#58 : Memudar ✔

68 6 0
                                    

Siang ini, Leo diberi tugas oleh sang kakak untuk menjaga Andra dan Indri. Karena tiba-tiba Hito dan Nayla ada keperluan. Saat Leo sedang terfokus pada film yang ia putar, tiba-tiba Andra merengek. "Om Leo, jalan-jalan, yuk. Kita bosen di rumah terus." Leo seketika menoleh dan melihat mata dua keponakannya yang berbinar karena memelas. Tanpa pikir panjang ia langsung mengiyakan. Dia pun segera mengambil kunci mobil Hito yang ia sudah tahu di mana Hito meleyakkannya. Saat sudah siap, Leo segera melajukan mobilnya, dia melihat Andra dan Indri yang sangat senang, mereka berdua duduk berdua di jok belakang.

Saat menempuh perjalanan, mata elang Leo tak sengaja melihat sosok gadis yang sering merecoki hari-harinya, siapa lagi jika bukan Nabila. Tetapi tunggu, Leo melihat Nabila yang baru saja turun dari motor milik seorang lelaki yang memboncenginya. Leo melihat bahwa Nabila turun di depan toko perlengkapan membuat kue. Karena tak ingin terus memikirkannya, Leo melajukan mobilnya lebih cepat lagi.

Dia sama siapa?

"Om, kak Nabila kok jarang ke rumah?" tanya Indri melongokkan kepalanya di antara dua kursi di depan. Leo pun seketika terenyak dari lamunannya sesaat.

"Dia sibuk," sahut Leo. Indri pun hanya mengangguk paham.

***

Leo kini menunggu dua bocah yang sedang bermain di play zone. Dia menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya. Saat sudah hampir setengah jam, Andra dan Indri menyudahi permainanya dan kembali menemui Leo. Lelaki itu mengajak dua keponakannya untuk pulang, tetapi dua bocah di sana malah memasang wajah murung. Leo akhirnya pun mengalah, dan dia hanya bisa pasrah menuruti kemauan dua bocah itu.

"Om, itu kak Nabila, 'kan?" Tiba-tiba Indri menarik jaket Leo dan membuatnya mau tak mau harus mengikuti arah tunjuk Indri, dan benar saja, Leo melihat Nabila yang baru saja masuk bersama lelaki yang sama saat di perjalanan tadi ia lihat.

"Samperin, yuk, Om." Indri dan Andra yang tidak sabar pun langsung menarik lengan Leo. Karena tenaga Leo lebih besar, dia mampu mencegah dua bocah di sana untuk mengajaknya bertemu Nabila.

"Gak. Om, gak mau," tolak Leo mentah-mentah.

Mata Inri menyipit saat memandangi Nabila dari kejuhan. "Tapi dia kok sama cowok lain, sih, Om?"

"Gak tau, mungkin temennya."

***

"Sayang, kita mau langsung pulang apa mampir?" tawar Hito. Nayla pun menggeleng.

Hito tampak sedang berpikir. "Kita jalan-jalan dulu aja. Sekalian flashback-flashback masa lalu kita. Beruntung gak ada anak-anak, gak bakal ada yang ganggu." Hito terkekeh keras, dia mencoba menggoda sang istri, dan benar, pipi Nayla bersemu. Nayla pun memutuskan untuk mengajak Hito ke rumah Fira, sudah lama dia tidak bertemu dengan sahabatnya. Hito pun hanya menurut.

Setelah sampai, Nayla langsung saja memeluk Fira. Gilang dan Hito pun hanya bersalaman layaknya pria seumurannya. Tak lupa ada bocah laki-laki yang baru saja turun dari tangga. Dia adalah Very, buah hati Fira dan Gilang yang sembilan tahun lalu telah lahir.

"Om Hito! Indri mana?" Bocah itu memekik mendekati Hito. Semua orang dewasa yang ada di sana pun tertawa. Bocah yang satu ini pun gercep juga menayakan keberadaan Indri.

"Maklum jiwa-jiwa fuck boy kayak bapaknya," ujar Fira membuat semuanya seketika tertawa. Berbeda dengan Gilang yang mendengus kesal sebab disamakan dengan lelaki-lelaki di luar sana. Padahal 'kan dia beda, maksudnya tidak ada bedanya. Beneran? Ya tidak, semenjak menikah, sifat playboy Gilang seketika sirna karena telah menemukan cinta sejatinya, Safira Adelia.

Mereka pun duduk dan mengobrol bersama. Tak lama pintu rumah Gilang terbuka dan sangat pas, ternyata Aldi dan Risko datang membawa anak dan istri masing-masing.

Aldi berbinar, "wehh, reuninan lagi kita, dong!" seru Aldi berjalan tanpa mengingat umur. Dia menyalami Gilang dan Hito. Seketika rumah Gilang ramai karena kehadiran teman-temannya, ditambah lagi dengan tiga bocah yang jika dipertemukan alan membuat bising keadaan rumah dan membuat rumah akan berubah menjadi sebelas-dua belas dengan kapal pecah.

Maklum, bocah.

***

Only One [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang