Lo yang sekarang jahat Alice!!
ByunJam istarahat berbunyi. Gue pergi kekantin sendirian. Gue gak peduli panggilan dari Kayle. Gue terkejut ketika mendengar suara Milly dan menghampiri gue.
"Al, sorry kemaren itu gue emosi banget. Gue udah tau cerita sebenarnya dari Byun", ucap Milly
Sepertinya Milly tahu bukan dari Alden tapi dari Byun. Berarti mereka semakin dekat dan syukurlah karena gue tidak dituduh menjadi orang ketiga lagi sama Milly.
"Untuk apa lo jelasin ke gue?gak guna banget",balas gue.
"Lo kok ngomong gitu Al?", tanya Kayle.
"Haha klise banget. Lo kira gue gak sedih ketika kalian berdua nuduh dan diemin gue. Gue gak dendam sama kalian apalagi lo Mill. Tapi gue masih belum bisa lupain itu semua. Mending kita gak usah temenan lagi", ucap gue dan pergi dari situ.
Gue berusaha tahan airmata gue. Gue pun melanjutkan pergi ke kantin. Gue pesan mie goreng dan jus jeruk.
"Tumben lo sendiri?", tanya Nathalie.
"Gak ada yang mau berteman dengannya girls. Dia kan simpanan om-om, hahah", kata Quinza lantang.
Gue dengan malas berdiri dan ingin meninggalkan kantin ketika tangan gue ditahan Caroline.
"Eitts lo kok kabur?",tanya Caroline.
"Berarti benar ucapan gue kan?",tuduh Quinza.
Plak
Gue menampar Quinza. Quinza kaget melihat perubahan aura wajah gue.
"Gue bukan kabur, tapi kalau gue lawan lo bertiga ntar lo malu disini. Makanya, karena gue kasihan mending gue pergi",ucap gue tersenyum devil.
"Sok banget lo Bitch!!",ucap Quinza dan ingin menampar gue. Tapi tertahan oleh Darren.
"Lo mau ngapain?",tanya Darren.
Geng BIGBOSS datang menghampiri. Gue pun beranjak dari situ.
" Ai,kamu-",ucapan Aaron terpotong.
"Alice, nama gue Alice ya kak AARON",Ucap gue lantang.
"Al lo kok berubah?",tanya Darren.
"Ini bukan lo Al",ucap Alden
Diam-diam geng Quinza pergi dari kantin karena takut dipermalukan oleh geng Bigboss. Dasar pengecut.
"Al, yang Alden bilang itu benar",uncap Milly yang datang tiba- tiba.
Gue menaikkan sebelah alis gue. Tanpa melirik mereka gue menjawab perkataan Milly dengan santai.
"I dont care",kata gue sambil menyilangkan tangan gue.
"Lo beda Alice",ucap Byun.
"Gue harus berani kan Byun?Gue sekarang kan sendiri doang?",ucap gue getir.
"Maksud lo apa?Kita semua teman lo", ucap Darren dan dibenarkan oleh semua temannya.
"Iya teman gue, yang gak percaya sama gue dan nuduh gue?Yang lebih percaya sama cewek lain?",ucap gue dan melihat Alden.
"Yang nuduh gue nikung sahabat?",tanya gue dan melihat kearah Milly dan Kayle.
"Yang ngejauhin gue?",ucap gue dan melihat Nayra.
"Atau yang udah bentak gue dan ngecap gue bukan keluarga lagi!!!Teman lo bilang?",ucap gue dan melihat Aaron serta Geng nya bergantian.
"Basi lo semua",ucap gue dan ingin pergi.
"Sekarang apalagi yang kalian mau?setelah nuduh gue, sekarang kalian mau keroyokin gue lagi buat maafin setiap kesalahan fatal kalian sama gue?"tanya gue dengan mata tajam.
"Enak banget tuh hidup"kata gue ketus
Mereka tidak menjawab pertanyaan gue. Gue langsung pergi dari kantin dan menunda makan siang gue karena gak nafsu lagi untuk makan.
...
Gue masuk kelas dan mengambil ponsel gue. Gue memakai Earphone gue. Ketika gue kalut gue sedikit tenang jika mendengarkan lagu BTS kesukaan gue."Ara mono e wakaremichi wa sou",gue ngikutin lirik lagu Let Go. Versi Jepang. Lagu ini cocok buat gue sekarang.
Kenyataan yang gue rasakan sekarang ini sangat perih. Gue gak habis pikir karena mereka gak percaya sama gue lagi. Apa gue harus pergi dulu baru mereka sadar?
Gue mencopot earphone ketika guru masuk kekelas gue. Pelajaran selanjutnya pun dimulai.
Gue pun keluar kelas ketika bel pulang berbunyi. Gue melihat cewek yang gue benci menghampiri gue.
"Gimana? lo udah ngerasain?Atau lo mau yang lebih dari ini?", tanya Jolicia. Gadis yang gue benci ialah Jolicia.
"Gue udah yakin ini perbuatan lo, thanks ya",ucap gue tersenyum dan pergi namun gue berhenti berjalan ketika dia pura-pura jatuh didepan gue.
"Lo kok jatuh?",tanya gue dan ingin menolongnya sebelum gue mendengar teriakkan dari belakang gue.
" Cia!",ucap Darren dan Alden bersamaan.
"Kamu gak papa?",tanya Darren dan menolong Jolicia.
"Kak Alice tadi dorong aku kak",ucap Jolicia.
"Kok lo gitu Al?",tanya Darren.
Gue hanya menaikkan satu alis gue dan mencerna kejadian didepan gue. Gue paham.
"Gak mungkin Alice",kata bang Aaron.
Ternyata bang Aaron masih percaya sama gue.
"Gak mungkin Cia jatuh sendiri?Lo dorong dia kan Alice!",tuduh Alden.
Gue gak habis pikir dengan Alden. Kemana Alden yang dulunya anti sama cewek? Mana Alden yang dulunya lebih membela gue? Atau Alden ada rasa sama cewek bermuka dua ini?
"Iya gue sengaja dorong dia, karena dia lelet banget jalannya",ucap gue.
Lebih baik gue ikutin sandiwara busuk Jolicia, dan melihat apakah masih ada yang percaya sama gue?
"Ini benar2 bukan lo Al, lo yang sekarang jahat",ucap Byun.
"Emang, dan mulai sekarang lo semua jauhin gue!",ucap gue tajam.
"Kalian semua yang buat gue jahat! Kenapa? Ini gue yang asli!"
"Gue jahat dan lebih jahat lagi kalian semua!" kata gue
Gue masuk kemobil gue dan pulang kerumah. Mama tau konflik gue sama saudara gue, tapi mama diam dan hanya melihat gue sendu. Maaf ma.
Mama hanya bisa melihat gue dari kejauhan sekarang, beliau tidak mau mendekat sama gue karena beliau tau kalau gue butuh waktu buat sendiri. Dimana gue bisa mencari mama yang pengertian seperti mama gue?
Tapi mau gimana lagi, keadaan yang memaksa gue buat berubah agar tidak diinjak lagi harga diri gue sama orang lain.
Selama gue tidak bertegur sapa sama saudara gue, gue hanya bercanda atau bicara sama Aldan doang.
Dialah satu-satunya adik yang gue percaya. Dia mengatakan sama gue kalau sebenarnya dia tidak percaya sama tuduhan ketika kejadian pahit itu. Tapi karena dia merasa kalau dia tidak akan membela gue karena dia tahu kalau semuanya adalah kuasa bang Aaron kalau mama papa tidak dirumah.
Gue mengiyakan aja perkataan Aldan. Gue juga tidak masalah kalau dia tidak membela gue.
Aldan juga mengatakan kalau saat ia menemukan surat gue dikamar ketika gue kabur dari rumah, dia mencari gue kesekeliling Indonesia. Bukan lebay tapi dia sangat khawatir sama keadaan gue yang sedang kalut dalam masalah.
Gue tidak habis pikir kalau adek gue yang paling bungsu ini sudah bisa berpikir dewasa. Dan terlebih lagi dia tidak mudah dihasut tanpa adanya bukti nyata. Gue pikir ketika dia lulus kuliah mungkin dia akan mengambil provesi menjadi seorang detektif. Sama seperti detektif Conan kesukaan gue.
see you next time guys...
Thanks ya.....
😊😊😊😊😊😊😊😀😀😀😀😀😀😀😀😀😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄

KAMU SEDANG MEMBACA
BigBoss [Complete]
Fanfiction(Follow dulu sebelum membaca guys) (Belum direvisi) Whaaattt???? Pindah ke INDONESIA LAGI??? "Tapi aku udah nyaman disini ma... Kok harus pindah?" heranku pada mama ku tersayang. Mama hanya tersenyum dan pergi begitu saja keluar kamarku. ... K...