-Bae
++++
Udah tradisi di sini, sehabis ujian semester gak boleh libur. Mereka tetep disuruh buat sekolah.
Alasannya, ya remedial lah.
Gak.
Tapi itu termasuk juga sih.
Sambil nunggu bagi rapot, mereka biasanya ada classmeet futsal.
Setiap kelas harus ikut. Dan dari IPA 1, yang ngewakilin adalah Riza, Juan, Ikmal, Fajrul, Lana, sama Udin. Yayan jadi official aja. Bantu-bantu. Bantu ngasih minum contohnya.
Setelah kegabutan yang mereka alami kemaren, hari ini mereka bawa sesuatu biar ga bosen.
Contohnya , dia bawa speaker. Lana, bawa kartu Uno. Octa sama Ikmal, bawa laptop.
Emang gak papa ya, bawa Uno? Gak disita gitu?
Nggak. Disini mah bebas. Mau bawa rokok juga bisa.
Asal gak ketahuan.
Kalo ketahuan ya disita lah.
Pas banget, mereka dapat jadwal main jam 10. Sambil nunggu, mereka bisa main yang lain dulu. Main Uno.
Gak semua, cuma mereka yang bisa aja. Riza, Yayan, Lana, Fajrul, Rina, Eva, sama Kia.
Yang gak bisa main? Ya nonton.
Taruhannya, yang kalah harus pake helm di ronde berikutnya. Kebetulan, hari ini Rina naroh helmnya dikelas.
"Gak seru kalo main doang mah!" Tutur Kia. Dia ada benernya sih. Kalo cuma main gak ada hukumannya, ibarat sayur tanpa garam. Hambar.
"Terus? Mau apa? Jongkok?" Saran Eva. Bikin yang lain ikut mikir.
"Jangan deh, capek!" Rina gak setuju.
"Aalah, lemah Lo!" Sindir Lana. Rina cuma ngerucutin bibirnya, malas ladenin.
"Bentar," Yayan ngomong akhirnya. Walaupun cuma satu kata.
Yayan langsung berdiri habis ngomong, ngambil helmnya Rina yang ada diatas lemari, terus dibawa ke meja yang mereka kelilingin. Ditaroh helm Rina di tengah-tengah.
"Nih, yang kalah harus pake ini sampai menang. Gimana?" Yang lain nautin alis denger sarannya Yayan. Aneh-aneh aja.
"Ada-ada aja Lo! Entar kusut jilbab gue!" Eva nolak sambil benerin jilbabnya yang sebenernya udah rapi.
"Gue setuju sama Yayan, kalo gak ini, terus mau apa? Jongkok? Atau keliling lapangan voli? Atau mau lapangan futsal? Langsung terkenal." Cerocos Fajrul. Dia bener sih.
Kalo keliling lapangan futsal, gak mungkin. Lah orang lagi tanding, ngapain keliling disana? Yang mau mah, cuma mereka yang kebelet viral.
Terus kalo lapangan Voli? Letaknya tepat disebelah lapangan futsal. Tempat orang lagi nonton. Pasti malu.
"Yaudah deh, iya. Gue gak bakalan kalah juga," sombong Eva yang langsung dijitak sama Annisa.
"Sejak kapan Lo jago main beginian? Bisa main aja baru sepuluh menit yang lalu." Annisa cuma ngingetin.
"Aishh! Gak asik lo Sa! Sebagai teman yang baik, harusnya do'ain biar gue menang!"
"Jadi main gak nih? Ngomong Mulu!" Riza udah gak sabar.
"Yaudah, ayo!" Kata Lana sambil ngebagi kartu Uno masing-masing dua.
"Kok cuma dua? Lima dong, biar lama!" Kia protes. Lana langsung nambahin tiga kartu lagi. Malas debat dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class X Family
Humor-PROSES REVISI- ••• Karena bagi mereka, bukan hanya cinta yang bisa membuat masa SMA berwarna. Persahabatan juga sama berharganya. Tidak, mereka bukan sahabat. Mereka keluarga. • • Tentang anak-anak IPA 1 yang bobroknya tak terhingga. Mereka tak pe...