Flashback II

46 6 0
                                    


Sore ini aku menunggu Darren pulang dari kantor bersama dengan Axel diruang tamu keluarga. Sambil menunggu Darren aku menyuapi bubur bayi buat Axel

"Sayang, papa lama banget pulangnya ya"kataku sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan angka lima lewat dua puluh menit.

Tidak biasanya Darren pulang terlambat karena biasanya jam kantor pulang pukul empat sore.

Tapi aku berpikiran positif aja tanpa rasa curiga sedikitpun kepada sang suami tercinta.

Beberapa menit kemudian aku mendengar deru suara mobil yang aku yakin pasti mobil Darren.

Aku segera menggendong Axel dan berjalan kearah pintu untuk melihat Darren.

Tapi apa yang aku lihat membuat dadaku terasa terhimpit.

Darren memeluk seorang wanita asing yang tidak aku kenal.

Darren memapah wanita itu dan membawanya masuk kedalam tanpa menghiraukan aku yang sudah menunggunya didepan pintu.

Darren meletakkan wanita itu di sofa lalu ia menyuruhku membawa kotak P3K.

"Siapa dia?"tanyaku memberanikan diri untuk bertanya dengannya

"Yang, aku menyuruhmu untuk mengambil kotak P3K bukan untuk mengintrogasi aku!"kata Darren dengan sedikit membentak

Aku terkejut tapi aku berusaha sabar dan memberanikan diri untuk bertanya lagi.

"Tapi aku harus tau siapa dia ka-"omongan aku terpotong karena suara bentakan lebih kuat dari sebelumnya.

"BISAKAH KAU MENUNDA PERTANYAAN BODOHMU ITU? BIBIK! AMBIL KOTAK P3K!" kata Darren sambil membentak aku dan Bik Lea.

Aku melihat bik Lea yang tergesa-gesa menghampiri Darren sambil membawa kotak P3K.

Bik Lea melihatku prihatin. Jangan tanya lagi bagaimana kondisi aku setelah dibentak oleh Darren. Aku menangis.

Tapi aku heran dengan Axel yang tetap diam walaupun mendengar bentakan dari papa nya tadi.

"Ayo sayang"kata aku dengan suara parau sambil nenggendong Axel dan membawanya keatas, kekamar Axel.

"Sayang"panggil Darren.

Tapi aku tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan menaikki tangga.

Ketika aku akan sampai ditangga yang ketiga aku merasakan pusing sekali. Aku langsung duduk dan meletakkan Axel dan tak lama kemudian aku merasakan sekelilingku gelap. Terakhir yang aku dengar adalah suara panggilan Darren.

Ketika aku sadar, Darren langsung memelukku. Dia menjelaskan semuanya padaku.

Wanita asing tadi hanya lah orang lain yang tidak sengaja tertabrak oleh nya. Sebegai bentuk tanggung jawab Darren bersedia mengobatinya karena wanita itu tidak ingin kerumah sakit.

Mendengar penjelasan Darren, aku terdiam. Tapi ada hal yang membuat aku terkejut sekaligus bahagia.

"Sayang, kepala kamu masih pusing?"tanya Darren pelan

"Dikit"jawabku lemah

"Nanti makan terus minum obat ya biar dia bisa sehat juga"kata Darren yang buat aku bingung

"Dia?"

"Iya.. Adiknya Axel"kata Darren sambil memelukku dan tersenyum bahagia

Aku bahagia mendengar kalau Axel akan punya adik. Aku merasa sangat bahagia.







Thanks for reading guys....

BigBoss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang