Flasback On
"Jadi Bunda pindah ke jogja dan ga kasih kabar apapun sama lo?" Ulang Adriell dengan cerita yang baru saja dia dengar. Fairish hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Dan karena ini, lo seberantakan kemarin?" Hardik Adriell membuat Fairish menatap Adriell "Hancur, bunda sama bang Aldwin yang ngebuat gue bisa bertahan hidup sampai saat ini, tanpa mereka gue lebih baik mati aja driell" Racau Fairish membuat Adriell memegang bahu Fairish sembari menatap mata Fairish. Sampai sampai Fairish harus menahan nafasnya sendiri.
"Lo gaboleh ngomong kaya tadi Fai, lo bisa hidup tanpa abang lo ataupun bunda lo, lo harus tetep hidup lo punya kendali atas hidup lo sendiri Fai. Kalo persepsi lo masih kaya yang lo omongin tadi lo ga bakal punya jati diri lo sendiri, kenapa? semua orang bakal mati dan ketika mereka udah gaada, apa lo akan mati juga ? lo bakal nyia-nyiain hidup lo? lo gatau bakal seburuk dan sebaik apa didepan sana lo harus bisa berdiri di kaki lo sendiri!" Tegas Adriell membuat Fairish menatap Adriell dengan pandangan tajam dan melepaskan tangan Adriell yang berada di bahunya.
Fairish tersenyum devil "Lo gatau sehancur apa gue, lo hanya bisa ngomong tanpa ada di posisi gue driell, lo gatau dan jangan pernah so tahu sama hidup gue, paham" Hardik Fairish kesal sendiri membuat Adriell menatap kearah lain dan berkata "Gue tahu gimana rasanya kehilangan orang yang paling berharga di hidup gue maka dari itu gue ngingetin lo, supaya lo ga sehancur perasaan gue waktu itu. Lo yang gatau gimana rasanya bener bener kehilangan mereka yang lo sayang, papah dan bunda lo masih hidup dan lo masih bisa lihat dia dan bisa ngobrol sama mereka Fai. Kalo bunda lo pergi bisa cari dia lo masih bisa meluk mereka sedangkan gue, gue gabisa Fai gue gabisa bahkan melihat mereka pun gue gabisa, gue kehilangan mereka untuk detik itu dan sampai detik sekarang gue kehilangan cinta gue gue kehilangan hal yang paling berharga dihidup gue dan gue gamau sampai lo ngerasaan rasa sakit yang bener bener sakit dan lo berpikir untuk mati dan di detik itu pikiran gue semua tentang kematian sampai saat ini gue gapernah takut mati karena kematian adalah teman yang akan menusuk kita dimanapun berada, dan gue harap lo ga kaya gue Fai" Adriell menghembuskan nafas beratnya dan menatap kearah Fairish yang sedang menatapnya Specchles.
Adriell tersenyum dan menatap Fairish dengan tatapan yang teduh "Mungkin bokap lo emang jahat Fai dia udah buat hidup lo hancur sehancur hancurnya, tapi lo gatau dibalik sikap bokap lo ada rahasia apa yang dia sembunyiin, ya bokap lo emang milih pisah sama bunda lo tapi apa lo tahu apa penyebabnya? Apa lo tahu? Enggakan lo hanya nyimpulin di satu sisi dan lo gatau sisi lain itu kaya gimana, lo terlalu labil untuk semuanya. Gue paham semua anak pasti bakal ngerasa hancur ketika hubungan papah dan mamahnya berpisah. Apa lo tahu akan sehancur apa mereka jika mereka terus mempertahankan rumah yang semakin mereka pertahanin akan semakin roboh. Pondasi itu yang mereka enggak milikin Fai. Gue ga pernah ngebela bunda lo ataupun bokap tapi gue berpikir disudut yang ga pernah lo pikirin. Karena 1 yang lo pikirin Bunda hancur, lo hancur, Daneen hancur, bang Aldwin hancur dan lo nyalahin bokap lo atas kehancuran mereka padahal lo sendiri gatau gimana dan sehancur apa papah lo dan well, lo malah nyalahin kaka gue di pihak yang lo rasa salah Fai, padahal dia ngelakuin ini semua karena bokap lo dan karena lo, lo ga akan pernah paham ketika sudut yang lo ga pernah mikirin sana lo pikirin. Lo bisa berpikir jernih, Fai dunia terlalu luas kalo lo masih stuk sama satu pikiran pikirin semua hal, kadang orang bisa jadi yang paling teraniyaya padahal dia yang salah dan dia yang jahat. Dan terkadang monster yang jahat adalah dia yang paling baik. Lo harus pikirin dan lo harus jadi bijaksana untuk diri lo" Kata Adriell seraya tersenyum kearah Fairish membuat Fairish membuang muka kearah lain. Adriell tahu Fairish sedang memikirkan perkataannya tadi, Adriell bangkit dari duduknya dan berniat akan pergi keluar kamar namun perkataan Fairish membuat langkahnya terhenti,
Fairish menghembuskan nafasnya pelan"Monster tetaplah monster gaakan pernah jadi malaikat. Ya gue paham sudut pandang lo tapi lo gatau gimana buruknya monster itu, bahkan dia bisa lenyapin nyawa yang dia mau, itu hal mudah bagi dia. Jadi gaperlu nasehatin gue karena gue tahu apa yang harus gue lakuin, gue gabutuh nasehat lo driell. So thank's, dengan kata kata lo, lo ga akan pernah bisa ngerubah sudut pandang gue!" Sarkas Fairish kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan keluar Apartemen Adriell membuat Adriell hanya menghembuskan nafas beratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairish
TienerfictieKonflik besar terjadi di keluarga ALVARD MAHESA membuat kehidupan 2 gadis hancur lebur bagaikan petasan yang dibakar dan menyala membuat suara suara indah namun mengerikan. Mengisahkan tentang anak gadis bernama Fairish Leticia Alvard Mahesa yang ha...