#26 : Berubah Secepat Ini ✔

91 12 6
                                    

"Hito?" pekik Nayla sesaat setelah melihat wajah orang misterius tadi.

"Ngapain lo disini?" sambungnya dengan napas tak teratur. Dia mendorong keras bahu Hito membuatnya mundur beberapa langkah. Namun tak ada yang tahu ternyata Hito diam-diam mengambil sebuah benda dari saku jaketnya. Hito mengeluarkan sebuah pistol, dan mengarahkannya tepat dihadapan Nayla, membuat Nayla memekik.

"Apa yang mau lo lakuin, ha?" Tubuh Nayla tegang seketika. Darahnya mendesir di seluruh badannya. Keringat sudah membanjiri pelipisnya. Napasnya memburu tak karuan.

"Menurut lo?" Hito menyeringai. Dia tersenyum miring. Jari-jarinya menari membelai setiap centi pistol di genggamannya.

"Lo bilang lo gak kenal gue. Oke, gue terima. Terus tadi pagi lo baik sama gue. Oke, gue anggap lo udah berubah. Dan sekarang apa, bangsat? Lo mau apa? Mau bunuh gue?" Nayla berteriak frustasi. Dia terus berjalan mundur meskipun sesekali tubuhnya tak terkontrol karena rasa tegang menyelimutinya.

"Lo udah gila?" imbuh Nayla merasa was-was. Disana suasana sangat hening, tak ada suara kecuali langkah kaki kedua manusia itu yang menginjak dedaunan kering di tanah.

"Iya gue gila karena lo." sahut Hito menyeringai lebar dan mampu membuat Nayla bergidik merasa semakin takut.

"Maksud lo apa? Lo kenapa Hito?" Nayla masih setia berjalan mundur. Begitu dengan Hito yang semakin menepis jarak diantara keduanya, dia berjalan maju, membuat peluh di tubuh gadis di depannya semakin membanjiri tubuh.

"Saking gilanya rasanya gue mau nembak lo." sahut Hito dengan memberikan tatapan mematikan kearah Nayla. Jarak keduanya semakin dekat, Hito terus melangkah. Nayla berfikir untuk kabur, namun ini sudah tidak sempat.

Suara tembakan lolos keluar dari pistol yang dipegang Hito.

Nayla memejamkan mata, takut. Dia sampai terjongkok dan menelusupkan wajahnya diantara kedua kakinya. Nayla menangis sekeras-kerasnya.

Apa tembakannya meleset?

Nayla merasa dirinya tidak apa-apa. Memutuskan mengintip kearah depan di sela-sela jarinya.

"Kemana Hito?" Nayla mencari-cari keberadaan Hito yang baru saja dia ada di hadapannya dan kini telah hilang.

Apa-apaan ini?

"Nayla!" panggil seseorang dari arah samping Nayla. Nayla memberanikan memutar kepalanya ke samping dan alangkah terkejutnya dia melihat seseorang yang sedang membawa buket berukuran besar. Nayla tak paham apa maksudnya. Baru tadi Hito membawa sebuah pistol yang bersiap untuk di tembakkan, lalu kenapa sekarang dia membawa sebuah bunga? Nayla tertegun-tegun mikirkannya.

"Nayla, gue emang gak se-romantis cowok lain. Gue punya cara sendiri untuk ngungkapin perasaan gue ke lo. Lo adalah wanita pertama setelah Mama gue yang gue cinta. Nayla, maukah lo jadi pendamping hidup gue?" Nayla menutup mulutnya, tak percaya. Matanya berkaca-kaca, dia terharu dengan moment ini.

"Tapi, kan lo kemarin baru ... " tiba-tiba Mita, Gilang, Aldi dan Risko keluar dari tempat persembunyian, menjelaskan semuanya.

"Udah terima aja." goda Mita membuat Nayla salah tingkah. Nayla sudah seperti orang paling bodoh. Menatap teman-temannya dengan mata tertegun.

Only One [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang