70 panggilan masuk sejak jam 3 sore dari Rian, 10 panggilan masuk dari bunda sejak jam 9 malam. Chat Lucas yang begitu banyak.
'Kamu sudah makan?'
'Dor!'
'Kacang seribu serauk!'
'Kamu baik-baik aja, kan? Kamu sakit?'
'Kamu sakit? Sudah makan? Perlu aku antar ke dokter?'
'Rin angkat dong telfonnya.'
'Kamu marah?'
'Kamu marah? Maafin aku ya.'
'Rin, balas dong'
'Rin, balasssss. Aku khawatir.'
'Rin'
'Rin, hp kamu kenapa mati?'
'p'
'Rin kamu sakit? atau marah?'
'Aku ke rumah kamu ya. Angkat telfon aku tolong'
'Kamu mau aku bawain apa, Rin?'
'Aku sudah dekat.'
'Angkat telfonnya, Rin!!!!'
'Kamu pergi kemana?'
'Kamu dimana? sama siapa? Rin kalo hp kamu aktif tolong balas atau telfon aku. Aku khawatir.'
'Rini kenapa gak ada kabar?!'
'WOY MALING, HP INI LU COPET DI DAERAH MANA?'
'BALIKIN HP CEWEK GUE!!!'
'Rin, kamu dimana? telfon aku ya kalau sudah buka chat.'
'kata bunda kamu pergi sama Lucas?'
'hati-hati ya. jangan pulang kemalaman'
'Rin, aku khawatir, boleh aku jemput kamu?'
'Orang tua kamu mulai nanyain kamu. aku mohon kasih kabar, kasihan orang tua kamu. kamu masih sama Lucas, kan?'
'Lucas masih sama kamu, kan? Aku jemput kamu, ya.'
'Rin aku khawatir. Aku jangan bikin aku marah. Ini sudah tengah malam!'
'Rini, i love you.'
'Aku kangen. Kamu sudah makan, kan? Cepat pulang! Hampir jam 1, Rin.'
'Rin, kamu dimana?! Angkat telfon aku!'
'Aku khawatir, Rin.'
Aku pun membalas pesannya. Aku tak mengangka jika Rian sekhawatir itu padaku.
'Maafin aku, aku gak akan ulangi lagi. Lain kali aku pasti aktifin hp dan balas chat kamu.'
Aku mengetik 'I love you', tetapi kata itu terlalu palsu karena bukan ungkapan dari hatiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Three Seconds
Novela JuvenilJika cinta bisa muncul setiap 3 detik, mungkinkah cinta itu akan bertahan?