-Ni
••••
Istirahat kedua, waktunya shalat Dzuhur.
Riza mutusin shalat dikelas karena celananya robek. Niat banget emang, ke sekolah tapi celananya gak diperbaikin dulu.
Riza minjem mukena Bella, dia lagi datang bulan.
Minjem roknya doang. Yakalii Riza pake sama bagian atasnya juga.
Sialnya, beneran itu yang Riza lakuin. Ngga deng, Riza makai bagian atasnya, roknya ditinggal.
Mau shalat sempet-sempetnya dia main.
Ngeliat kelakuan Riza, bukannya negor, Yayan malah ikutan. Dia ikut masuk ke mukena Bella yang dipakai Riza.
Sumpah mereka tuh pada pinter, bisa dibuktikan dengan mereka yang sekarang lagi cosplay jadi barongsai v:
Mereka berenti waktu denger adzan dari musholla.
Yang shalat dikelas ada Riza, Udin, Vian, sama Yayan.
Kali ini Riza yang jadi imam. Tapi itulah yang masalah terbesarnya.
Makmumnya pada salfok karena body Riza yang montok. Apalagi waktu Riza rukuk pas dia shalat sunnah sebelum Dzuhur.
"Gak sanggup gue jadi makmum Riza, yang ada malah nafsu." Kata Vian. Korban yang paling ngerasain dampaknya karena dia emang berdiri tepat dibelakang Riza.
Vian ngomong gitu sehabis Riza selesai shalat sunnahnya.
"Udah, Za. Gue aja yang jadi imam." Vian ngalah demi kebaikan bersama. Dari pada dia gak kyusuk shalatnya karena ngadepin bokong Riza, mending dia jadi imam.
Kia yang ngeliat semua kejadian itu ngekeh pelan. "Oh, jadi ini alasan kenapa yang jadi imam itu cowok, bukan cewek."
•••
Sambil nunggu guru, anak-anak cowok main domino dulu di pojok belakang kelas.
Gak semua, yang main cuma Fajrul, Lana, Riza, sama Vian. Yang lain, yang nunggu antrian lah.
Taruhannya, yang angka kartunya lebih kecil, harus kena pukul pake botol air mineral.
Taruhan pertama, masing-masing 5, jadi 20 pukulan. Lana sama Riza udah nyerah duluan. Tinggallah Vian yang mulai bingung.
"Gue tambah, jadi 25!" Tantang Vian yang yakin banget sama kartunya.
"Liat satu kartu lo dong!" Ujar Fajrul, nyari peluang buat menang. Takut-takut dia kalah.
Vian nurut, dia nunjukkin salah satu kartunya yang punya 4 titik di satu sisi, 1 titik di sisi yang lain.
"Sorry Vi, tapi lo kalah kayaknya." Dengan pedenya Fajrul ngomong gitu.
"Emang lo berapa? Gue 9!" Vian gak mau kalah. Emang disini, angka 9 sama 19 yang paling tinggi. 18 juga bakal kalah sama 9. Kalo 9 sama 19, tetep menang 19. Lebih banyak titiknya.
Vian nunjukkin lagi satu kartunya, 3 titik di sisi yang satu, 1 titik disisi satunya. Total tepat 9 buat kartu Vian.
Tapi sayang, Vian harus beneran kalah karena total titik di kartunya Fajrul ada 19.
Kartu pertama, 6 sama 4 titik. Kartu satunya 6 sama 3 titik.
Vian cuma bisa pasrah sekarang.
Gak mau nunggu lama, Fajrul langsung ngambil botol buat dipukulin ke kepala Vian. Dengan sembarangannya, Fajrul megang botolnya kebalik. Harusnya yang dipukulin ke kepala itu bagian bawah botol, biar gak sakit. Tapi Fajrul malah pake tutupnya.
Kasian kepala Vian. Syukurnya cuma sampe 4 pukulan sebelum Fajrul sadar.
Karena udah kalah, posisi Vian digantiin sama Rizky.
Vian jalan ke sisi lain kelas, nyamperin Udin yang lain becanda sama Kia.
"Bukan golongan ku orang yang tidak menghormati yang lebih tua." Udin bacain salah satu terjemah hadis yang sering dia denger.
Denger itu, Vian langsung hormat ke Kia, ditemenin Yayan yang ngebungkuk sebagai tanda hormat.
Tiba-tiba, Yayan ngomong asal, "kamu boleh bunuh aku. Tapi jangan sakiti hatiku, karna disitu ada kamu."
"WOO WOOOOO!!!!"
"PARAH PARAH PARAHHHH!!!!"
Jelas langsung rusuh lah. Fajrul yang tadi fokus sama kartu dominonya langsung berdiri, joget asal yang langsung diikutin sama Yayan.
Random banget emang. Ada aja gitu, kelakuannya.
Pasukan rusuh tadi udah kalem, ngelanjutin aktivitasnya masing-masing.
Vian pindah tempat lagi, sekarang duduk di kursinya Juan, terus curhat sama anak-anak cewek yang kebetulan ada di deket dia.
"Sebenernya gue selalu begadang hampir satu minggu karena ditinggal mantan gue 2 bulan tanpa alasan." Dari intonasinya, keliatan banget kalo dia lagi sedih.
Otomatis Kia nanya, "mantan lo yang mana?"
"Yang baru." Jawab Vian. Terus disahut sama Alika. "Gue kira mantan lo yang disebelah," katanya, sambil ngelirik Lia.
"Sama, gue juga. Makanya gue nanya." Imbuh Kia.
"Kenapa gue?!" Lia yang sadar namanya dibawa-bawa sontak langsung protes. Kan dia sama Vian udah putus lama, kenapa diungkit sekarang?
Vian senyum bentar, terus gelengin kepala. "Bukan."
••••
Mantan Vian😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Class X Family
Humor-PROSES REVISI- ••• Karena bagi mereka, bukan hanya cinta yang bisa membuat masa SMA berwarna. Persahabatan juga sama berharganya. Tidak, mereka bukan sahabat. Mereka keluarga. • • Tentang anak-anak IPA 1 yang bobroknya tak terhingga. Mereka tak pe...