Chapter 39

11.5K 1.4K 48
                                    

---Away---
.
.
.

Pagi ini Haechan terlihat sangat bersemangat karena akhirnya dia bisa kembali kekampus setelah beberapa hari harus membolos.

Yeah. Mungkin karena saking semangatnya dia bahkan bangun pagi dan membuat sarapan enak untuknya dan juga Mark. Tapi sampai selesai Haechan menghidangkan masakannya, pria itu belum juga muncul.

"Apa dia belum bangun?" gumam Haechan yang akhirnya memilih melangkah kearah kamar Mark.

Beberapa kali dia mencoba mengetuk tapi tak ada sahutan akhirnya Haechan membuka pintu kamar itu perlahan dan menengok masuk.

"Kemana dia?" gumam Haechan lagi saat tidak mendapati Mark didalam kamar itu. Namun selang beberapa saat kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Mark dengan hanya menggunakan lilitan handuk dipinggangnya.

'OMG! HIS FUCKING HOT!' batin Haechan menjerit apalagi ini untuk pertama kalinya dia melihat secara langsung tatto yang terukir layaknya lukisan bernilai seni tinggi ditubuh berotot Mark.

Aku baru tau jika dia memiliki tatto?

"Tutup mulutmu Chanchan. Kau terlihat seperti akan memakanku" tegur Mark yang membuat pipi Haechan seketika merona malu karena tertangkap basah tengah menatap pria menyebalkan itu.

"Hmm. Cepat turun kita sarapan" ucap Haechan sedikit serak dan memilih memutar tubuhnya untuk secepatnya pergi dari ruangan tertutup itu.

Bisa bahaya jika Haechan berlama-lama disana hanya berdua dengan Mark, hanya semenit saja pikirannya sudah tak waras apalagi jika dia memilih bertahan lebih lama.

'Sialan. Dimana kewarasanmu Haechan' batin Haechan merutuki dirinya sendiri seraya berjalan kearah meja makan dan memilih duduk disana untuk menunggu Mark.

Lima menit kemudian entah kenapa terasa seperti sejam untuk Haechan, sekarang saja dia mulai tidak tenang dan mulai mengetukkan jari-jarinya pada meja untuk melampiaskan rasa bosannya.

"Kenapa dia lama sekali?" gumam Haechan yang melirik jam ditangannya namun sedetik kemudian dia malah merutuki kebodohannya lagi.

"Kenapa aku jadi bertingkah aneh begini sih?" gerutu Haechan yang terlihat mengatur napasnya yang gugup entah karena alasan apa.

Perhatian Haechan sedikit teralihkan saat bunyi bel yang ditekan berulang-ulang membuat keningnya berkerut bingung.

"Siapa yang bertamu pagi-pagi... Apa Nana? atau Jeno?" gumam Haechan yang berjalan pelan kearah pintu dan melirik kearah interkom.

"Siapa?"

"Park Chanyeol" jawab Chanyeol diseberang sana yang untuk kesekian kalinya membuat Haechan terbelalak.

"Untuk apa ayah mertua datang kesini pagi-pagi?" tanya Haechan terlihat gusar.

"Tunggu? Aku tadi bilang apa?" Gumam Haechan yang menjitak kepalanya sendiri saat sadar apa yang baru saja dia ucapkan.

"Aissh... Kenapa aku membiarkan pintunya terkunci sih!" kesal Haechan pada dirinya lagi karena lupa membukakan pintu untuk ayah Mark yang pastinya sudah berdiri cukup lama menunggu.

"Selamat datang uncle" ucap Haechan yang menyambut Chanyeol dengan memasang senyum manisnya. Tapi tidak lama senyumnya sedikit memudar dan tergantikan dengan raut bingung saat melihat seorang pria lain yang datang bersama dengan sang Phoenix itu.

"Boleh kami masuk?" tanya pria itu yang membuat Haechan mengerjap pelan dan bergeser memberi jalan pada keduanya.

Tepat saat mereka memasuki ruang tengah, Mark terlihat turun dengan sedikit tergesa sementara tangannya sibuk dengan ponselnya hingga tidak menyadari kehadiran ketiga orang yang saat ini menatap kearahnya.

"Chanchan... Kita harus cepat. Aku akan mengantarmu. Aku punya uru-- Papa!" pekik Mark kaget saat melihat keberadaan sang Papa dan juga Daddy-nya diruang tengah apartemennya.

"Papa!" pekiknya lagi seraya menyerbu Baekhyun dengan pelukan hangat.

"Kapan kalian datang?" tanya Mark dan ganti memeluk ayahnya yang hanya tersenyum tipis melihat keantusiasan sang putra menyambut kedatangan Papa nya itu.

Maklumlah Baekhyun terlalu sibuk mempersiapkan pernikahan si sulung.

"Kami baru saja pulang dari kantor kakakmu sayang dan berencana pulang" jawab Baekhyun seraya mengikuti langkah Mark yang membawa mereka menuju meja makan.

"Kebetulan sekali. Aku dan Chanchan akan sarapan. Aku yakin kalian belum sempat sarapan kan?" ucap Mark yang terlihat bersemangat memindahkan beberapa makanan kepiring kedua orangtuanya itu.

"Itu salah satu alasan kami kesini son" ucap Chanyeol kemudian menatap kearah Haechan yang terlihat gelisah dan melirik kesana kemari. Entah apa yang tengah dipikirkan pria manis itu tapi yang pasti Chanyeol tidak ingin terlalu memusingkan soal apa yang yang mungkin mengganggu seorang pria muda.

"Aku tau jika tidak mungkin kebetulan kalian kemari. Jadi ada apa sampai pasangan hebat dan super sibuk ini datang?" tanya Mark sebelum meminum airnya.

"Kami mau menjemputmu untuk ikut ke Moskow setelah pernikahan kakakmu" jawab Baekhyun yang kompak membuat Mark dan Haechan tersedak mendengarnya.

"APA!!! KALIAN MAU MEMBAWA MARK HYUNG KE MOSKOW?!!!" pekik Jeno yang entah sejak kapan masuk dan mendengar perbincangan mereka barusan. Sementara Jaemin terlihat diam mengikuti Jeno dibelakang.

"Papa~ Jangan bawa Mark hyung pergi. Kalau dia pergi aku bagaimana?" ucap Jeno setengah merengek yang membuat sendok dan garpu yang dipegang Mark seketika melayang bebas kearahnya yang ganti membuat Jeno menatapnya tajam.

"Hey! Kau mau melukai wajah tampanku! Kau tidak tau wajahku ini limited edition tidak dijual dan hanya satu-satunya!" pekik Jeno yang dibalas Mark dengan decakan kesal. Sementara keempat orang lain yang berada disana hanya menghela napas lelah.

  Mungkin chapter depan alurnya juga rada ngegasss wkwk.
Owh iya persiapkan dirimu lagi gaess for sadistic scene. Kalian nggak lupa kan kalo work ini tentang psycho family?
Buenos dias a todos 😘

.
.
.
.
.

Mrs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mrs.Oh

FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang