1.3

148 19 0
                                    


Gue paling anti dengan bebauan aneh.
Alice


Alice Pov

Hujan mengguyur bumi. Lebat dan deras. Harumnya aroma hujan bisa gue hirup dari jendela kamar gue. Gue senang dan tenang karena gue suka hujan.

Ketika hujan turun gue terus berpikir kenapa hujan selalu bisa tenangin pikiran gue yang sedang kalut ini.

Setelah cukup lama melihat derasnya hujan yang turun dari jendela kamar gue, gue menyiapkan buku pelajaran dan memakai sepatu.

Gue pun bergegas kebawah untuk sarapan pagi bareng keluarga gue. Abang gue liatin gue prihatin.

"Aku gak papa kok bang",ujar gue lembut.

Ternyata bang Aaron masih mengkhawatirkan gue tentang kejadian tadi malam. Sangat sulit bagi gue untuk menerima semua ini, tapi gie berusaha untuk tidak mengingatnya lagi. Dan sahabat gue tidak ada yang bisa dihubungi.

Gue kesulitan untuk tidur tadi malam, tapi gue paksakan agar mata gue bisa beristirahat sebentar.

"Mata lo mirip panda Ai",ucap Alden.

Gue pikir Alden akan menghibur gue atau mengkhawatirkan gue, tapi emang dasar anaknya usil Alden malah ledekin gue. Huh dasar tuh anak!

"Biarin", ketus gue.

"Anak mama kapan akurnya sih sama adek?",tanya mama sama gue. Gue pun tersenyum.

Gue mau aja akur sama tuh bocah, tapi gimana mau akur kalau dia sendiri yang selalu mengibarkan bendera perang sama gue?

"Ma pa aku pamit dulu. Assalamualaikum", pamit gue dan memeluk lengan Alden manja.

Alden yang melihat tingkah gue hanya diam dan menatap gue.

"Andaikan lo bukan kakak gue?
Mungkin gak ya gue falling in love dengan lo?", tanya Alden.

Lihatkan? Gue udah baik sama dia, dia malah menyatakan cinta sama gue. Nih adek udah gak waras mungkin. Karena gue kesal gue meninggalkannya dan masuk mobil duluan.

"Gila", balas gue sambil melepaskan tangan gue.

"Udah mau Ai damai tapi lo buat dia kesal lagi. Ckck", ucap Aaron.

Selama diperjalanan gue tidak berkutik dan menghindari kontak mata sama abang gue. Gue gak mau dia sedih lihat gue menangis terus.

Gue pun tiba disekolah tepat waktu. Dan saat gue akan berjalan ke kelas gue, kok gue ngerasa kalau gue ditatap gak suka oleh teman sekelas gue?

Tanpa pikir panjang gue langsung masuk kekelas.Gue pun duduk ditempat duduk gue. Disamping Milly.

"Kenapa semua orang merhatiin gue?",tanya gue pada Milly.

Milly yang lagi main game di hp nya pun melirik gue.

"Berita lo yang kemaren tersebar Al",jelasnya.

"Kok bisa?",tanya gue.

"Nah itu gue lagi cari informasi tentang tersebarnya gosip murahan itu",jawab Kayle sambil sibuk dengan ponselnya.

"Tapi kok aneh ya? Yang disebutkan disini cuma lo doang Al",sambung Kayle

"Coba deh lo liat website sekolah Al",pinta Nayra.

Gue pun membuka website sekolah.

Pengumuman
Alice Ainsley adalah wanita murahan!!
Dia meluk dan cium laki-laki lain di sebuah kafe!!!!
P

arahnya cowok itu geng BIGBOSS!

Gue yang membaca informasi itu tidak bisa diam, gue pun langsung berdiri dan pergi. Teman gue yang bingung pun mengikuti gue.

Dengan emosi yang memuncak gue berlari kekelas 11 IPA 1,gue gak peduli tatapan orang ke gue. Yang gue pikirkan saat ini adalah orang yang sudah mempermalukan gue untuk kedua kalinya itu.

Setibanya gue dikelas 11 IPA 1 gue menemukan orang yang gue cari.

"Gak usah jadi banci, pake cara nyebarin informasi murahan", ketus gue dan dia hanya melirik acuh.

"Lo denger atau lo budek?",kata gue ke arah Darren.

Dan ketika gue akan bicara lagi, seseorang anak kelas sepuluh menghampiri gue dan memberi gue secarik kertas. Gue pun membukanya.

Dear Alice
Gue ada perlu sama lo, ke taman belakang sekolah!!

Alden

Gue ragu ini tulisan Alden atau bukan, lagipula untuk apa dia kirim gue surat kalau dia punya handphone? Tapi mungkin ini darurat. Gue positive thinking sama adek gue.

Gue pun langsung pergi ke taman belakang begitu aja.
Sesampainya gue disana gue gak lihat Alden.

Gue takut karena taman ini jarang dikunjungi siswa. Taman ini sangat sepi dan sedikit angker. Gue merasa sekarang gue dikerjai sama orang iseng deh.

Byuurrr

Gue terkejut melihat kebelakang dan disitu terlihat Quinza and the geng. Dia tertawa dan menampar keras gue.

"Hahahah, mampus lo cewek centil!",ujarnya sambil nunjuk gue.

"Makanya lo jadi cewek jangan rakus, Aaron lo suka, Alden lo deketin dan sekarang lo mau deketin Darren?", tanya Caroline.

"Lo-", belum sempat gue bicara sebuah aroma yang sangat busuk mengarah kearah gue.

"gak usah bacot lo", katanya dan langsung ngelemparin gue telur busuk.

Eww gue enek melihat tubuh gue sendiri dan gue pusing dengan baunya. Sampai gue ngerasa dunia hampir gelap sebelum gue ditampar keras dan ditendang sampai gue terjatuh.

Gue tidak bisa bergerak lagi, selain karena bau busuk ini, tubuh gue sakit semua karena ditampar dan ditendang sama geng Quinza.

Mengerikan sekolah ini,pembullyan tampaknya biasa aja disini. Tak heran kalau siswi atau siswa yang mau sekolah disini harus tebal mental.

Dan akhirnya semua pandangan gue gelap dan gue tidak sadarkan diri. Gue berharap seseorang akan datang. Bang Aaron atau Alden, kalian dimana? Tolong gue....




Thank for you reading guys... . 😉😉😉
Dont forget to Vomment😄😄😄😄
Karena untuk perbaikan cerita yang aku buat😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁

BigBoss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang