26. Nembak(Part 1)

43 5 0
                                    

Sebulan sudah berlalu, kehidupan Fairish berubah hampir 80℅, sejak kehadiran darren yang dengan lancangnya memasuki kehidupan fairish yang gelap gulita serta merebut hatinya yang membuat fairish begitu bahagia, senyum ceria yang selalu Fairish perlihatkan akhir akhir ini, darren selalu memperlakukannya dengan special sungguh, Fairish selalu di istimewakan dan diprioritaskan walaupun hubungan mereka belum resmi dengan ikatan pacaran, tetapi sikap dan perlakuan darren sudah cukup membuktikan bahwa darren tidak hanya main main dengan perasaanya, fairish yakin itu.

Selain kebahagian itu, Fairish juga terbebas dari kekangan sang Ayah, ayahnya membebaskan Fairish bertemu kapan pun dengan freya, dan juga tidak ada yang namanya bodyquard lagi untuk mengawal Fairish, membuat fairish tak perlu susah payah untuk kabur lagi, akan tetapi disisi lain Fairish meyakini ada sesuatu yang salah disini, tapi apa tidak mungkin Mr.Zuan berubah dengan cuma cuma, pasti ada hal yang dia rencanakan dan fairish tidak tahu itu?

Sabtu malam, bukan malam minggu karena bagi Fairish semua malam sama saja, ya pastinya gelap, Fairish melirik kearah Aldwin yang masih saja fokus dengan laptopnya, membuat fairish sebal sendiri

"Bang lo dengerin gue cerita ga sih?" Omel fairish

"Denger" Jawabnya yang masih fokus terhadap laptopnya karena ini deadline yang tidak bisa ditunda lagi.

"Bang Aldwin ngerjain apa sih" Tanya fairish seraya bangkit dan melihat aldwin sedang mengetik sesuatu di laptopnya

"Deadline besok" Tuturnya

"Oh" Kemudian Fairish bangkit dan menuruni kasur Aldwin membuat Aldwin kali ini menoleh "Kemana?"

"Cari angin" Aldwin hanya menggeleng dan kembali fokus kearah layar laptopnya, sementara fairish pergi kearah kolam renang dan duduk di gazebo kolam renang, kemudian menghirup udara segar dengan serakah,

"Gabut banget iss" Gerutunya, ketika itu Bi Ijah menghampiri fairish dengan segelas macha tea yang fairish pesan tadi

"Makasih ya bi" Ucapnya

"Baik non, ada yang non fai mau lagi" Tanya fairish

"Bi fai mau bala bala sama pisang goreng bikinin ya" Ucap fairish

"Tapi non tuan melarang bibi buat makanan ga sehat kaya gituh" Jawabnya

"Please bi fai lagi mau banget ya, ga usah bilang siapa siapa mereka juga ga akan tau" Fairish berusaha meyakinkan

"Tapi non--

"Please bi" Ucapnya memelas membuat bi Ijah hanya mengiyakan saja dan kembali ke dapur

Fairish menyesap macha tea nya perlahan, kemudian tiba tiba ponselnya bergetar membuat fairish menyimpan terlebih dahulu macha teanya dimeja dan mengambil ponselnya disaku, kemudian menatap layar ponselnya tertera

Panggilan Vidio Grupp...

"Yaellah gue kira ka Darren ke atau siapa gituh isss" Gerutu fairish, fairish hanya mendiamkannya saja, tidak berniat mengangkat fairish sedang malas berbicara banyak, setelah itu menaruh kembali ponselnya di saku celananya, dan mengambil macha teanya kemudian menyesapnya secara perlahan

"Ngapain kesini, bukannya deadline?" Tanya fairish

"Udah beres sayang" Jawabnya kemudian dengan tidak sopannya mengambil macha teanya, kemudian menyesapnya sampai tandas

"Yah fai baru minum dikit, kenapa di habisin ihh nyebelin" Omel Fairish

"Bikin lagi aja, ribet sih" Ujarnya

"Tau ah"

Tiba tiba bi Ijah datang dengan membawa makanan yang dipesan oleh fairish, membuat aldwin menatapnya

Fairish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang