23. Khawatir

47 5 0
                                    

Darren berjalan menyusuri hutan, dan sampai di danau yang disebutkan oleh Vara, setelah sampai Darren menatap sekeliling dan kosong tidak ada orang disini, sampai darren pun berteriak memanggil manggil nama fairish, namun tidak ada yang menjawab, darren menarik nafas gusar dan mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa gue sebego ini arghhhhh" Teriak Darren sekeras yang dia bisa, kemudian melangkah meninggalkan danau, akan tetapi ketika darren melangkahkan kakinya menuju tenda, karena berharap fairish dan Adriell sudah menuju tenda, darren menemukan sebuah gelang berwana army yang terjatuh akan tetapi di arah yang berlawanan dengan arah jalan menuju tenda.

Seketika darren terbesit pikiran bahwa fairish dan adriell pasti menuju kearah berlawan menuju tenda, sebab itu gelang yang dipakai fairish terlepas entah karena apa itu, yang pasti darren yakin fairish dan adriell berada di sana.

Darren terus melangkahkan kakinya, kemudian berteriak teriak memanggil nama fairish dan Adriell, tetapi tetap sama tidak ada jawaban sama sekali, darren terus berjalan dan melihat sekitar ketika darren menatap kearah barat dengan senter yang membantunya menerangin langkahnya, darren seperti melihat seseorang tapi siapa? perlahan darren melangkah maju, dan menajamkan penglihatannya dan

"Fai" Teriaknya , seketika fairish dan adriell menoleh kearah sumber suara dan membulatkan matanya terkejut.

Itu ka darren kan, gue mimpi ga ya, dia nyariin gue Seriusly?, khawatir terlihat jelas diwajah yang tampannya itu .

"Ka?" Jawab fairish seraya berteriak, membuat darren tak salah, kemudian berlari cepat kearah mereka berdua, seketika darren langsung memeluk fairish dengan begitu erat, membuat fairish membeku seketika, wajahnya panas, hatinya sudah bisa di tebakan, sebahagia apa fairish sekarang, fairish sangat gugup.

"Lo ga papakan fai?" Tanya darren kelewat khawatir setelah melepaskan pelukannya terhadap fairish membuat fairish menatapnya gugup, kemudian menggelengkan kepala

"Serius lo ga papakan" Tanya darren memastikan kembali

"Iya gue gapapa, untung ada virus yang bantuin gue" Perjelas fairish, membuat darren bernafas lega kemudian tersenyum hangat kearah fairish membuat fairish mendapat ketenangan sungguh

"Gue minta maap ya, gue udah keterlaluan sama lo tadi, gue spontan fai, gue anggep mysha cuma adik ga lebih, dan gue tau gue terlalu khawatir sama dia, gue minta maap ya" Ucapnya sangat tulus, kemudian fairish tersenyum hangat

Fairish tersenyum "Gapapa ko" Jawabnya

"Lo masih marah sama gue?" Tanya darren

"Apa gue bisa marah sama lo ka?" Tanya fairish

"Gue nanya serius fai, lo masih marah sama gue?" Tanya darren

"Fai juga serius, fai ga bisa marah lama lama sama ka darren, ga tau kenapa" tuturnya sangat polos membuat darren mengacak kepala nya halus, sedangkan disisi lain adriell menatapnya tak suka dan mengalihkan pemandangannya

Lebay

"Sebagai permintaan maap gue, lo mau apa dari gue?" Kata darren seraya menatap fairish

Gue cuma mau lo ka

"Ga minta apa apa ko" Jawabnya

"Yakin?" Tanya darren

"Iya, lagi pula fai harus minta apa gtuh, kan ga ada" Ucapnya

Fairish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang