20

788 14 2
                                    

"Kakak mau dijodohkan dengan Sakura?" Tanyaku.

Pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulutku dan memasuki telinga Rian. Dua hari yang lalu, aku baru saja menemukan kesamaan diantara kami berdua.

"Nggak." Balasnya.

Rian tidak menatapku saat pertanyaan itu ditanyakan dan dijawabnya. Ia hanya melihat nasi goreng yang ada di hadapannya. Kantin kampus yang dipunuhi oleh kebisingan berhasil menutupi suasana yang canggung saat pertanyaan itu keluar.

"Untungnya, Sakura di Jepang. Aku dijodohkan dengan Lucas dan Lucas tinggal di rumah dan kuliah di kampus yang sama." Aku mulai bercerita. Ia mulai melihatku.

"Sakura tinggal di Indonesia dan dia mantan pacar aku." Balasnya.

Aku dan kamu, sejujurnya lebih baik kak Rian menggunakan panggilan lu dan gue.

Rian memberikan ponselnya padaku. Aku mengambil ponsel itu dan melihat foto wanita yang sangat cantik di layar itu. Kulit wajahnya putih dan bersih. Matanya cukup besar untuk ukuran orang Jepang dan bola matanya berwarna kecoklatan. Bibir tipisnya tersenyum, membuatnya terlihat sangat manis.

"Cantik." Ucapku begitu saja saat melihat foto wanita itu.

"Itu Sakura. Dia juga baik." Balasnya.

"Kakak masih punya perasaan dengan Sakura?" Tanyaku. Sifat keingin tahuanku mulai keluar.

"Tentu."

"Kenapa kakak seakan menolak perjodohan? Kenapa kakak bilang ke bunda mau dijodohkan denganku?" Tanyaku lagi.

"Aku memang menolak. Dia sangat cantik, bukan? Wajar saja dia memiliki dua orang kekasih."

"Jadi dia menduakan kakak?" Tanyaku. Pantas saja dia menolak perjodohan.

"Aku selingkuhannya." Balas Rian. Mataku membesar. Tak percaya akan kalimat yang baru saja terdengar.

"Jadi?"

Three SecondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang