Jungkook terdiam melihat kembarannya yang banyak teman itu sedang berjalan kearahnya, mengamnbil anak panah untuk persiapan lomba.
Yugyeom hanya melihat kearah Jungkook, lalu pergi begitu saja. Mereka kembar namun tidak pernah akrab. Kedua orang tuanya mereka berpisah, yugyeom ikut ibu mereka sedangkan jungkook ikut ayah mereka. Entah sejak kapan mereka pun ikut saling membenci satu sama lain, sampai suatu waktu yang mengharuskan mereka tinggal satu atap.
Walaupun tinggal bersama, mereka tidak pernah akrab, tidak pernah saling tegur sapa. Yang ada di dalam benak mereka adalah satu sama lain saling membenci. Alhasil, mereka sangat tidak peduli apapun yang mereka kerjakan masing-masing.
**
**
***Gadis yang berada di tempat duduk penonton melihat kearah lelaki yang tampak gagal mengenai panahannya. Namun, lelaki yang lain berhasil dan pada akhirnya sekolah mereka unggul dan masuk babak semi final.
"Ji, jangan ngeliatin yugyeom mulu. Pukpuk-in sana." Ucap Rose jahil.
"Apaansi, udah gada hubungannya lagi." Kilah jihyo.
"Yeu, walaupun mantan jangan dimusuhin gitu donggg. Kasian itu dia sedih, ga kena sasaran." Goda rose lagi.
"Yauda biarin aja. Yang penting sekolah kita masuk di semi final." Balas Jihyo.
"Lo tau ga yang terakhir manah itu siapa?" Tanya rose.
"Gatau" jawab jihyo cepat, karena dia benar-benar tidak tahu, tapi.. wajahnya kenapa lumayan mirip dengan mantannya itu.
"Dia kembaran mantan lo, tau."
Mata jihyo membola terkejut, "sumpah lo? Demi apa? Gue baru tau? Kok gue baru tau sih?"
"Gua juga baru-baru ini denger kabarnya. Mereka memang ga akur. Itu sebabnya lo sampe gatau mereka kembaran, ya karna hubungan mereka ga sehat."
"Rose, sumpah. Gue merasa jadi pacar yang ga berguna banget sampe kembaran mantan gue aja gatau?"
"Jangan merasa bersalah gitu. Hak yugyeom gamau cerita sama lo. Jadi lo gasalah anjir."
"Tetep aja? Gue lama loh sama yugyeom hampir setahun?"
"Trus lo pernah kerumah yugyeom?"
"Pernah, tapi seinget gue yugyeom tinggal sendiri." Jihyo berusaha mengingat rumah yugyeom yang pernah dikunjunginya.
"DOR! Gossip mulu." Tiba-tiba mingyu mengagetkan keduanya. "Tuh sekolah kita masuk final, ini malah ngegosip."
"Ga ngegosip anjir!" Bantah rose, sedangkan jihyo melihat kearah yugyeom yang termenung sendirian, sedangkan jungkook tersenyum senang merayakan keberhasilannya.
**
Jihyo membawakan sebotol minuman untuk yugyeom. Semenjak ia mendengar Yugyeom punya hubungan tak sehat dengan saudaranya jihyo jadi tak tega. Suasana hati yugyeom sedang sedih, dan pasti kesepian. Tujuan jihyo hanya ingin menghibur yugyeom. Toh mereka putus secara baik-baik juga. Jadi, tak salah kan jika ingin berteman baik dengan mantan pacar?
Jihyo sudah izin pada guru olahragnya untuk bisa menunggu yugyeom berganti baju di depan ruangan ganti baju atlit. Dan disinilah jihyo menunggu yugyeom, didepan pintu ruangan ganti pakaian.
Jihyo melihat seseorang datang, dan menutup pintunya. Jihyo melihat gestur tubuhnya, ia kenal tubuh yugyeom seperti apa, ini pasti salah satu temannya.
"Yugyeom masih di...." jihyo tertegun begitu melihat tubuh itu menghadap padanya. "..... dalem ya?"
Jungkook. Jungkook melihat Jihyo sinis. Ia benci, gadis ini pasti fans saudara kembarnya. Bukannya memberitahu, jungkook berjalan mengabaikan jihyo.
Jihyo terdiam tetapi ia penasaran. Apa benar? Ia hanya ingin memastikan.
"Tunggu!"
Jungkook menoleh kearah jihyo.
"Lo.. saudara kembarnya yugyeom?" Tanya jihyo agak gugup.
Mendengar pertanyaan gadis itu, jungkook jadi tertarik. "Tau dari mana lo?" Tanya jungkook balik.
"Baru-baru ini denger. Apa bener?" Tanya jihyo.
"Kalo lo mau kepo tentang dia, jangan tanya gue. Gue gatau apa-apa, sumpah." Jawab jungkook lalu ia hendak pergi.
"Bukan. Kalo iya bener kalian bersaudara. Kenalin, gue jihyo mantannya dulu. Sorry gue gatau kalau kalian saudara. Pdahal gue beberapa kali pernah kerumah kalian." Ucap jihyo.
Jungkook membalikkan badannya persis menghadap Jihyo. Lalu memerhatikan gadis ini dari atas hingga kebawah. Wow.
Selera kembarannya boleh juga.Lalu jungkook melihat sebotol minuman yang ada ditangan jihyo. Jungkook tebak, pasti itu untuk yugyeom.
Jungkook langsung merampas botol itu dan langsung menegak setengahnya.
"Eh, ini bukan untuk lo." Ucap Jihyo
Bersamaan dengan yugyeom yang baru membuka pintu, dan langsung di suguhkan pemandangan mantannya bersama dengan kembarannya.
Jungkook melirik itu dari sudut matany, menyadari kembarannya menangkap dengan mantan saudaranya itu.
"Thanks ya, jihyo." Ucap Jungkook tersenyum sambil memberikan botol minuman itu pada jihyo.
Yugyeom melengos saja, sambil berlalu melewati keduanya.
Jihyo yang baru menyadari yugyeom melewatinya pun langsung mengejar pria itu. "Yugyeom.. gue..."
"Jihyo, gaperlu gaenak. Gue gapapa. Lagian kita udah putuskan? Kalo lo mau deket sama dia, gue beneran gapapa? Oke?" Ucap yugyeom dengan nada yang sarkastik. Yugyeom sudah badmood karena gagal, ditambah melihat mantannya bersama saudara yang dia benci.
Yugyeom langsung pergi begitu saja. Sedangkan jihyo terkejut melihat yugyeom seperti itu. Yugyeom yang dikenal jihyo benar-benar entah keberadaannya dimana. Yugyeom yang ini berbeda, wajahnya sangat marah lalu nada bicaranya pun berbeda. Setahu jihyo, yugyeom adalah orang teramah yang ia kenal. Bahkan saat putus, yugyeom pun masih bisa tersenyum tulus padanya. Kenapa disini sangat berbeda??
Jungkook menghampiri jihyo yang masih berdiri ditempat. Lalu..
"Tuh, dia bilang kalo lo mau sama gue gapapa."
**
(Lanjut tyda?)
KAMU SEDANG MEMBACA
cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]
FanficKepenuhan, jdi pindah ke cupcakes 2 ;)