06:00 WIB
Gue melihat angka jam dinding kamar gue dengan mata yang masih mengantuk tidak sadar dengan angka jam yang gue lihat.
"Baru jam segini, lima menit lagi baru gue bangun," sambil tutup mata gue kembali.
Gue mengambil selimut gue yang terjatuh dan menutup kembali wajah gue. Ntah kenapa saat ini gue merasa ngantuk banget. Tak lama kemudian gue tersadar dan melihat jam kamar gue kembali.
HAH?
Gue membelalakan mata gue saking terkejutnya ketika menyadari sesuatu.
Gue baru ingat sekarang gue di INDONESIA dan jam segini harusnya gue udah rapi ke sekolah baru gue. Gue panik dan langsung meloncat dari tempat tidur gue karena gue ingat kalau hari ini adalah hari pertama kali gue sekolah di sekolah yang sama dengan abang dan adek gue.
"Mampus, gue telat bangun." Gue pun bergegas mandi dan siap-siap ke sekolah.
Gue poles wajah gue dengan bedak setipis mungkin karena gue tidak terlalu suka berdandan. Setelah menyiapkan buku dan peralatan tulis gue yang lainnya gue bergegas memakai sepatu dan turun ke bawah.
Setibanya gue di bawah, semua orang ngeliatin gue seakan-akan gue ini pencuri. Jelas mereka semua pandangin gue kayak pencuri, gak biasanya seorang anak baru bangunnya telat.
"Hai, pagi semua," kata gue pada mama, papa, abang, dan adek gue.
"Masih ingat sekolah lo?" ketus adek kesayangan gue sekaligus lawan debat abadi di rumah.
Alden... Alden. Selalu dia yang buat gue gondok di rumah. Anak itu iri banget kalau lihat hidup gue tenang sebentar.
"Apaan sih lo? ngerusak pagi gue, udah gak mood sarapan gue!! Mama, papa aku berangkat sekolah dulu, dan bye bang Aaron," sambil memeluk abang kesayangan gue dan gue mencibir ketika melihat Alden menatap gue datar karena tidak gue anggap dia ada.
Hahah itu pembalasan gue Alden!! (Senyum smirk).
Sebelum pergi mama titip pesan agar gue jangan terlalu mencolok diantara teman-teman baru gue nantinya. Yah walaupun gue gak ingin juga memperlihatkan jati diri gue sebelum gue tau ketulusan orang itu berteman dengan gue.
Dulu gue pernah dapat teman palsu alias fake friend. Tapi sudahlah karena itu sudah menjadi masalalu.
Aku juga tidak mengharapkan mendapatkan teman yang sederajat dengan gue. Cukup dengan tampil apa adanya dan yang paling penting tidak mengharapkan uang gue aja.
"Aduh, gue kok lupa sih pesan bang Aaron semalam kalau hari ini gue pergi sekolah bareng adek gue yang super duper nyebelin!" pikir gue karena lupa dengan pesan bang Aaron semalam.
Bisa turun gengsi gue semobil sama tuh anak. Tapi bodo amat lah. Gue pura-pura gak nyadar aja. Gue pun masuk ke dalam mobil mewah berwarna merah punya adek gue. Sebenarnya hati gue masih kesal sama Alden tapi bagaimana lagi? Bang Aaron tidak bisa mengantarkan gue ke sekolah. Terpaksa gue harus semobil dengan curut ini.
Beberapa detik kemudian dia pun masuk dan duduk disamping gue sambil menatap gue remeh, gue pun melengos dan lebih memilih menghadap ke jendela aja, sambil melihat betapa indahnya tanah airku INDONESIA.
Gue gak terlalu heran jika melihat Jakarta macet, karena sebelumnya gue juga pernah disini, walaupun sebentar. Sebenarnya gue juga mau menetap di Indonesia. Tapi karena gue anak yang baik jadi gue turutin setiap perkataan mama gue yang katanya tidak mau pisah sama gue.
Bagaimana ya selama ini kehidupan bang Aaron yang tinggal hanya berdua sama Alden yang anaknya bandel banget?
Tapi sekarang gak lagi, karena gue dan orang tua kami udah pindah kesini lagi.
Gue melamun memikirkan bagaimana kehidupan gue kedepannya di sekolah baru gue. Untung gue bisa berbahasa indonesia. Nyesel juga ketika gue terus bantah mama yang berusaha mengajari bahasa indonesia sama gue dulu. Tapi karena otak gue emang pintar, gue bisa menyerap setiap perkataan bahasa indonesia dari mama.
Kira-kira gue dapet teman gak ya? Gue melirik Alden yang hanya diam dan fokus menyetir. Kok gue merasa Alden kaku banget. Alden melirik gue dan gue langsung membuang muka ke arah jendela. Gue masih kesal sama anak itu.
Kalau gue gak dapat teman ntar gue dikira cupu lagi? Gak mungkin lah kan gue ini gadis yang baik hati dan tidak sombong jadi pasti ada yang mau berteman sama gue. Iya kan?
Gue tersenyum sendiri membayangkan ketika gue punya sahabat yang hobi nya sama kayak gue yaitu sesama Kpopers.
Kalau misalkan hayalan gue kenyataan, pasti gue semangat terus ke sekolah karena ada teman yang sama kayak gue.Alden memandang gue aneh karena gue tersenyum sendiri.
"Apaan lo liat gue? Gue tahu kalau gue emang cantik. Sirik lo?" tanya gue sambil cekikikan.
"Gue masih normal ngapain sirik sama nek lampir kayak lo!" kata Alden datar tanpa menoleh ke arah gue.
"Lo tuh yang kakek lampir!" balas gue kesal.
"Emang ada kakek lampir?" tanya Alden dengan senyum menyebalkannya.
Lihat kan kalau gue disamping dia pasti gue sering gondok lihat tingkah nya yang menyebalkan.
Gue memanyunkan bibir gue kesal. Lihat aja suatu saat gue yang buat lo kesal.
"Gitu amat bibir lo, sengaja monyong-monyong gitu?" tanya Alden sama gue.
"Oooh jadi selama lo disini, lo jadi cowok mesum ya?" tanya gue sambil nunjuk dia dengan telunjuk gue yang lentik.
"Lo yang mesum, enak aja lo nuduh gue," kata Alden kesal.
Hahaha lihat Alden lagi kesal menjadi keseruan tersendiri bagi gue. Lihat bagaimana bibirnya yang kesal buat gue tertawa.
"Senang banget lo!" kata Alden sambil menatap gue tajam.
"Gue gak takut sama tatapan lo, jadi gak usah nakutin gue ya," kata gue sambil tersenyum penuh kemenangan.
Alden hanya diam dan fokus kembali menyetir. Gue juga melihat ke jendela lagi karena sudah tidak ada lagi debat dengan Alden.
Cukup lama dalam perjalanan menuju sekolah baru, akhirnya tiba juga di sekolah baru gue yang keliatan dari luarnya seperti gedung stadion.
Terus siswa dan siswi nya bening semua. Maksudnya gak ada yang jelek alias termasuk kategori cantik dan ganteng. Tapi tetap gantengan abang kesayangan gue tentunya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kegantengan abang gue. Iyakan ARMY?
Ketika asyik melihat siswa yang berlalu lalang, kepala gue dijitak sama Alden. Sakit nya kebangetan. Dasar anak siapa sih dia. Untung aja adek gue kalau gak udah gue tendang dia ke planet lain.
Thanks for reading readers...
Tunggu kelanjutannya ya...
Jangan lupa Vomment karena itu sangat penting bagi perbaikan cerita yang aku buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BigBoss [Complete]
Hayran Kurgu(Follow dulu sebelum membaca guys) (Belum direvisi) Whaaattt???? Pindah ke INDONESIA LAGI??? "Tapi aku udah nyaman disini ma... Kok harus pindah?" heranku pada mama ku tersayang. Mama hanya tersenyum dan pergi begitu saja keluar kamarku. ... K...