Part 41

3.1K 199 32
                                    

Viny dan Mario yang baru saja tiba di rumah Deva menatap heran ketika melihat sudah ada mobil shani yang terparkir di garasi. Itu artinya shani sudah ditemukan. Bahkan tidak hanya ada mobil shani saja di garasi. Tapi ada mobil abi, pria yang akan dijodohkan deva dengan viny.

"Calon suami kamu ada disini" Kata Mario

"Ya terus?"

"Aku disini aja, gak enak ikutan masuk ke dalem" Jawab Mario

"Enggak boleh, kamu harus ikut aku masuk!"

"Ayo Mario!" Diajaknya Mario oleh viny sambil menggenggam tangannya

Sesampainya di dalam, Mario langsung melepas paksa genggaman tangan viny. Dan hal itu membuat viny berdecak kesal.

"Malam semua nya" Sapa viny pada mereka semua yang ada di ruang tamu

"Malam" Jawab mereka kompak

"Kamu udah pulang shan? Ketemu sama siapa?" Tanya viny

"Udah, tadi gracia yang nemuin aku" Jawab shani

"Oh, pantes"

Setelah itu Deva menyuruh viny untuk duduk bersama. Dan kini di depan viny tidak hanya ada abibayu, tapi juga ada kedua orang tua abi yang sudah viny kenal sebelum nya.

"Vin" Panggil Deva

"Iya pi"

"Kedatangan abi dan kedua orang tua nya kesini ingin menyampaikan sesuatu sama kamu. Jadi tolong kamu dengarkan mereka baik-baik ya" Kata Deva dan viny hanya mengangguk pelan. Karena viny tau apa tujuan abi membawa orang tua nya kesini kalau bukan untuk melamarnya

Kini tatapan viny bertemu dengan tatapan kedua orang tua abi.

"Nak viny, kedatangan kami kemari ingin menyampaikan permintaan abi untuk meminang nak viny. Apakah nak viny bersedia untuk menjadi istri dari abi, anak kami?" Tanya ibu abi kepada viny

Viny sendiri yang ditanya bukan nya menjawab malah melihat ke arah Mario yang berdiri seperti patung.

"Sebelumnya saya minta maaf Pak, bu, abi. Saya tidak bisa menerima lamaran ibu dan bapak untuk abi ke saya. Karena saya--"

"Viny!" Suara tegas Deva menghentikan ucapan viny yang ingin menolak lamaran abi

"Pi, maaf... Tapi viny gak bisa"

"Iya tapi kenapa kamu gak bisa viny? Kamu bilang abi pria yang baik, perhatian dan sayang sama kamu. Tapi kenapa kamu malah menolaknya?" Tanya Deva

"Abi memang laki-laki yang perfect pi. Tapi nyamannya aku ke abi hanya sebatas teman, gak lebih. Aku gak bisa cinta sama abi, karena aku udah cinta sama orang lain. Dan dia ada disini" Jawab viny

"Ada disini? Siapa dia?"

"Dia Mario, supir kita pi" Jawab viny, membuat mereka semua yang ada di ruang tamu terkejut mendengarnya

"M-mario?"

Viny mengangguk, dan Mario yang merasa namanya disebut langsung terlihat ketakutan. Apalagi ketika melihat tatapan Deva pada nya.

Sedangkan orang tua abi saat itu juga langsung pamit untuk pulang yang tentu nya bersama abi.

Deva yang melihat abi dan orang tua nya sudah pergi langsung mendekati Mario.

"Mario" Panggil Deva

"I-iya Pak" Jawab Mario ketakutan

"Kalau viny mencintai kamu, apa kamu juga mencintai dia?" Tanya Deva

Sebelum menjawab, mario melihat ke arah viny yang masih duduk. Dan viny memberi kode dengan menganggukan kepala.

"I-iya Pak, saya cinta sama ibu viny" Jawab Mario, membuat Deva yang mendengarnya langsung mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat

"LANCANG KAMU YA MENCINTAI ANAK SAYA!"

BUGGHHH!

Ditinju nya perut Mario oleh deva, membuat Mario  jatuh tersungkur dan mengerang sakit. Viny yang melihat hal itu terjadi langsung menolong Mario.

"KARENA KAMU SUDAH LANCANG MENCINTAI ANAK SAYA. MAKA MULAI HARI INI, KAMU SAYA PECAT!!"

Bagaikan disambar petir, Mario terkejut dirinya dipecat oleh Deva.

"Pak, saya minta maaf. Saya janji gak akan mencintai anak bapak lagi. Tapi saya mohon jangan pecat saya Pak, saya mohon!" Mario bersujud di kaki Deva, tapi oleh Deva disepak nya Mario

Mario bersujud seperti itu bukan hanya untuk mempertahankan pekerjaannya. Tapi juga untuk mempertahankan hubungannya dengan anak-anak dari ve. Karena sejak mereka kecil, Mario ikut merawat mereka seperti anak sendiri.

Chika dan Christy tentu saja menangis mendengar Mario dipecat oleh opah mereka. Dan tidak hanya kedua gadis itu, tapi Mutia dan eli juga ikut menangis melihat nya. Karena Mario adalah sosok pria yang membuat ke empat gadis itu nyaman dan merasakan seperti memiliki sosok seorang ayah.

"Maaf Mario, keputusan saya sudah bulat. Mulai malam ini, kamu tinggalkan viny dan keluarga saya!"

"BODYGUARD!" panggil Deva ke anak buah nya. Dan tak lama Deva memanggil, beberapa anak buah Deva datang

"Bawa dia keluar dari rumah ini, dan jangan biarkan dia bertemu dengan anak-anak dan cucu-cucu saya!" Perintah Deva

"Siap, laksanakan pak!"

Anak buah Deva langsung menyeret Mario keluar dari rumah. Tapi tiba-tiba saja keempat anak gadis itu menghadang jalan mereka.

"Gracia, shani!" Panggil Deva ke dua anak perempuannya itu

Gracia dan shani yang dipanggil pun mendekat ke arah Deva.

"Iya pi"

"Cepat bawa anak-anak kalian masuk ke dalam kamar!" Perintah Deva dan kedua langsung mengangguk patuh

Dibawa nya keempat anak gadis itu dengan sedikit paksaan dan juga dibantu oleh bodyguard Deva yang lain untuk membawa mereka ke kamar.

"Papi jahat!"

"Viny benci sama papi!" Ditinggalkannya Deva yang masih bersama shania di ruang tamu oleh viny ke kamar nya sambil menangis

Ingin rasanya viny menolong Mario, tapi percuma saja. Pastinya nanti ia akan bernasib sama seperti keempat gadis tadi.

"Keterlaluan kamu Dev!" Marah shania yang juga meninggalkan Deva sendirian di ruang tamu

Sepeninggalan Shania dari ruang tamu, Deva mengerang penuh amarah.

"Sial!" Umpat Deva, lalu meninggalkan ruang tamu untuk menyusul Shania

Sementara Mario sudah pergi dari rumah Deva setelah bodyguard Deva menyeret nya keluar.

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Asekk dibikinin ini 👇

Cocok gak? Cocok-cocokin aja ya walaupun moment gak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cocok gak? Cocok-cocokin aja ya walaupun moment gak ada

Please, come back to me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang