Jihyo duduk dikursi roda, dibantu chanyeol yang mendorongnya. Mereka menuju ke ruang inap dimana jungkook berada. Sudah tiga hari terlewati dan kata suster Jungkook sudah sadar.
Dada jihyo berdebar ketika diirnya perlahan mendekat keruangan itu. Takut Jungkook masih sakit, takut jungkook belum sadar dan kemungkinan negatif yang lainnya.
Begitu chanyeol membukakan pintu. Jihyo melihat Jungkook yang tengah duduk sambil menyantap makanan dengan lahap terhenti karena melihat ruangannya dibuka.
Jihyo secara reflek langsung bangkit dari duduknya dan berlari menuju Jungkook. Gadis itu langsung memeluk Jungkook sambil menangis.
"Ahjussi tidak apa-apa? Ahjussi kenapa lama sekali sadarnya? Aku benar-benar khawatir. Aku gabisa tidur. Aku bisa tidur kalau minum obat tidur. Apa punggungmu tidak apa-apa?" Tanya Jihyo berentetan
Jungkook menatap chanyeol yang berada diambang pintu. Chanyeol tersenyum sedikit lalu melambaikan tangan seolah mengizinkan mereka berbicara berdua. Yah, chanyeol paham kalau jihyo begitu khawatir pada Jungkook karena pria itu telah menyelamatkan adiknya.
"Bisa nanti bertanya-nya? Aku lapar." Ucap Jungkook.
Jihyo tidak mau mendengar malah langsung memeluk jungkook dengan erat, seolah takut Jungkook pergi.
Jungkook hanya bisa menghela nafas sambil berkata, "aku makan dulu."
**
"Kapan ahjussi sadar?" Tanya Jihyo. Tangannya terus melingkar dipinggang jungkook, gadis itu sudah berada di ranjang yang jungkook pakai. Benar-benar seperti perangko.
"Sekitar satu jam yang lalu. Aku bangun dan aku merasa sangat kelaparan." Jawab Jungkook.
"Jelas sekali. Soalnya ahjussi ga sadar tiga hari. Gamakan ga minum tiga hari. Jadi ya kaya orang kelaparan." Ucap Jihyo .
Jungkook hanya mengangguk, lalu ia melihat tangan jihyo yang melingkar di pinggangnya.
"Kenapa?" Jungkook menunjuk tangan Jihyo.
"Aku gamau diculik lagi. Gamau jauh-jauh dari ahjussi. Diculik sangat menakutkan." Ucap Jihyo dengan memanyunkan bibirnya.
"Keluarga hwang sialan. Sampai membuat wajahmu lebam seperti ini? Bagian mana lagi yang mereka serang?" Tanya jungkook.
Jihyo tanpa berfikir apapun langsung mengangkat piyama rumah sakitnya sampai dibawah dada.
"Disini." Perut kanan jihyo terlihat masih lebam dan jungkook melihat hal itu.
Jungkook benar-benar kesal melihat lebam yang ada ditubuh jihyo. Ingin rasanya ia menghabisi nyawa keluarga itu. Namun, tak lama kemudian, ia sadar.. kalau yang ditunjukan jihyo adalah bagian privasinya. Perut mulus itu dikotori dengan lebam sialan.
Karena salah tingkah, jungkook berdeham membuat jihyo sadar kalau ia tengah mempertontonkan bagian privasinya. Cepat-cepat diturunkannya piyama tersebut.
Keduanya canggung. Namun, jihyo berusaha mencairkan suasana.
"A-aku udah baik-baik aja kok, ahjussi. Keluarga hwang juga sudah masuk penjara, termasuk hyunjin karena terbukti menculik aku." Ucap Jihyo terbata.
Jungkook hanya mengangguk kaku.
"Ahjussi, ah.. maksudku. Jungkook. Jungkook adalah nama aslimu kan?"
Jungkook mengangguk lagi.
"Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak bisa merangkai kata-kata yang bagus. Tapi, satu hal. Terima kasih telah menyelamatkanku. Mungkin ucapan terima kasih aja ga cukup karna kamu telah menyelamatkan nyawaku. Aku benar-benar berutang budi padamu. Jungkook." Ucap Jihyo tulus. Jungkook melihat mata bulat jernih itu. Sangat tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]
FanfictionKepenuhan, jdi pindah ke cupcakes 2 ;)