#40 : Kelulusan ✔

56 9 1
                                    

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh seluruh murid kelas duabelas SMA Cendikia. Hari ini adalah hari dimana oengumuman kelulusan dan juga acara wisuda.

Para OSIS Cendikia datang sebelum subuh, menyiapkan segala sesuatu yang di perlukan dengan berlangsungnya acara ini. Ini adalah tanggung jawab besar bagi semuanya terutama anak OSIS. Mereka semua menyulap panggung menjadi lebih menarik, memasang spanduk dengan ukuran super besar. Setelah sekiranya sudah selesai, murid-murid yang bertugas pun sedang menyiapkan tugasnya masing-masing.

Pukul 07:35 acara wisuda itu telah dibuka. Banyak sekali tampilan yang di tampilkan oleh murid-murid SMA Cendikia. Ada tari tradisional, ada band, ada juga sambutan-sambutan dari beberapa tokoh penting bagian dari SMA Cendikia.

Semuanya siswi nampak cantik dengan balutan kebaya serta polesan wajah yang tidak terlalu menor. Begitu juga para siswa, nampak berwibawa dengan balutan kemeja putih serta perpaduan jas hitam. Namun nampak ada yang berbeda. Dari seluruh murid perempuan hanya Nayla lah yang memakai kebaya hijab, yakni dia memakai dress lengan panjang berwarna coksu dengan di padukan hijab berwarna senada. Nayla nampak menonjol dari seluruh siswi yang ikut wisuda.

Bahkan ada yang secara terang-terangan penampilan Nayla sekarang. Memang tidak dapat di pungkiri, Nayla kali ini terlihat sangat sangat lebih cantik. Bahkan Hito, kekasih Nayla sampai tak percaya, apakah itu Nayla pacarnya? Namun kenyataannya iya.

Dan kini adalah acara inti dari wisudah yakni pengumuman peringkat paralel terbaik seluruh siswa siswi kelas duabelas. Jantung Nayla berdebar sangat kencang, tangannya panas dingin.

"Saya selaku pembawa acara akan mengumumkan, peringkat paralel terbaik tahun ini." suara sang MC membuat semuanya penasaran.

"Peringkat ketiga paralel SMA Cendikia, diraih oleh ...,"

"Fernando Putra dari kelas 12 IPA 2," suara tepuk tangan memenuhi acara tersebut.

"Mohon untuk segera naik ke atas panggung,"

"Di lanjutkan peringkat kedua paralel SMA Cendikia, diraih oleh ...,"

"Hito Anatala Sebastian dari kelas 12 IPS 3," suara tepuk tangan semakin riuh, Hito segera bangkit lalu berjalan menuju panggung. Saat berjalan,  papa Hito ikut berdiri menepuk bahu Hito, seakan berkata 'Papa bangga sama kamu'.

"Dan peringkat pertama paralel SMA Cendikia diraih oleh ...,"

"Anayla Dewi Amalia dari kelas 12 IPA 1," Nayla tak percaya dia sempat syok, dia tak menyangka bahwa dia akan menjadi peringkat pertama. Nayla pun berdiri lalu berjalan menuju panggung. Kini Nayla dan Hito berdiri berdampingan. Bapak pemilik sekolah yang tak lain adalah papa Hito memberika sebuah piala serta piagam penghargaan untuk ketiga murid tersebut.

Setelah melewati beberapa sesi acara, kini acaranya sudah selesai ada yang memilih untuk pulang namun tak sedikit pula ada yang memilih tetap disini hanya untuk sekedar berfoto sebagai kenang-kenangan terakhir.

Hito, Nayla dan yang lain tengah berkumpul. Jangan lupakan Risko, kini dia telah memiliki pasangan bernama Widya Asyiela, dia juga teman kelas Nayla sendiri. Tinggallah Aldi dan Mita yang masih jomblo, dan itu dimanfaatkan mereka untuk menjodohkan keduanya.

"Aldi, apa lo gak pengen apa punya gandengan?," ledek Gilang,

"Lagi nyari?"

