25

216 5 0
                                    

10 bulan kemudian

"Rin, pulang bareng gue aja." Ajak Rian.

Aku mengangguk.

Perbedaan waktu dan kesibukan membatasi aku berhubungan dengan Lucas. Kami masih mengirimi pesan satu sama lain tetapi semakin lama semakin singkat.

Semua yang aku khawatirkan terjadi. Hatiku mulai goyah karena Rian dengan cepat menempati hatiku yang cukup hampa. Rian memasuki hatiku dan aku menyembunyikan Lucas dalam sudut lain di hatiku. Kini aku percaya cinta datang dalam 3 detik, entah detik keberapa cinta itu muncul. Apakah Lucas mengalami hal yang sama?

"Ini buat lu." Rian memberikanku coklat saat aku memasuki mobilnya.

"Coklat ini sogokan buat apa, nih?" Aku bercanda.

"Sogokan supaya kamu terpancing." Balasnya.

"Terpancing?" Aku tak mengerti.

"Supaya mau jadi pacar aku." Balasnya.

Suasana hening secara tiba-tiba saat mobil ini sudah berjalan. Aku hanya diam dan tak tahu harus membalas apa. Lagi-lagi ia membuat hatiku goyah.

"Aku serius. Mau jadi pacarku?" Ucapnya.

"Kak sakura?" Tanyaku. Aku memastikan karena aku tidak ingin menjadi yang kedua.

"Kita sudah gak berhubungan sejak lama, Rin." Aku tahu jika Rian jujur.

Rasa egois mulai muncul. Ingatanku tiba-tiba berusaha menghapus Lucas dan hatiku memaksa Lucas keluar. Bolehkah aku egois untuk kebahagiaanku?

"Aku mau hubungan kita serius, Rin. Bukan pacaran seperti anak SMA. Jadi-" Lanjut Rian.

"Aku mau kak." Jawabku.

Three SecondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang