Jinan lalu jatuh di atas tubuh eli yang kedua nya sama-sama lemas dan kini mengistirahatkan tubuh mereka.
°°°
*keesokan hari nya*
Eli tersenyum mendapati chika yang sedang menunggu nya di depan pagar. Tapi tidak dengan chika yang menatap datar eli.
"Pagi sayang nya aku" Sapa eli pada chika
"Pagi" Jawab chika masih dengan tatapan datarnya
"Ih, pagi-pagi kok udah jutek gitu sih. Senyum dong sayang" Kata eli sambil memegang bibir chika
"Gak usah pegang-pegang!" Chika menepis tangan eli, membuat eli kaget dengan sikap chika yang seperti itu
"Kamu kenapa sih, hmm?" Tanya eli lembut
"Kamu nyebelin eli!" Marah chika lalu memukul bahu eli
Eli tersenyum geli melihat ekspresi marah chika yang menurutnya lucu.
"Biar aku tebak, kamu pasti sebel karena semalam aku gak pulang. Iya kan?" Tebak eli dan chika pun langsung mengangguk mengiyakannya
"Maaf ya sayang, semalam aku ada urusan sama temen-temen dance aku. Jadi gak pulang deh" Ucap eli yang tentunya bohong, karena semalam eli sedang bersama dengan jinan di hotel
"Iya, aku maafin kamu. Tapi kenapa sih kamu cuma ngabarin ke omah aja, sedangkan ke aku enggak?" Protes chika.
"Hmm... Aku lupa, maaf ya sayang. Aku janji deh lain kali gak lupa ngabarin kamu, ok!"
Chika yang tidak ingin memperpanjang masalah akhirnya memaafkan eli.
"Ok, aku maafin kamu. Yaudah yuk kita masuk!" Ajak chika
"Yuk" Eli pun merangkul pinggang chika mesra
Dan jinan yang tak sengaja melihat itu semua jadi kesal sendiri. Tapi meksipun begitu, jinan sudah merasa puas dengan permainannya semalam bersama eli.
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Gak jadi meninggal woy, cuma mimpi wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, come back to me! [END]
Kısa HikayeIni sequel dari "GADIS BAYARAN" jadi silahkan dibaca dan semoga suka! 😁