-Bae
----
Makin deket sama hari kelulusan, makin banyak tugas sama latihan-latihan soal.
Hari ini contohnya. Mereka ada Try Out. Parahnya, jadwalnya hari ini Fisika sama Kimia.
Wawww.
Pertama Fisika dulu. Syukurnya, mereka udah dikasih kisi-kisi sama Bu Sekar. Kisi-kisi doang. Judul-judul materi doang.
Tapi kan mending, dari pada ga ada sama sekali.
Untuk orang modelan Lia, yang ngambil ujian Fisika, ya jelas itu tantangan tersendiri buat dia. Ga akan ada contek-menyontek kali ini.
Tapi beda cerita buat anak-anak lain. Mereka lagi gundah-gulana.
2 tahun sebelumnya sama Bu Yana, ga ada bisa mereka ambil ilmunya. Kalaupun ada, juga ga ada yang keluar disini.
Terus 2 bulan pertama di kelas 12 juga Bu Sekar ga bisa ngajar karena lahiran. Di gantiin sama Bu Yana.
Ayolah, 5 bulan doang mereka 'bener-bener' belajar Fisikanya.
Kalo sama Bu Yana, masih enak mereka dibolehin nulis rumus dan boleh dibawa ke ruang ujian.
Lah sekarang?
Untung-untungan mereka mah.
Syukurnya lagi, ga ada yang ngawas kali ini.
Tapi juga percuma karena mereka ga bisa apa-apa.
Hp? Mereka ujiannya lewat hp ayang. Sialnya, Wi-Fi yang tersambung ga bisa akses apapun selain buat ujian.
Buka buku? Percayalah, mereka ga sebusuk itu.
Lagian di buku juga ga ada jawabannya kawand. ಥ‿ಥ
Satu-satunya jalan mereka ya, tereak-tereak minta jawaban sama temen yang mereka sendiri juga ga tau jawabannya bener atau salah.
"Sa! Lo bisa jawab ga?!" Teriak Kia dari tempat duduknya ke Sasa.
Yang dipanggil namanya noleh, terus liat hpnya, ngitung soal-soal yang udah dia jawab.
"Beberapa sih," Sasa ga jawab pasti berapa soal yang udah dia jawab. Lah wong punya dia udah dijawab separo. Tapi asal.
"Gue cuma bisa jawab 2." Octa ikut ngadu nasib.
"Gue 3, bhakss." Kia ga mau kalah.
Segitu doang yang mereka yakin bener.
Sebenernya mereka pinter, makanya mereka bertiga ga ngambil ujian Fisika.
"Boleh buka buku ga sih?" Eva yang dibelakang juga udah puyeng.
"Boleh pake kalkulator?" Itu Alika, masih berusaha sekuat tenaga buat mikir.
"Boleh buka rumus?" Ini Annisa, masih tergolong waras untuk ukuran warga IPA 1.
"Boleh ga dijawab?" Ini nih yang ga waras. Rara tuh pusing. Ga ngerti dia soal beginian. Tapi kan ya ga gitu juga.
Tiba-tiba Raja berdiri, bikin semua anak kelas merhatiin dia.
"Mau kemana lo, Ja?" Lana interogasi duluan. Paling peka dia sama pergerakan Raja.
"Mau ke toilet," jawab Raja singkat, bikin anak-anak kelas balik ke soal masing-masing.
Ga sampe 5 menit, Raja balik lagi.
Masalahnya, 5 menit kemudian, Raja keluar kelas lagi.
"Sekarang lo mau kemana?" Kali ini Riza yang nanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class X Family
Humor-PROSES REVISI- ••• Karena bagi mereka, bukan hanya cinta yang bisa membuat masa SMA berwarna. Persahabatan juga sama berharganya. Tidak, mereka bukan sahabat. Mereka keluarga. • • Tentang anak-anak IPA 1 yang bobroknya tak terhingga. Mereka tak pe...