Sikap dingin itu dapat menutup kerapuhan kita
AliceAlden kembali kerumah sakit tepatnya diruangan mamanya dirawat. Papa Alden belum sadar dari komanya. Setelah kembali ia menceritakan apa yang telah ia dapatkan.
"Bang, Gue udah nemuin Ai", ujar Alden.
"Lo ketemu Ai?", tanya Aaron.
"Ya dan Aldan sekarang yang menemaninya, gue gak sanggup lihatnya bang", ujar Alden.
"Maksud lo?", tanya Aaron sedikit cemas.
"Ai mengalami kecelakaan juga", ucap Alden sambil menunduk.
Aaron terkejut. Alice kecelakaan juga. Abang seperti apa dia yang tidak tahu keadaan adiknya sendiri.
"Gue mau liat dia", kata Aaron.
"Mending gak usah sekarang!", kata Alden.
"Kenapa lo larang gue?", kata Aaron sedikit membentak.
"Karna dia hanya mau ketemu Aldan doang. Dia percaya sama Aldan yang gak nuduh dia. Dan ternyata emang benar kalau foto itu hanya karya editan seseorang yang gue gak tahu itu siapa",jelas Alden dengan kilatan marah dimatanya.
"Darimana lo tahu?"
"Gue memperhatikan foto itu dengan teliti, Ai sama sekali tidak berciuman. Dia melihat siapa yang menolongnya untuk berdiri. Dan ternyata dugaan gue benar ketika gue pergi ketempat teman gue yang ahli edit foto. Dia bilang, ini cuma rekayasa", jelas Alden
Aaron diam meresapi kata-kata Alden. Sekali lagi dia sangat menyesal.
"Jangan keruangannya sekarang, gue takut dia ngusir lo bang" kata Alden
"Gak mungkin Ai begitu, anterin gue kesana", tukas Aaron.
"Lo liat aja diruangan sebelah, disitu kamar adek lo", ucap Alden dan duduk disamping mamanya.
Alden sudah berusaha masuk keruangan Alice, tapi Alice mengusirnya tanpa melihat Alden.
Aaron pun pergi kekamar sebelah dan melihat Alice sedang makan disuapi oleh Aldan. Aaron masuk keruangan tersebut.
"Ai", ucap lirih Aaron.
Gue yang melihat bang Aaron datang, tiba-tiba sekelebat kejadian menyakitkan itu terulang lagi di memori gue.
"Hm", saut gue kesal tanpa menoleh kearahnya.
"Ai, abang minta maaf tentang kejadian kemarin itu", ucapnya sambil menatap gue.
Gue belum bisa lupain bagaimana dengan lantangnya bang Aaron ngatain gue dan semua orang juga nuduh gue. Gue sakit ngingatnya.
"Mending bang keluar aja", kata gue dan membalikan tubuh. Gue merasakan cairan bening mengalir dari mata gue. Gue sedih bang.
"Ok gue pergi, Aldan lo jagain kakak lo, hanya lo satu-satunya yang bisa deketin Ai", kata bang Aaron sambil berlalu keluar kamar.
Aldan mengangguk mengiyakan perkataan abangnya.
"Lo gak seharusnya begitu Ai, lo tau kan bang Aaron itu sayang bang-", ucapan Aldan terpotong.
"Gue lebih sayang sama dia makanya gue gak mau dia liat kondisi mengenaskan gue ini", kata gue.
Gue berhasil diselamatkan oleh warga yang tinggal didaerah itu. Namun sayang supir taksi yang gue tumpangi masih koma.
Gue tidak menyangka kalau gue dibawa kerumah sakit yang sama dengan mama gue. Orang yang pertama kali gue lihat adalah sikembar adek gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
BigBoss [Complete]
Fanfiction(Follow dulu sebelum membaca guys) (Belum direvisi) Whaaattt???? Pindah ke INDONESIA LAGI??? "Tapi aku udah nyaman disini ma... Kok harus pindah?" heranku pada mama ku tersayang. Mama hanya tersenyum dan pergi begitu saja keluar kamarku. ... K...