"Kak""Ya"
"Aku mau nepatin janji aku sebelum kecelakaan itu terjadi dan membuatku hilang ingatan" Kata gracia
"Janji? Emangnya kamu janji apa dan sama siapa?" Tanya shani
"Sama kak shani, aku janji akan menikah sama kakak" Jawab gracia, membuat shani bingung. Apakah dirinya harus senang atau justru sedih. Apalagi jika mengingat ucapan gracia pada saat masih amnesia
"Cia"
"Ya kak"
"Waktu kamu masih amnesia, kamu pernah bilang sama aku. Kalo aku harus mengingatkan kamu sesuatu"
"Sesuatu? Apa?" Tanya gracia
"Kamu bilang, kalau ingatan kamu sudah kembali, apapun yang terjadi kamu akan tetap menyayangi dan mencintai mami ku. Dan sekarang kamu udah tau, apa kamu masih mau mengajak aku menikah?"
Gracia mencoba mengingat-ingat yang shani katakan tadi.
"Kak, aku--"
"Udah, jangan dipaksain buat diingat. Yang penting kamu sekarang udah tau. Aku seneng kamu mau nepatin janji itu, tapi aku juga gak bisa untuk gak ingetin kamu soal itu. Tapi yang jelas, aku gak akan nolak kamu ajak menikah" Kata shani
Gracia tersenyum mendengar kalimat terkahir yang shani katakan.
"Aku udah gak mau ingat-ingat yang tadi kak shani kasih tau ke aku. Karena sekarang hanya ada aku dan kak shani. Jadi, kakak mau kan menikah sama aku?"
"Iya, aku mau"
Setelah menjawab itu, gracia langsung memeluk shani yang ada di kursi roda dengan sangat eratnya.
"Yaudah, kalo gitu nanti malam kita bicarakan ini lagi sama mama dan papi ya kak" Kata gracia sambil melepaskan pelukannya pada shani
"Iya, terserah kamu deh, aku sih ikut aja. Tapi jangan lupa kasih tau tentang ini sama anak-anak juga ya"
"Siap!" Jawab gracia
°°
"Eli semangat!!!!" Teriak chika dari lantai dua depan kelasnya, dan eli yang dipanggil oleh chika ada di lapangan bersama aya yang sedang mengadu bola basket.
"Teriak doang semangat, dalam hati mah cemburu tuh dia liat aku sama kamu" Ledek aya pada eli
"Ish, jangan gitu dong ay!" Kesal eli sambil mendribble bola basket yang ada di tangannya untuk dimasukan ke dalam ring
Suingg~
Plukk!
Bola yang dilempar eli akhirnya masuk ke dalam ring. Chika yang melihat nya langsung berteriak histeris, membuat eli antara harus senang atau malu. Karena teriakan histeris chika tadi menarik perhatian beberapa murid yang ada di luar kelas.
"Ih, eli hebat deh bisa masukin bolanya. Nanti malem masukin aku juga dong" Teriak aya sengaja sambil memeluk eli untuk mengerjai chika
"Aya, apa-apaansih kamu tuh!" Kesal eli lalu mendorong aya
"Hahaha maap li" Kata aya dengan santainya sambil mencoel dagu eli
Eli yang tidak melihat chika berdiri lagi di tempatnya tadi segera naik ke atas menuju kelas. Tak lupa juga eli menarik aya untuk menjelaskan pada chika akan kejadian tadi.
"Pokoknya kalo sampe chika marah banget sama aku. Fix ay, kita musuhan!" Kesal eli, tapi aya tidak mengambil hati.
"Tapi kalo chika nya bisa aku luluhkan hati nya supaya gak marah sama kamu gimana? Kamu mau kasih aku apa?"
Eli menghentikan langkahnya, dan menatap lekat mata aya.
"Seperti biasa, aku bakal puasin kamu" Jawab eli, membuat aya menunggu jawaban itu sejak tadi
"Ok, kamu tunggu disini. Ngintip boleh, tapi jangan ikut masuk. Ngerti?!"
Eli mengangguk dan sesuai intruksi aya tadi kini eli mengintip aya yang sedang menghampiri chika dari pintu.
Semoga aya berhasil buat chika gak marah sama aku. Eh, tapi kalo aya berhasil, aku harus puasin dia dong? Astaga, kenapa juga tadi aku harus ngomong kaya gitu ke aya. Batin eli menyesal
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Dikit dulu ya update nya wkwk
Alias mau nanya dong, ini yang tengah eli bukan sih? Kalo eli, ya Tuhan aku degeka rasanya wkwk
Mau nanya lagi nih, ada grup khusus greshan gak sih? Kalo ada kira-kira boleh join gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, come back to me! [END]
Historia CortaIni sequel dari "GADIS BAYARAN" jadi silahkan dibaca dan semoga suka! 😁