Suara kertas bertemu dengan meja berbentur membuat Pria usia 27tahun itu terbangun dari tidurnya. Ia melihat partnernya sitersangka yang membuat kebisingan itu sedang membuka bungkus rokok lalu mengisap, kemudian dikepulkannya asap keluar dari mulutnya dengan santainya.
"Kerjaan baru dari boss" ucap pria itu.
Sedangkan yang dilempari kertas, hanya menatap tak minat. Matanya yang menatap malas, namun jiwanya sungguh terpacu semangat karena sudah dua hari ia tidak membunuh orang. Membunuh adalah pekerjaannya, sekaligus hobinya. Hobi yang menghasilkan uang, bagi Jeon Jungkook, pria berusia 27tahun itu adalah kesenangan yang didapat dua kali lipat, bahkan lebih karena ia bisa menikmati hasilnya dengan berakhir di ranjang bersama wanita jalang yang ia temui di club.
"Presdir Park?" Tanya Jungkook.
"Kau tidak buta, Jungkook-ssi. Presdir Park adalah tugasmu selanjutnya. Bukan untuk dibunuh, melainkan diculik hidup-hidup dan dibawa kehadapan klien kita." Jawab partnernya tersebut sambil menghampiri Jungkook yang masih membaca dokumen yang diserahkan pria itu tadi. "Pendiri perusahaan textile terbesar di negara ini, penyumbang terbesar di sekolah anaknya, serta pendukung dari musuh klien kita untuk maju menjadi calon presiden untuk periode selanjutnya di negara ini. Klien kita hanya ingin membelot untuk presdir Park mendukungnya. Hanya itu."
"Kenapa tidak membunuhnya saja?" Tanya Jungkook.
"Aku harap begitu, tapi itu bukan request dari klien kita."
Jungkook menaruh kembali dokumen yang tadi dibacanya. "Lalu, kapan aku akan menjalankan misi ini?"
"Besok. Kau langsung keruangan bos saja sekarang."
**
"Kau adalah kaki kananku yang sangat berbakat, dan sangat setia denganku. Jungkook." Boss mafia itu melihat kearah Jungkook yang berdiri tegap menghadapnya.
"Tidak rumit, kau hanya perlu menculik target kita dalam keadaan hidup. Itu saja." Lanjut boss mafia.
"Ini terlalu mudah. Lalu, dengan siapa aku akan bekerja sama?" Tanya Jungkook.
"Karna terlalu mudah, kau sendiri."
"Boss? Jangan bercanda? Kau memberikan tugas untuk tidak membunuh, kalau tidak ada yang mengawasiku dan aku tiba-tiba membunuhnya? Bagaimana?"
"Justru karena itu, aku ingin melatih sisi kesabaranmu. Kau terlalu kuat dan barbar, Jungkook. Aku tidak puas kalau kau hanya bisa menyelesaikan satu case saja, aku ingin mengajarkanmu bagaimana cara menghadapi tugas yang mudah ini. Aku ingin kau bisa menyelesaikan tugas baik itu yang bersikap kejam maupun bersikap lembut tapi menusuk seperti ini."
"Baiklah kalau itu perintah darimu, boss." Jungkook akhirnya menurut.
"Bagus."
"Kau bisa memulai hari ini, strateginya, kau harus mencari anak dari presdir Park. Setelah itu, bagaimanapun caranya kau harus bisa masuk ke rumah Presdir Park, lalu menjadi orang terpercaya Presdir dan membawanya kesini sesuai dengan kemauan klien." Jelas boss
"Lalu, dimana data anak itu?"
"Aku tak tahu."
"Apa?!"
"Ya, aku tidak tahu. Keluarga Presdir Park sangat tertutup, bahkan Taehyung tidak bisa meretas data sipil karena catatan keluarga Park sangat dilindungi. Maka, aku serahkan semuanya padamu. Dan waktu misi ini tiga bulan. Kau hanya perlu bersantai Jungkook."
"Misi ini adalah misi teraneh seumur hidupku. Aku diperintah untuk tidak menyentuhnya dan membawanya kesini, lalu data juga tidak lengkap. Bagaimana aku bisa memulai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
cupcakes [Full, Pindah Ke Cupcakes 2]
FanfictionKepenuhan, jdi pindah ke cupcakes 2 ;)