Serasa anak kecil gue, digandeng.
Alice
Ramai...Definisi awal tentang kantin sekolah baru gue. Ukurannya jelas tidak sebesar kantin sekolah gue di Amerika. Tapi makanannya boleh lah bagi pecinta bakso seperti gue. Gue melihat ke sekeliling gue yang ramai dan berisik. Gue bingung ketika melihat tiga gadis yang berdiri disamping meja cowok.
Kakel atau gak? Itu sobat abang sama adek gue? Kok ada cabe sih disamping mereka? Pacarnya? Big imposible! Mereka kan anti sama cabe kayak gitu, mending gue samperin deh...
Ketika gue ingin mendekati meja mereka, Kayle menahan gue. Dia memegang lengan gue.
"Lo mau kemana? Kita cari meja dulu," katanya sambil memegang erat tangan gue.
Serasa anak kecil aja gue pakai acara gandengan segala!! kesal gue dalam hati.
Gue pun diam mengikuti arah teman-teman baru gue ke meja yang cukup dekat dengan meja cowok tadi.
Belum sempat gue memakan makanan yang telah dipesan Kayle, seseorang menggebrak meja kami dan membuang makanan gue.
PRANG
What??? Gak habis pikir gue, nih cabe kesurupan atau apaan? Ternyata pelakunya adalah si cabe yang didekat abang dan adek gue tadi.
"Nyante lo ya, apa maksud lo buang makanan Alice? Cari lawan lo sama gue?" Milly menunjuk wajah para badut itu.
"Emang lo berani sama kita? Di gertak dikit aja langsung ngadu lo sama mami lo!" salah satu dari mereka menyahut yang nama di nametag nya Quinza.
Wow, satu kata buat mereka karena telah membuat gue dan teman gue menjadi pusat perhatian.
"Pergi gak?" ucap gue dingin.
"Wahh ngajak perang lo? Kayaknya lo anak baru deh disini. Ok mulai hari ini lo semua musuh gue, karena ngambil tempat biasa gue duduk dan diam-diam lo semua melirik pacar gue!!" ucapnya lantang yang membuat gue bingung.
"Emangnya ini meja punya nenek moyang lo apa?!" tanya gue sengit.
Gue melihat wajah mereka bertiga memerah. Gue gak peduli dengan tatapan membunuh mereka karena gue jauh lebih mengerikan kalau lagi marah besar.
"Maksud lo pacar?" tanya Nayra bingung.
"Hoho mereka pura-pura tidak tahu guys, biar gue kasih tau sama lo semua kalau cowok yang ada disana adalah pacar gue!" ucapnya percaya diri sambil nunjuk salah satu cowok di antara teman abang gue.
"Dan mereka adalah geng BigBoss, mereka tidak akan mau sama buluk seperti kalian, apalagi MISKIN!!!" ucap dayangnya bernama Natalie.
Dan naaas baju gue basah semua karena mereka nyiram gue.
Wajah gue memanas menahan malu dan saat itu juga...."Pergi!" ucap seseorang seakan tak terbantahkan. Tanpa melihat pun gue tau itu suara siapa.
Gue tahu maksud orang ini menolong gue karena dia tidak ingin gue meledak di kantin ini dan terbongkar semua rahasia gue.
"Heii lo budek ya? Kak Aaron nyuruh lo pergi!" ucap Milly dengan nada suara tinggi.
"Gak tau malu banget jadi orang! Sebenarnya kalian itu cewek atau monster sih?" sinis Nayra sinis.
Quinza tidak mendengarkan perkataan Nayra. Mereka pun pergi dengan wajah menahan amarah. Gue tahu mereka kesal banget sekarang.
Tapi sebelum mereka pergi, Alden terlebih dahulu menghadang mereka. Mereka tersenyum? Tentu saja.
"Lo tahu apa ini?" tanya Alden sambil menunjukkan minumannya kepada geng Quinza.
"Jus mangga pu-punya lo," jawab Natalie kaku. Sebenarnya geng Quinza takut melihat tatapan tajam Alden.
"Oh!" balas Alden dengan wajah songongnya.
Yang Army BTS bisa bayangi wajah V ketika mengucapkan OH dengan raut wajah yang sulit untuk ditulis disini guyyssssss😂😂😂
"Gak jadi minum," kata Alden tiba-tiba.
"Terus?" tanya Caroline bingung.
"Mau buang ke tong sampah," lanjut Alden dan langsung menyiramkan jus mangganya tepat diatas kepala Quinza, Natalie dan Caroline.
"Wow!" ucap Alden kagum dengan karyanya.
Semua seisi kantin menertawai geng Quinza. Dengan malu mereka bertiga meninggalkan kantin.
Alden menyunggingkan senyum puasnya dan melihat ke arah Alice dan Aaron. Tapi Alden tidak menghampiri mereka, Alden kembali duduk dengan gengnya. Darren dkk tidak akan bertanya kenapa dan untuk apa Alden melakukan itu karena mereka semua tahu kalau Alden anti cewek sejenis seperti mereka. So gak ada yang curiga guys.
Gue diam melihat aksi Alden tadi, sampai akhirnya baju gue tertutupi jaket biru hitam milik abang gue. Dan setelah itu abang gue tersenyum dan kembali ke mejanya.
Gue gak akan melupakan kelakuan jahat mereka sama gue dan membuat gue malu dikantin ini. Untung aja semua orang belum ada yang kenal sama gue kecuali anak kelas gue aja.
Ketika gue akan duduk kembali, semua mata siswa menatap gue, termasuk sobat gue.
Kok sepertinya gue seperti tersangka ya? Gue mengerutkan kening gue karena gue bingung dengan sikap mereka. Gue bingung kenapa mereka semua liatin gue? Apa yang salah sama diri gue?
Gue pun teringat dengan jaket pemberian abang gue, pasti mereka semua bertanya-tanya kenapa bang Aaron dengan mudahnya ngasih jaket ke anak baru seperti gue.
Inikah yang dinamakan serasa diintimidasi???
Thanks for reading guys...
Jangan lupa vote dan komentarnya ya..
😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
BigBoss [Complete]
Fanfic(Follow dulu sebelum membaca guys) (Belum direvisi) Whaaattt???? Pindah ke INDONESIA LAGI??? "Tapi aku udah nyaman disini ma... Kok harus pindah?" heranku pada mama ku tersayang. Mama hanya tersenyum dan pergi begitu saja keluar kamarku. ... K...