Yoongi mengelus sayang puncak rambut istrinya, Park Jihyo. Setelah mengompres dahi wanita itu, Yoongi mengelus sayang. Sebagai seorang suami, Yoongi sangat sayang pada Jihyo dan juga sedih melihat istrinya lemas tak berdaya, hanya bisa di ranjang mereka.
Yoongi terbangun karena mendengar Jihyo yang terus mengerang. Lelaki pucat itu berkali-kali membangunkan Jihyo, namun Jihyo tak kunjung bangun. Dirinya malah dibuat terkejut karena tak sengaja memegang tubuh Jihyo yang panas.
Maka dengan cepat Yoongi segera mengompres Jihyo sebagai pertolongan pertama untuk istirnya. Dan berakhirlah Yoongi yang terus terjaga untuk menjaga istrinya.
**
Paginya, Yoongi membangunkan anaknya, Jiyoon, untuk pergi kesekolah.
"Jiyoon-ah, ironaa." Ucap Yoongi sambil mengecup dahi Jiyoon.
"Appa?? Dimana eomma?" Jiyoon terkejut, karena appa-nya ini tak biasanya untuk membangunkan dirinya. Biasanya ibunya.
"Eomma sedang sakit, sayang. Mandilah. Appa akan buat sarapan untukmu."
**
Yoongi dengan cepat menuju ke dapur. Ia melihat isi lemari dinginnya dan mencari bahan makanan. Tidak ada. Yang ada hanya beberapa buah yang sudah busuk, lalu roti tawar yang masih bisa dimakan. Yoongi mengambil roti tawar itu, lalu mengoleskan selai kesukaan Jiyoon, nutella, dengan cepat.
Sebelum Jiyoon turun, Yoongi menghampiri Jihyo dikamar mereka sambil membawa roti.
"Sayang, makan dulu." Yoongi membangunkan Jihyo dengan lembut.
"Hmmh? Aku tak lapar, sayang." Jawab Jihyo dengan suara beratnya.
"Makanlah, walau hanya sedikit. Setidaknya lambungmu terisi."
Karena Yoongi yang menyuruhnya, Jihyo menurutinya. Ia bangun dengan bantuan Yoongi, lalu mengigit roti tawar itu.
"Pahit." Kata Jihyo ketika dia memakan roti tawar yang manis isi coklat itu.
"Lagi."
Jihyo menggeleng. Sungguh, ia tak sanggup lagi untuk duduk. Dengan cepat ia menidurkan dirinya lagi.
Yoongi langsung mengambil air dengan sedotan dan memberikan Jihyo minum.
"Aku mengantar Jiyoon dahulu, setelah itu aku akan panggil dokter. Eoh?"
Jihyo hanya mengangguk tanpa melihat kearah Yoongi. Matanya benar-benar panas ketika ia membukanya.
"Btw, kita tidak ada bahan makanan ya?" Tanya Yoongi
"Ah, itu.. rencananya aku hendak belanja bulanan hari ini. Tapi malah aku sakit begini. Maafkan aku ya." Sesal Jihyo.
"Tak apa, aku yang akan belanja."
**
Jiyoon memakan rotinya yang sudah disiapkan oleh Yoongi. Tak lama, Yoongi terlihat. Ayahnya itu sambil menelpon seseorang.
"Pd-nim. Aku hari ini izin tak masuk kerja."
".."
"Istriku sakit. Aku harus menjaganya."
"..."
"Terima kasih pd-nim."
Setelah menelpon, Yoongi duduk didepan Jiyoon.
"Eomma sakit apa, Pa?" Tanya Jiyoon.
"Sepertinya demam biasa. Sehabis Appa mengantarmu, Appa akan memanggil dokter."
KAMU SEDANG MEMBACA
cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]
FanfictionKepenuhan, jdi pindah ke cupcakes 2 ;)