🔞🔞
**
"Ayang!! Saus tomat dimana?" Teriak Jungkook dari dapur, nampak sedang berkutat didapur rumahnya.
"Dilemari paling kanan, saus bumbu-bumbu semuanya ada disana." Jawab Jihyo ga kalah berteriak.
"Dimana sausnya, ah ini dia." Gumam Jungkook sambil bersenandung, lalu ia meneruskan adonannya.
"Duh, gayakin bakal enak ya. Kok teksturnya begini?" Jungkook melihat adonannya lalu menciumnya. Jungkook mencobanya dengan jari kelingkingnya. "Enak juga."
"Ternyata aku bisa masak." Lanjut Jungkook bersenandung. Sesekali melihat putrinya yang duduk di pantry dan mengedipkan matanya.
Jungkook kembali melihat ponselnya yang berisi resep makanan yang sedang dimasaknya. "Emang pake bawangnya tiga ya? Apa ga kelebihan?" Tanya Jungkook dengan dirinya sendiri.
Karena ragu, Jungkook memutuskan untuk bertanya pada istrinya lagi. "Ayaaaangg!! Ini bener bawangnya ditambah tiga? Ga kebanyakan?"
"Ikutin aja resep yang ada diinternet." Balas Jihyo.
"Dimengerti, cinta." Balas Jungkook namun sambil bersenandung lagi.
Sambil memotong bawang yang membuat matanya mengeluarkan airmata. Jungkook mendengar cekikikan dari putrinya, yang geli saat ayahnya menyeka air mata.
"Yaak! Jungyun-ah. Ayah tidak menangis, oh? Bawang ini sangat pedih dimata." Ujar Jungkook sambil menyeka air matanya.
Putrinya yang berumur sepuluh tahun itu mengangguk mengerti namun sambil tersenyum jahil, "iya, aku mengerti, ayah. Tapi kalau ayah ingin menangis juga aku tidak keberatan."
"Cih, gadis nakal. Berani menggoda ayah." Balas Jungkook kesal namun ada unsur bercanda.
Jungyun, putri tercintanya tertawa terbahak melihat ayahnya yang ngambek.
**
Kenapa Jihyo tidak memasak. Sebab.. wanita itu sedang membereskan kekacauan yang dibuat suaminya. Sejak Jungyun lahir, Jihyo memilih meminum pil kb karena ia ingin fokus dengan karirnya, maka sejak saat itu Jungyun terkadang dititipkan dirumah neneknya. Jungkook dan Jihyo sibuk bekerja. Sampai pada akhirnya, seminggu yang lalu. Jungkook merayu istrinya agar segera memberikan adik untuk Jungyun. Yang entah mengapa langsung disetujui oleh Jihyo. Tak disangka bagi Jungkook karena Jihyo benar-benar berdedikasi untuk dirinya sendiri menjadi wanita karir. Sangat tidak terduga, jatah saja bisa dipenuhi oleh Jihyo sebulan hanya sekali. Bagaimana bisa wanitanya itu dengan mudah meng-iyakan keinginan yang akan membuat dirinya cuti bekerja selama berbulan-bulan.
Seminggu yang lalu pun mereka akhirnya konsul ke dokter untuk program memiliki momongan. Dan kepenuhan itu terjadi tadi malam.
Karena Jungkook sudah lama tidak menyentuh Jihyo, yang akhirnya kamarnya menjadi korban kebuasan lelaki yang bermarga Jeon itu.
**
"Kita liburan ke Busan, ma? Kerumah nenek dan kakek?" Tanya Jungyun antusias saat mereka sarapan pagi.
"Hanya sebentar, sesudahnya kita ke jeju." Jawab Jihyo.
"Kamu mau ikut ayah sama mama atau dirumah nenek saja?" Tanya Jungkook pada putrinya, yang membuat Jihyo melototi Jungkook.
"Kamu kenapa nawarin itu ke Jungyun sih? Sudah jelas Jungyun ikut kita." Ucap Jihyo.
Jungkook tidak menghiraukan Jihyo, lelaki itu tetap menatap Jungyun yang ada didepannya. "Setelah kerumah nenek, kita langsung terbang ke jeju. Sebenarnya ayah sama mama ke jeju hendak mengerjakan sesuatu."
![](https://img.wattpad.com/cover/200896503-288-k836358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]
Fiksi PenggemarKepenuhan, jdi pindah ke cupcakes 2 ;)