Gue sedang bersantai diatas kasur gue. Dan datanglah seorang pengganggu kekamar gue.
"Lo ngapain?",tanya Alden.
"Menurut lo?", tanya gue balik.
Paling malas banget gue kalau udah lihat Alden masuk kamar gue. Pasti dia mau ganggu gue.
"Gue nanya lo tanya balik, dodol banget gue dapet kakak", katanya langsung pergi.
Gue mengerutkan kening gue. Gue disamain sama dodol guys. Dasar nih adik durhaka.
Tapi dia kembali lagi. Gue heran dan memperhatikannya. Dia berjalan menuju ketempat gue sekarang. Diatas kasur.
"Lo inget gak?", tanya Alden.
"Gak, gak inget gue kan belum lo ingetin", ketus gue.
"Lo nyambung sih. Nih kemarin itu ketika Aldan baru datang gue mau curhat kan sama lo?Gue mau bilang kalau gue ada ngerasa nyaman sama seseorang eh taunya itu sementara aja. Gak tau gue kok bisa gitu", jelas Alden.
"Siapa?",tanya gue.
Pasalnya Alden itu sulit sekali merasa dekat dengan cewek kecuali keluarganya
"Jolicia", ucapnya yang buat gue kaget.
"Jadi.... Lo?", gue bingung mau bicara apa.
Gue mengingat kembali kejadian dimana Alden membela Jolycia didalam kelasnya, gue dituduh mendorong Jolycia jatuh. Jadi itu karena Alden suka sama dia? Kok gue gak sadar. Bagaimana dia tahu kalau dalang dibalik kejadian tuduhan gue adalah cewek yang disukainya.
"Ya mm sorry sih, tapi sekarang gak lagi kok gue B aja sama dia", jujur Alden.
"Lo beneran?"
Alden menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mengangguk dengan cepat
"Hm terserah lo deh", kata gue.
"Atau lo udah dapat penggantinya?"tanya gue ragu sama Alden
"Gak lah, gue masih single. Masih banyak cewek yang mau sama gue cuma gue aja yang masih milih cewek yang pantas buat gue?"
"Sok banget lo jadi orang. Jadi cewek lo itu harus kaya? Cantik? Yang sederajat sama lo maksudnya?"
"Gak gitu juga kali Ai, maksud gue cewek itu harus benar-benar mencintai gue. Bukan hanya mencintai uang gue. Dia juga harus bisa menyayangi lo sebagai kakak iparnya dan Aldan sebagai ipar kembarnya. Kalau gue dapat cewek yang benci sama lo, gue janji Ai... Dia bakal tinggal nama" katanya panjang lebar
"Lo bunuh dia?" tanya gue terkejut
"Boleh juga opini lo" katanya dengan tatapan membunuhnya.
Sebenarnya Alden itu cocok kalau dijadikan sebagai pembunuh. Lihat matanya yang sangat tajam dan mengintimidasi.
Gue memicingkan mata gue curiga. Bisa aja dia nekat dengan rencananya ini. Siapa tahu kan
"Gak mungkinlah elah. Lo kira gue senekat itu. Maksudnya tinggal nama itu, nama belakangnya tidak akan pernah ada Rottschild nya Ai sayang"
"Lo panggil sayang sama gue? Najis"kata gue
"Bodo amat, yang penting gue sayang sama lo"katanya
"Lo yakin?" tanya gue ragu dan mulai tersipu malu
"Sayang banget gue, karna gue sayang jadi lo adalah tempat yang tepat buat jadi bahan bullyan gue"katanya sambil tertawa kencang.
"Lo! Ish"kata gue kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BigBoss [Complete]
Fiksi Penggemar(Follow dulu sebelum membaca guys) (Belum direvisi) Whaaattt???? Pindah ke INDONESIA LAGI??? "Tapi aku udah nyaman disini ma... Kok harus pindah?" heranku pada mama ku tersayang. Mama hanya tersenyum dan pergi begitu saja keluar kamarku. ... K...