-Fee
•••
Jadi tuh, sekarang ceritanya Ajuy, Alika, Eva, Lisa, Octa, sama Sasa lagi asik di kelas.
Udah gak bosen mereka.
Yang bawa hp asik sama hpnya, yang gak bawa ya numpang sama yang bawa. Alika sama Lisa tepatnya. Kalo Alika sih, masih mencoba bersabar streaming pake hp Sasa. Beda sama Lisa yang lagi menikmati sesi curhatnya sama Ajuy.
Terus tiba-tiba heboh diluar. Anak-anak cewek balik ke sekolah. Masuk ke kelas sambil meluk kotak yang lumayan gede.
Cowok-cowoknya mah habis makan langsung pulang.
Mereka bawa kotaknya ke atas meja yang ada di belakang. Langsung dikelilingin sama semuanya. Umat berenam yang dari tadi di kelas juga langsung nyamperin.
"Widihhh, mulung dimana nih?" Tanya Eva yang kurang bermutu.
"Kalian menang undian, wahhh!!" Kalo ini Alika. Pinteran dikit lah.
Sasa keburu ilang akhlaknya. Dia dari tadi nunggu di kelas malah paling depan buat unboxing.
Dari gambarnya, mereka udah tau kalo isinya kipas angin yang berdiri.
Gak mau nunggu lama, langsung aja mereka sobek lakban yang ada di kotaknya. Karena gak sabar, kotak yang bahan utamanya kardus itu langsung sobek.
Kanza udah ngevideoin dari tadi.
Ke-misqueen-an temen sekelesnya ini perlu diabadikan.
"Warna apa? Warna apa??"
"Warna pink, bukan?"
Mungkin karena efek gelap.
"Merah!"
"Kenapa gak pink aja coba?"
"Jingga deh keknya."
"Eh, beneran merah."
Buru-buru anak kelas ngeluarin isinya. Kia ngambil kepala kipasnya yang langsung disorot Kanza pake kamera hp-nya.
Sadar akan itu, sekalian aja Kia akting. "Jadi guys, disini ada kepalanya."
Lain sama Sasa yang sekarang malah asik ngegendong bagian tengah kipas. Dianggap bayi sama dia, ditimang-timang.
Rara ngambil bagian terakhir. "Ini apaan?"
"Itu kakinya." Jawab Sasa masih menimang bayi kesayangannya.
"Kakinya gini doang? Ini lemah kan?"
"Ini mah kipas murah!"
"Anak-anak cowok mana?"
"Langsung balik kali."
"Tadi habis sepedaan, mereka langsung ngacir ke rumah makan."
"Kita harus ngerakit guys!"
"Rakit, ayok rakit."
Sok-sok-an mau ngerakit kipas. Padahal bisa aja kagak.
Kanza udah nyelesein videonya waktu isi kotak udah keluar semua.
Mereka pindah, sekarang duduk lesehan semuanya. Mau ngerakit kipas katanya.
Mereka buka plastik yang bungkus, gantian merhatiin lembaran berisi panduan cara masang yang juga mereka dapat di kotaknya.
Entah karena pada dasarnya ini kerjaan cowok, atau emang mereka yang terlalu susah buat pahamin apa yang ada di kertas, jadilah mereka bingung sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class X Family
Humor-PROSES REVISI- ••• Karena bagi mereka, bukan hanya cinta yang bisa membuat masa SMA berwarna. Persahabatan juga sama berharganya. Tidak, mereka bukan sahabat. Mereka keluarga. • • Tentang anak-anak IPA 1 yang bobroknya tak terhingga. Mereka tak pe...