"Gimana? Anak saya sudah kalian temukan?" Tanya Deva ke beberapa anak buahnya yang ia kerahkan untuk mencari shani
"Belum pak, ibu shani masih belum kami temukan" Jawab salah satu dari mereka
"Kalau belum ketemu kenapa kalian sudah kembali? Saya suruh kalian cari anak saya sampai dapat!" Marah Deva
Salah satu dari mereka terlihat memberanikan diri untuk mendekat ke arah Deva dan memberitahukan Deva kalau mereka dipulangkan atas perintah viny yang juga sedang mencari shani bersama Mario.
"Yasudah, kalau begitu kalian semua keluar!" Perintah deva
"Baik Pak!" Jawab mereka kompak
Christy yang mendengar calon ibu tiri nya itu belum juga ditemukan semakin merasa bersalah. Tapi maksud Christy bicara seperti itu kemarin bukan bermaksud untuk menyuruh gracia dan Brandon bersatu lalu menikah. Tapi Christy hanya ingin sang papa tinggal bersama dan ada di sampingnya setiap hari walaupun tanpa ada hubungan sebagai suami dan istri dengan sang mama.
"Ma, ini semua gara-gara christy" Lagi-lagi Christy berbicara seperti itu dan menyalahkan diri nya sendiri
"Udah sayang jangan terus bilang kaya gitu. Ini bukan salah adek, udah ya" Gracia membawa Christy yang menangis ke dalam pelukannya
"Sayang" Panggil Shania pada gracia
"Iya ma, ada apa?" Tanya gracia
"Kamu udah coba telfon shani lagi atau belum?"
"Udah, tapi nomor kak shani masih belum aktif juga ma"
Terlihat jelas ekspresi khawatir shania pada shani di mata gracia.
Kak shani seperti ini pasti bukan hanya karena ucapan Christy kemarin. Tapi juga karena aku yang tiba-tiba aja peluk Brandon. Batin gracia yang juga merasa bersalah atas pergi nya shani kemarin
"Ma, aku titip anak-anak dulu ya. Aku mau keluar cari kak shani" Kata gracia, tapi Deva segera melarang
"Gak, kamu gak boleh kemana-mana!"
"Tapi, pi... "
"Gak ada tapi-tapian gracia. Kamu diam di rumah sama mama kamu, biar papi dan yang lainnya cari kaka kamu itu"
Deva langsung pergi dari rumah bersama anak buah nya tadi setelah pamit pada shania.
"Ma, ijinin aku cari kak shani juga ya, please!" Mohon gracia pada shania
"Tapi sayang, papi kamu tadi kan ngelarang kamu untuk pergi. Udah ya kamu di rumah aja, kita tunggu aja kabar dari papi dan kakak kamu viny" Kata shania, tapi gracia rasanya ingin benar-benar pergi mencari shani. Dan seperti nya gracia tau shani ada dimana saat ini.
"Dek" Panggil gracia ke Christy
"Ya ma"
"Adek mau bantuin mama gak?" Tanya gracia
"Bantuin apa ma?"
"Sini mama bisikin"
Gracia pun membisikan sesuatu pada Christy dan terlihat Christy sangat menuruti apa yang gracia bisikan pada nya.
"Ok ma, kalo gitu mama hati-hati ya" Kata Christy
"Iya sayang, kalo gitu mama pergi dulu ya"
Christy mengangguk, dan gracia kini keluar rumah dengan cara mengendap-endap.
Setelah berhasil keluar dari rumah, gracia segera menuju ke tempat yang paling sangat gracia ingat. Dan berharap apa yang gracia pikirkan sejak tadi itu benar, jika shani sedang berada disana.
Dua puluh menit gracia menempuh perjalanan ke tempat dimana gracia yakin shani ada disana. Akhirnya gracia pun sampai dan segera masuk ke tempat itu.
Dan disini lah gracia saat ini, di kost-kostan shani yang dulu.
Itu mobil nya ci shani kan? Berarti benar dia ada disini. Batin gracia yang segera naik ke lantai atas dimana kamar shani berada
Sesampainya di atas, gracia segera membuka pintu kamar kost shani.
Ceklek!
Pintu terbuka dan gracia bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di atas tempat tidur saat ini.
"Kak shani" Panggil gracia lalu menghampiri wanita yang sejak kemarin tidak pulang ke rumah
Shani yang dipanggil tentu saja tidak mendengar, karena shani masih tertidur pulas. Dan sepertinya semalam shani habis mabur berat. Itu terbukti karena ada beberapa botol minuman beralkohol yang berserakan di lantai.
"Kak, kenapa kamu harus kaya gini sih setiap ada masalah. Kamu selalu lari sama minuman-minuman ini" Ucap gracia sedih sambil memandangi wajah polos shani saat tertidur
Lama gracia memandangi shani yang masih tertidur pulas. Tiba-tiba saja mata shani terbuka dan membuat kedua nya sama-sama kaget.
"Gracia!" Kaget shani "awwwhh!" Erang shani yang merasakan kepala nya sakit dan pusing
"Kak, kamu gpp?" Tanya gracia
Shani menggeleng sambil menepis tangan gracia yang ingin menyentuh shani.
"Aku gpp, ngapain kamu kesini?" Tanya shani sinis
"Aku kesini tentu aja mau jemput kamu pulang kak. Yuk, kita pulang!" Ajak gracia, tapi shani menolak
"Aku bisa pulang, tapi gak sama kamu!" Ketus shani, membuat gracia sedih melihat sikap shani yang seperti itu
"Kak... "
"Apa!" Ketus shani lagi
"Aku tau kamu kaya gini pasti karena kejadian kemarin kan? Aku minta maaf ya, dan Christy juga minta maaf. Maksud dia bicara kaya gitu kemarin bukan seolah-olah ingin aku dan Brandon bersama atau bahkan menikah. Tapi christy hanya ingin Brandon selalu ada buat dia dan chika. Termasuk aku, aku peluk Brandon kemarin hanya sebagai tanda Terimakasih aja, gak lebih. Kamu harus percaya itu Kak!" Jelas gracia yang berharap shani bisa percaya akan hal itu
"Terserah kamu dan anak kamu deh. Minggir, aku mau pulang" Shani mendorong gracia dan berusaha bangun dengan agak sempoyongan
"Kak, aku gak akan ijinin kamu pulang sendiri apa lagi dalam keadaan kaya gini. Bahaya buat kamu Kak, aku gak mau kamu kenapa-napa. Aku sayang kamu Kak, aku sayang kamu" Gracia menahan shani sambil memeluknya. Bahkan gracia juga menangis sambil terus bergumam kalau ia sangat menyayangi shani.
Shani yang mendengar suara tangisan gracia yang seperti ini membuat hati nya sakit.
Shani lalu melepaskan pelukan gracia, lalu menatap gracia yang sedang menangis.
"Jangan nangis, aku minta maaf sama sikap aku tadi ke kamu ya. Aku juga sayang sama kamu cia, aku gak mau kehilangan kamu lagi karena hal apapun yang menghalangi kita buat bersama lagi. Aku gak mau" Kini ganti shani yang memeluk erat gracia
"Tapi kamu percaya sama aku kan kak?" Tanya gracia untuk memastikan
Shani melepaskan pelukannya pada gracia lalu menganggukan kepala.
"Iya, aku percaya sama kamu" Jawab shani dan kedua nya saling tersenyum
Lama mereka saling tersenyum, tiba-tiba saja shani menyambar bibir gracia dan mengulum nya dengan ritme yang lembut. Dan tak lama kuluman lembut itu berubah menjadi kasar. Shani pun menuntun gracia ke atas tempat tidur. Lalu merebahkan gracia disana sambil menindihnya.
"I love you"
"I love you, too"
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Kapan nikahnya sih mereka? 🙄 pengen gue end ini cerita
![](https://img.wattpad.com/cover/207713700-288-k400268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, come back to me! [END]
Historia CortaIni sequel dari "GADIS BAYARAN" jadi silahkan dibaca dan semoga suka! 😁