Part 21

2.8K 210 4
                                    

"Ma" Panggil chika pada gracia yang sedang menyiapkan makan malam di dapur

"Apa sayang" Jawab gracia sambil menatap sekilas putri sulungnya itu

"Salah gak sih kalo chika juga punya perasaan kaya bubi dan mama?" Tanya chika, membuat pergerakan tangan gracia yang sedang memegang piring terhenti

Gracia kembali menatap putri nya itu

"Kamu lagi jatuh cinta? Sama siapa?" Tanya gracia sambil menangkup kedua pipi chika

"Kalo chika jawab, mama janji gak akan marah ya?"

Gracia mengangguk

"Iya, mama janji gak akan marah. Emang nya siapa yang udah buat anak gadis mama ini jatuh cinta?" Tanya gracia masih dengan pertanyaan yang sama dan dengan wajah yang malu-malu chika menjawabnya

"Eli" Jawab chika dan membuat gracia saat itu juga kaget

Gracia langsung melepaskan tangannya dari pipi chika.

"Mama kok responnya kaya gitu? Kenapa? M-mama marah ya?" Tanya chika hati-hati

"B-bukan gitu sayang, tapi... "

"Tapi apa? Karena dia cucu nya Bubi?" Tebak chika dan dengan agak ragu gracia menganggukan kepala

Chika mendesah

"Mama tenang aja, chika cuma jatuh cinta sama dia kok. Chika juga belum ada niatan buat pacaran sama dia atau siapapun. Chika cuma mau jujur aja ke mama, gak lebih dari itu. Lagian Eli juga gatau kalo chika suka sama dia" Kata chika, meskipun di dalam lubuk hati chika yang paling dalam ia ingin merasakan memiliki seorang kekasih. Dan orang yang chika inginkan adalah Eli.

"Sayang, maafin mama ya" Ucap gracia sambil mengusap pipi chika

Chika tersenyum

"Gpp kok ma" Jawab chika

Setelah itu gracia menyuruh chika memanggil Christy di kamar untuk makan malam.

°°

"Shan, kamu kenapa?" Tanya viny yang tak sengaja melihat shani melamun dan terlihat sedih

Bukannya menjawab pertanyaan viny, shani malah memeluk nya dan menangis.

"Shan, ada apa? Kok kamu malah nangis kaya gini?" Tanya viny untuk yang kedua kali nya.

"Gracia kak hikss... Gracia.... " Tangisnya

"Iya Gracia kenapa?"

Shani melepaskan pelukannya pada viny, lalu menatapnya.

"Dia bilang ke aku kalau ingatannya sudah kembali nanti dan apapun yang terjadi. Dia akan tetap menyayangi bahkan mencintai mami. Dia juga minta aku untuk mengingatkan kalau sebelumnya dia adalah istri dari mami. Karena mungkin setelah ingatannya kembali, dia akan lupa dengan kejadian yang sekarang. Termasuk lupa kalau dia sudah mempunyai dua orang anak bersama mami" Ucap Shani pada viny

"Apa itu artinya aku gak akan punya kesempatan untuk memiliki Gracia kak?" Tanya Shani dan viny benar-benar sedih mendengarnya

"Shan" Ditariknya shani ke dalam pelukan viny, lalu viny mengusap lembut punggung shani

Sedangkan shani yang ada di pelukan viny semakin menangis. Viny sendiri bisa merasakan kesedihan yang dirasakan oleh shani. Karena apa yang shani rasakan juga viny rasakan.

"Kamu masih punya kesempatan itu shan, dan aku janji akan bantu kamu semampu mungkin untuk mendapatkan gracia. Jadi kamu tenang aja ya, aku akan selalu ada buat kamu" Ucap viny

"Makasih ya kak" Balas shani yang diangguki oleh viny

Kalau kamu merasa gak punya kesempatan untuk memiliki Gracia. Bagaimana dengan aku shan? Aku sendiri gak mungkin punya kesempatan untuk memiliki kamu yang sangat mencintai Gracia. Batin viny

°°°

Keesokan harinya...

Eli terlihat sedang mengejar chika yang sejak tadi pagi menghindar dari nya.

"Chika tunggu chik!" Panggil eli, tapi tetap saja chika menghiraukan panggilan Eli

Chika semakin berjalan ke arah halaman belakang sekolah yang sepi.

Hap!

Akhirnya dengan gerakan yang cepat eli berhasil menangkap Chika. Lalu membawa Chika ke tembok paling pojok yang tidak bisa di lihat oleh siapapun karena ruang yang sempit.

Keduanya kini saling menatap

"Kenapa lo menghindar dari gue?" Tanya eli sambil mengunci pergerakan tangan Chika

"Siapa yang menghindar sih li?" Elak Chika

"Ya elo lah? Kenapa lo kaya gini lagi sih? Apa karena foto gue sama aya yang lo komen kemarin? Iya?" Tebak eli dan Chika langsung mengelak nya

"Enggak kok, jangan kepedean deh!" Elak Chika lagi dan entah kenapa eli malah tersenyum mendengarnya

"Ya gpp kepedean, dari pada lo tukang bohong" Ucap eli, membuat Chika kesal mendengarnya

Chika pun berusaha melepaskan kuncian eli pada tangan dan tubuhnya. Tapi tenaga Chika tak cukup kuat. Semantara eli justru semakin mengeratkan kunciannya pada Chika. Tidak hanya itu, eli juga mendekatkan wajahnya dengan wajah chika. Membuat deru napas keduanya saling menerpa wajah masing-masing.

"Chika" Panggil Eli sambil bergantian menatap intens mata dan bibir Chika.

Dan Chika sendiri merasa sudah terkunci dengan tatapan Eli.

"Apa?" Tanya Chika tanpa Eli duga

"Elo mau gak jadi pacar gue?"

Deg!

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Wadidaw Chikuy ditembak sama Eli 😍

Please, come back to me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang