Min Yoongi

1.4K 95 4
                                    

Yoongi mengendarai mobil dengan Jihyo yang dibelakang, masih dengan tubuh lemas tapi sudah mendingan dari yang sebelumnya. Jiyoon menemani Yoongi yang sedang menyetir itu.

"Appa, otsukare, otsukare!!" Ucap Jiyoon bersemangat sambil mengguncang-guncangkan lengan ayahnya.

"Yyaa, ternyata kau suka laguku dengan Hoseok samchoon." Balas Yoongi sambil mencari lagunya itu.

"Suka!! Karna Appa terlihat imut dan bersemangat ketika bersama samchoon Hoseok." Jiyoon membayangkan appa da Hoseok samchoon manggung saat mereka muda dahulu.

"Aku jadi rindu tour" guman Yoongi

Jihyo mendengar hanya bisa tersenyum tipis, ia pun rindu juga, rindu euphoria once, sebutan fans grupnya, bernyanyi, menampilkan performance dan dukungannya.

Tapi kala itu sudah terlewati, saatnya mereka menjalani apa yang sudah menjadi tanggung jawab mereka sekarang.

Jiyoon mulai mengulurkan tangannya disambut dengan Yoongi, mereka memperagakan seperti membuka pintu.

"Soji-me!!" Teriak Yoongi semangat.

"Appa, bukannya sope?"

"Soji untuk Suga Jiyoon."

"Aahh matta."

"Otsukareee~ samadeshitaaaa~" Jiyoon dan Yoongi mulai bernyanyi dengan semangat, seperti carpool karaoke yang sering mereka lihat di acara televisi.

"Dakedo kitto" Jiyoon

"Ashita" jawab Yoongi

"Ii koto mo" Jiyoon

"Aru sa" Yoongi

"Papa" Jiyoon

"Mama" Yoongi

"Ganbare" Jiyoon

"Arigatou~" Jiyoon dan Yoongi

"Otsukare, sama deshita" keduanya saling menyanyi saling menyahut dan tertawa bersama.

Jihyo hanya tertawa melihat tingkah ayah dan anak itu. Ia benar-benar tak menyangka akan berakhir bersama Min Yoongi atau biasa dikenal Suga. Ia tak menyangka pria pucat ini adalah masa depannya, padahal kalau diingat-ingat ia sama sekali tidak tertarik dengan pria ini. Pria kurus dan tingginya sangat standar untuk laki-laki, padahal tipe idealnya dahulu adalah mempunyai badan yang berisi dan besar. Tapi, ia malah berakhir dengan Min Yoongi, yang bahkan tidak ada didalam pikirannya.

Sudahlah, memang jodoh sudah diatur oleh yang mahakuasa. Lagipula Yoongi mempunyai sifat yang baik serta mengayomi Jihyo, ia suka dengan sifat Yoongi sebagai pemimpin rumah tangga mereka dan selaama ini pun mereka bahagia hingga memiliki Jiyoon.

"Eomma, aku ingin adik." Ucap Jiyoon tiba-tiba, membuat Jihyo tersedak.

Yoongi melihat Jihyo di kaca tengahnya, dengan cepat memberikan sebotol air mineral ke Jihyo yang langsung disambutnya.

"Yya? Kenapa tiba-tiba?" Tanya Yoongi pada Jiyoon

"Aku bosan sendirian pa, aku ingin punya teman. Selama empat belas tahun aku sendirian, aku ingin bermain bersama adikku, bukan hanya sibuk les piano, les berenang dan bimbel saja. Bosan! Lagipula Appa terkadang sibuk memproduksi lagu untuk boy dan girl grup di agensi appa, sedangkan eomma, sibuk syuting drama dan beberapa variety show untuk kompetisi menyanyi." Curhat anaknya.

Yoongi dan Jihyo saling melirik.

"A-appa akan cari waktu yang pas eoh?"

"Kenapa cari waktu yang pas? Kenapa tidak sekarang saja?" Tanya Jiyoon.

"Jiyoon-ah, drama eomma juga belum selesai. Tidak mungkin kan kalau drama itu dihentikan ditengah jalan karena eomma hamil?" Bujuk Jihyo.

"Apa aku saja yang buat sendiri." Ucap Jiyoon asal.

"Mworagu?!" Yoongi terkejut.

"Iya, aku kan sudah mengalami puber. Aku juga sudah haid, appa. Ovum-ku sudah siap untuk diisi sperma. Daripada appa dan eomma tidak mau, lebih baik aku buat sendiri? Eoh? Kan aku sudah bisa."

Yoongi dan Jihyo lupa kalau anaknya ini sudah belajar reproduksi di pelajaran biologi.

Yoongi dengan cepat menjitak kepala anaknya.

"Appa!! Sakit!"

"Yya, kau ini bicara apa huh? Semua itu tidak semudah yang kau bicarakan. Kau mau jadi ibu sebelia ini dan mengurus anak? Kalau seperti itu, aku tak sudi melihatmu sebagai anak, mau ku turunkan disini?" Ucap Yoongi membuat Jiyoon takut.

Jihyo langsung bangun dan mengusap lengan Yoongi, agar emosi suaminya terkendali.

"Aku kan hanya bicara apa yang aku pelajari.." jawab Jiyoon dengan suara merendah.

"Kau boleh tahu apapun itu karena semua itu adalah ilmu, namun, pikirkan terlebih dahulu. Hah.. kau ini ada-ada saja. Katanya kau mau kaya melebihi aku? tapi kenapa kau malah sudah memiliki pemikiran seperti nenek-nenek."

"Aku kan hanya memberi pilihan, appa."

"Tapi tidak berguna bagiku." Jawab Yoongi singkat.

Jiyoon langsung membuang wajahnya ke jendela. "Appa, mian."

Yoongi langsung mengusap kepala Jiyoon sayang. "Kau kuasai dulu dunia, kau perbanyak piala. Piala yang ada dirumah belum cukup bagiku, tambah jadi dua atau lima lemari. Baru aku akan mengizinkanmu mempunyai anak."

Jiyoon jadi tersenyum lalu mengangguk semangat. "Lihat saja, akan kutambah lemarii piala sehingga appa kuwalahan untuk membeli lemari melulu."

"Akan ku berikan seratus lemari kalau itu tak cukup."

Ketiganya tertawa bersama.




"Appa akan mengabulkan permintaanmu sayang. Kau mau adik kan?" Tanya Yoongi.

Jihyo hanya bisa melotot terkejut.

"Mauuu appa!!"

"Appa akan mengabul~"

"Tunggu dulu!" Potong Jihyo.

"Bagaimana dramaku?" Tanya Jihyo pada Yoongi.

"Kita konsul ke dokter untuk menanyakan jadwal yang pas untuk kita membuatnya. Kau bawa jadwal syuting dramamu eoh? Kalau variety show, bisa diatur."

Jiyoon bersorak senang karena Yoongi hendak mengabulkan keinginannya, sedangkan Jihyo harap-harap cemas.

**




Tamaaaatt

Mau ngasi tau kenapa bangtan nyapu bersih daesang😢 blm lagi tour stadium streaming dll:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau ngasi tau kenapa bangtan nyapu bersih daesang😢 blm lagi tour stadium streaming dll:". Jadi, just focus and team work makes the dream work - our president Kim Namjoon

cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang