---Back---
.
.
.Pintu kabin pesawat baru saja terbuka menampilkan tubuh menjulang empat pria berwajah tampan yang terlihat gagah dengan setelan suit mereka.
Yeah setelah melakukan perjalanan lumayan panjang akhirnya pesawat yang membawa Jaehyun, Mark, Jeno dan Kris mendarat dengan mulus pada waktu hampir tengah hari waktu Korea Selatan.
Setelah berbincang singkat mereka akhirnya memilih berpisah dengan mengendarai mobil masing-masing yang sudah menunggu mereka sejak tadi.
Jeno menekan klakson mobilnya saat melewati Jaehyun yang saat ini terlihat menatap lekat ponselnya yang menampilkan pesan dari sang ayah.
"Seperti yang diharapkan" ucap Jaehyun yang terlihat menyeringai sebelum memacu kecepatan mobilnya.
Sementara itu, setelah sekian lama berjibaku dengan padatnya jalan raya Jeno baru saja memarkirkan mobilnya didepan mansion utama Phoenix dan berjalan masuk dengan langkah cepat.
"Papa aku pulang" serunya.
"Papa--- The Fuck!" umpat Jeno saat melihat pemandangan yang seharusnya tidak dia lihat didepannya.
"Aku pulang saja. Lanjutkan" ucap Jeno yang langsung putar balik meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun yang hanya terbahak setelah kegiatan panas mereka terciduk si bungsu.
"Hey kalian! Jika nanti ada yang mau masuk kedalam mansion jangan izinkan paham" titah Jeno pada para pengawal yang menjaga di depan pintu dan hanya bisa mengangguk patuh.
"Baik tuan muda" jawab mereka yang membuat Jeno mendengus pelan.
"Mereka tetap tidak berubah untung Daddy. Untung Papa. Untung sayang" cerocos Jeno yang sekarang memacu mobilnya menuju apartemennya.
Huff. Dia merindukan kasurnya dan Jaemin.
Wait--- J A E M I N???
Whatever. Suka-suka Jeno. Jangan ada yang protes.
Sementara itu Mark terlihat menghela napas lelah saat melihat keadaan apartemennya yang bisa dibilang sangat berantakan.
'Apa mereka memang sulit diatur' itu yang dipikirkan Mark sekarang.
"Kau membawa oleh-oleh boss?" tanya Ten yang menengadahkan tangannya didepan Mark yang hanya menatap salah satu anak buahnya itu datar.
"Owh. Kuharap kau tidak lupa soal ulangtahunku kemarin" lanjut Ten yang memasang senyum manis.
"Aku tidak pergi untuk wisata. Tapi jika kau ingin hadiah pergilah kerumahku"
"Kenapa kerumahmu?" tanya Ten heran yang membuat Mark memutar bola mata malas dan berjalan masuk kedalam seraya melepas jasnya.
"Kau bebas memilih salah satu koleksiku" jawab Mark yang membuat bola mata Ten terbelalak kaget saking tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Kau serius? Woah. Kau yang terbaik! Boleh aku memiliki Jaguar mu?" tanya Ten yang terlihat berbinar senang.
"Ambilah dan jangan ganggu aku" ucap Mark yang membuat Ten bersorak senang dan berlari dengan semangat memanggil Jungwoo.
"Kau memang boss terbaik! Kami pergi!" seru Ten yang pergi terburu-buru dengan diikuti Jungwoo yang juga ikut bersemangat.
"Jajahuuu.... Come to mama!" seru Ten lagi yang membuat Jeno yang baru saja akan masuk keapartemen Mark menatap bawahannya itu heran. Apalagi saat Ten hanya melewatinya begitu saja. Sangat-sangat aneh.
"Ada apa dengannya?" tanya Jeno seraya mendudukan dirinya didepan Mark yang hanya mengedikkan bahu seolah tak tau.
"Papa benar. Kelakuan mereka memang semakin aneh" ucap Jeno yang terlihat menyamankan diri disandaran sofa.
"Kalian sudah pulang?" tanya Jaemin yang baru datang dengan setoples camilan dan memilih duduk disamping Jeno sementara Haechan terlihat membawa beberapa kaleng bir ditangannya dan menaruhnya diatas meja.
"Apa sekarang kau sedang bertindak sebagai kekasih yang baik?" cibir Mark saat melihat tingkah kalem Haechan yang biasanya bar-bar.
"Jangan memancing masalah disaat aku masih bersikap baik" decak Haechan.
"Jaemin~ahhh.... Aku lapar" ucap Jeno setengah merengek yang memotong perdebatan dari Mark dan Haechan. Hal itu tentu saja membuat Jaemin merona, Haechan melongo dan Mark seketika memasang wajah mual.
"Pergi kau dari sini!" usir Mark yang malah membuat Jeno terbahak seraya memegang erat sisi sofa saat Mark berusaha menariknya bangun. Sementara Jaemin langsung memilih pindah dari tempatnya dan menjauh dari keributan.
"Jangan menyentuhku... Tubuhku ini sensitif kalau kau sentuh!" teriak Jeno dengan nada seperti tengah merengek kesal.
"Apa maksudmu idiot? Kau pikir aku bakteri!" ucap Mark dongkol.
"Kau memang bakteri"
"AWWW!" pekik Jeno saat Mark dengan penuh perasaan membalikkan sofa yang ditiduri Jeno hingga jatuh terguling dengan tidak elitnya.
"PARK MINHYUNG! INI SAKIT SIALAN!" umpatnya yang membuat Mark ganti terbahak.
"Rasakan" balas Mark tersenyum penuh kemenangan sementara Jaemin dan Haechan hanya bisa menatap pertengkaran ala Jeno dan Mark itu dalam diam.
"Ternyata mereka lebih berisik dari yang kubayangkan" celetuk Jaemin.
.
.
.
.
.Mrs.Oh
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfic---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...