"Buat apa nyari kalo calonnya udah ada di depan mata," sahut Fira.

"Iya juga, yah. Heh kutu! Cepet buruan tembak, keburu diambil orang." seakan tahu bahwa dirinya yang di maksud, Mita tersipu malu.

"Cailahh, blushing," ledek semuanya.

"Jangan gitu, kasian." Aldi membela.

"Cepet tembak. Ah gemes gue!"

"Iye iye sabar napa." Aldi berjalan malu-malu menghadap Mita.

"Mita, lo kan udah tahu gimana perasaan gue ke elo. Apa lo mau jadi pacar gue?," Aldi menyatakan perasaannya tepat dihadapan sahabatnya seperti yang dilakukan Gilang dulu.

"Maaf. Gue gak bisa." Wajah Aldi tiba-tiba berubah, lalu dia melepaskan tangan Mita hendak berbalik. Ternyata cintanya di tolak.

"Maksud gue gak bisa nolak." seketika Aldi memeluk Mita semuanya ikut bahagia melihat bahwa teman absurd nya ini ternyata sudah tidak jones lagi yang efeknya akan membuatnya selalu gila.

"Orang tua kamu mana?" Hito bertanya kepada Nayla.

"Tuh, disana." Nayla menunjuk keberadaan orang tuanya yang sedang mengobrol dengan kedua orang tua Hito.

"Aduh, udah ngomongin orang tua nih," sahut Gilang menggoda.

Hito pun menggandeng tangan Nayla menuju posisi kedua orang tuanya.

"Selamat siang, Om, Tante," sapa Hito hangat lalu menyalaminya bergantian. Begitupun sebaliknya, Nayla menyalami kedua orang tua Hito bergantian.

"Nayla? Ya Allah cantik banget kamu, Nak," puji Ana mencium kening Nayla.

"Makasih, Tante. Tante juga cantik."

"Om, Tante. Maaf saya lancang. Saya disini bermaksud melamar anak Om dan Tante." Nayla tercengang, dia kaget dengan pernyataan Hito barusan.

"Ya, kami sih terserah Nayla nya aja," ujar Erika.

"Gimana, Nay?" sambung Erika meminta persetujuan.

"Iya, aku mau." Tanpa pikir panjang Nayla langsung menerima lamaran dari kekasihnya, Hito.

Hito mengeluarkan sebuah cincin dari kotak, lalu memasukkannya kedalam jari manis Nayla. Dan mereka resmi bertunangan. Tidak bisa di pungkiri, hari ini Nayla merasa sangat bahagia. Dia akhirnya bisa bersatu dengan lelaki idamannya.

"Jeng, gimana nanti malem kalo kita ngadain makan malem di restoran buat ngerayain pertunangan mereka?" usul Ana.

"Boleh, aku setuju." Dan setelahnya mereka berbincang-bincang. Lalu berfoto bersama dengan latar sebuah panggung megah. Tak lupa Nayla bergantian berfoto dengan sahabat-sahabatnya.

Tak terasa hari sudah berganti malam. Sesuai janjinya, keluarga Nayla akan mengadakan makan malam bersama keluarga Hito di restoran ternama.

Nayla bersiap-siap. Dia memilih memakai gamis mewah yang pernah dibelikan Hito untuknya. Dia memakai jilbab, dan itu membuatnya sangat cantik. Entah kenapa? Akhir-akhir ini Nayla lebih suka berhijab. Ada niatan untuk Nayla berhijab, namun dia masih berlatih agar terbiasa.

Setelah siap dia keluar dari kamar, dibawah Ferdian dan Erika telah menunggunya. Keduanya tak percaya setelah melihat penampilan Nayla sekarang. Bisa dikatakan Nayla seperti bidadari dunia, dia memang benar-benar sangat cantik.

Setelah sibuk memuji penampilan Nayla, akhirnya mereka memutuskan untuk segera datang ke tempat yang sudah di tentukan.

***

Only One [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang