2.1

141 15 0
                                    

Sakitnya lebih sakit ketika lo gak dianggap lagi
Alice

Didalam Mall

Gue masuk lagi kedalam Mall untuk beli buah melon lagi. Tapi gue ditemani oleh Billy. Dia orangnya baik tapi kadang gue kesal dengan leluconnya.

"Ini lo beli satu buah melon gede untuk sekeluarga? ", tanya Billy.

"Enggaklah, buat gue aja", ucap gue santai.

"Badan lo kurus gini sanggup emang makan buah besar ini? ", tanyanya sambil ketawa cekikikan.

"Sialan lo, tau ah gue mau pulang", kata gue.

"Eh bentar, ngambekan lo ya...
Boleh minta nomor lo gak, bukan maksud lain tapi agar kita lebih akrab... Kalau lo mau", kata Billy.

"Nomor gue? Sekedar mengakrabkan diri gak papa, gue ingin memperbanyak teman, hehe nih 08*********", ucap gue pada Billy.

"Ok udah gue save, ntar lo save juga ya", kata Billy

"Sip, gue pulang duluan... Ehh makasih udah temenin gue tadi"ucap gue.

"No problem, nice to meet you", ujar Billy.

"Too", kata gue dan masuk kedalam mobil.
Flashback off

Ketika gue sampai dirumah, gue mendengar suara bentakan dari dalam, gue panik. Gue pun masuk kedalam dan ternyata rumah gue penuh. Seluruh teman gue dan geng BIGBOSS ada disini.

"Ini ada apa? ", tanya gue bingung.

"Lo udah pulang? Nih ada yang nyari lo kak", kata Aldan sambil nunjuk teman gue.

"Bukan nyariin tapi mastiin lo masih bener apa gak", ketus Alden.

"Maksud lo apa?", kata gue.

Kalau dia masih emosi sama gue, jangan didepan teman-teman gue juga!

"Jujur sama Abang, kamu tadi berdua sama cowok?", tanya bang Aaron.

"Iiiya bang, tapi dia temani aku karena gak seng-", perkataan Alice dipotong oleh Milly.

"Jadi bener informasi yang gue dapet, sayang banget ya... bang Aaron udah belain lo dari tadi dan Darren juga udah mastiin kita kalau itu bukan lo", kata Milly.

Gue bingung dengan perkataan Milly. Emangnya apa salah gue kalau gue jalan sama cowok? Kenapa semua orang disini tampak emosi?

"Lo ngapain jalan berduaan, pelukan bahkan ciuman didepan umum Ai? ", tanya Alden.

Gue langsung melotot ketika Alden bicara yang tidak pernah gue lakukan.

Plaaakkk

Gue menamparnya dengan sekuat tenaga gue. Gue saat ini sangat emosi karena satu hari penuh gue selalu difitnah yang tidak pernah gue lakukan. Apa yang ada didalam pikiran mereka sampai lupa kalau gue adalah Alice si gadis baik-baik.

"Jaga mulut lo ya, gue gak serendah yang lo bilang, bangsat", ujar gue dengan penuh penekanan.

Gue pikir dia akan meminta maaf sama gue eh nyatanya dia merendahkan harga diri gue didepan sahabat gue dan sahabatnya.

Untungnya bokap dan nyokap gue lagi di New York tempat bibi gue. Jadi gue gak perlu takut bikin mereka cemas dan khawatir.

"ALICE!!! abang gak pernah ngajarin kamu berkata dan berlaku kasar sama saudara kamu sendiri", bentak Aaron.

Jujur gue sangat takut kalau melihat bang Aaron marah saat ini. Tapi gue gak salah, jadi sebisanya gue harus menjaga harga diri gue.

"Bang, tapi aku gak salah,,,, percaya kan sama aku?", seketika tangis gue pecah.

BigBoss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang