8. Daneen

84 9 2
                                    

Fairish pun masuk ke kamar Daneen untung saja pintunya tidak dikunci. Fairish melihat Daneen yang sedang menanggis diatas kasur, wajahnya tenggelam dalam boneka kesayangannya, Fairish perlahan melangkahkan kakinya untuk mendekati Daneen, fairish pun duduk disamping adiknya, Fairish mengusap lembut kepala Daneen.

"Maapin bunda yah, dia ga marah ko ke Daneen" Ujar Fairish lembut tidak ada sahutan dari Daneen yang ada suara tangis yang dia tahan.

"Daneen marah juga sama ka fai yah? ka fai minta maap ya" Lirihnya

"Daneen ko yang salah bukan ka Fai" Jawabnya dengan posisi yang masih sama

"Terus kenapa Daneen nanggis" Tanya fairish seraya mengusap lembut rambut daneen

Daneen pun membalikan badannya dan bangun, daneen menatap sang kaka dengan mata yang agak merah dan aga sembab karena habis menanggis.

"Bunda sayang banget ya sama ka fai, sampai sampai bunda ngebentak Daneen" Jujurnya dengan tersenyum.

Fairish pun tersenyum hangat dan menghapus bercak air mata yang masih tertinggal dipipi putih sang adik "Bunda juga sayang banget sama Daneen percaya sama ka fai" dengan senyuman hangatnya seperti biasa

"Mungkin, jujur deh ka Daneen tuh iri sama ka fai" Iirih Daneen menunduk air matanya sudah kembali turun

Alis fairish terangkat "Iri karna apa?" Tanya terheran heran

"Kalo boleh milih daneen pengen jadi ka fai" Daneen menjeda ucapannya "Banyak yang sayang sama ka fai termasuk papah, bang Aldwin juga, apalagi Bunda, mereka sayang banget sama kaka, maap Daneen udah berani iri sama ka Fai" Jujurnya Daneen pun kembali menunduk air matanya turun tanpa diminta, fairish hanya diam, ia masih mencerna kata kata Daneen barusan, jujur benar yang dikatakan Daneen, tapi Fairish harus berusaha membuat Daneen tenang dan percaya bahwa semuanya juga sayang dengannya dan ucapan Daneen barusan tidak benar.

Daneen pengen kaya ka fai?
Ka fai sendiri ga pengen jadi kaka daneen andai kamu mengerti kamu akan lebih memilih menjadi diri kamu sendiri bukan malah ka fai Daneen.

Fairish mengangkat dagu Daneen dan menghapus air matanya dengan lembut "Kenapa bisa bicara kaya gitu? Daneen tahu ga mereka semuanya sayang sama Daneen semuanya termasuk ka fai, jangan pernah berpikir kita semua ga sayang sama Daneen, bunda cuna refleks marahin Daneen tadi , muungkin kalo Daneen terluka dan itu gara gara ka fai bunda juga sama akan marahin ka fai marah banget" Jelas Fairish berusaha membuat daneen mengerti dan tidak menarik kesimpulannya sendiri karena anak smp terlalu labil untuk mengerti semuanya "Daneen harus inget bunda itu nasehatin kita bukan marah, jadi jangan beranggapan bahwa kita semua ga sayang daneen oke, sekarang princess nya ka fai ga boleh nanggis lagi" Sambung Fairish sembari memeluk Daneen dengan sayang membuat daneen membalas pelukannya dan tersenyum

"Maapin daneen yah maap banget" Sesalnya kemudian saling berpelukan dan memancarkan cahaya dari senyuman mereka yang tulus, freya menyaksikan adegan haru antara kedua gadis kecilnya, air matanya sedari tadi berhasil lolos membasahi kedua pipi putihnya, freya sama sekali tidak berniat menyakiti Daneen dengan memarahinya akan tetapi situasi yang mengharuskannya. Dia harus Extra hati-hati menjaga Fairish terlebih ---

Jangan dibahas ya author :)

Maafkan bunda Daneen. Fairish terlalu berharga untuk keluarga Alvard jadi bunda harus menjaganya sebaik mungkin, jika Aldwin mengetahui Fairish terluka sedikit saja, dia akan merendahkan bunda seperti tadi siang.

Fairish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang