32. Sisi lain Adriell

52 4 0
                                    

Fairish berjalan ditrotoar dengan ditemani oleh sang  kegelapan malam sayangnya tidak ada bintang malam ini, entahlah Fairish tidak tahu akan pergi kemana.

Fairish memegangi dada nya yang begitu sesak, air matanya tak henti hentinya keluar membuat make up fairish berantakan dan sudah luntur terhapus oleh air mata fairish yang terus saja keluar, fairish juga melepaskan hells nya karena merasa tidak nyaman dan malah membuangnya kesembarangan arah, membuat beberapa orang disekitarnya menatap fairish seperti orang gila tapi fairish tidak peduli itu dan kenapa Fairish harus peduli juga toh mereka tidak memberikan apa apa untuk hidupnya.

Fairish mengusap ngusap lengannya yang kedinginan karena udara cukup dingin memasuki pori pori ditubuhnya ditambah dengan dress yang ia kenakan.

Fairish tetap berjalan lurus entah mau kemana. Tiba tiba hujan turun dengan begitu derasnya membuat fairish basah kuyub, fairish pun berlari kearah halte bis yang jaraknya tidak terlalu jauh dari keberadaan fairish saat ini.

Fairish menatap sekitar sangat sepi, lantas fairish mengosok gosokan tangannya yang mengigil karena kedinginan. Fairish terus melakukan itu, sebelum tiba tiba sebuah mobil terparkir didepannya membuat fairish menatap orang yang sedang berjalan kearahnya dengan membawa sebuah payung, membuat fairish mengalihkan pandangannya tak ingin menatap orang yang sedang menatapnya saat ini.

"Ngapain lo ngikutin gue? Gue pengen sendiri, lo pergi sana " Usir fairish membuat adriell menatapnya kasian dan berjongkok didepannya

"Dengan keadaan lo kaya gini?" Tanya Adriell, fairish menatap adriell sinis

"Kalo bukan karena wanita jalang itu gue ga mungkin sampe kaya gini lo ngerti" Sentak fairish membuat adriell menghembuskan nafasnya pelan
"Gue tau lo hancur banget nerima semua ini, tapi gue mohon sama lo jangan nge jugde kaka gue sebagai wanita gabener gue mohon sama lo fai"Ujar adriell lemah lembut agar fairish mau mengerti, sementara fairish tersenyum sinis kearah Adriell

"Lo pikir gue peduli" Sentaknya "Gue ga peduli sedikit pun dan kaka lo emang wanita jalang kan pelacur" Hina fairish, Adriell ingin sekali membentak fairish tapi ini bukan waktu yang tepat melihat kondisi Fairish yang sudah hancur seperti ini, adriell harus mengerti posisi fairish bukan malah menghakiminya.

Gue sakit fai liat lo hancur kaya gini!

Adriell berujar selembut mungkin "Fai gue mohon jangan panggil kaka gue--" Ucapan adriell dipotong oleh fairish

"Gue salah bukannya emang bener kaka lo jalang kan, gue ga peduli mau lo marah mau lo makin benci sama gue gue ga peduli yang jelas dimata gue kaka lo tetap wanita rendahan, dan lo kesini cuma buat minta gue buat ga nyalahin kaka lo, lo sia sia driell, dan sebaiknya lo balik gue ga butuh semua kata kasian lo" Tegas fairish membuat adriell menatapnya prihatin, bukan adriell tidak marah dengan semua perkatan fairish
Fairish seperti ini karena alasan yang jelas bukan, tapi kakaknya juga tidak pantas dijadikan tersangka hanya karena kesalahan Tuan Zuan kan.

"Gue minta maap sama lo atas nama kaka gue, tapi gue juga minta lo bisa ngertiin posisi kakak gue disini fai, papah lo juga salah dalam hal ini bukan hanya kakak gue yang lo sudutin kaya gini fai" Jelas adriell menatap fairish

"Minta maap? dengan minta maap apa semuanya bisa kaya dulu lagi? Siapapun bisa minta maap tapi ga akan ngerubah apapun lo ngerti" Ujar fairish "Sebelum lo bilang gue bisa ngertiin posisi kakak lo, gue tanya apa kakak lo pernah mikir sedikit aja sebelum dia mutusin buat nikah sama bokap gue driell Engga kan? Nah sekarang pantas ga gue ngertiin posisi kaka lo?" Sambung fairish

Fairish menarik nafasnya dalam dalam sebelum mata indahnya menatap adriell dengan kecewa

"Lo ga akan pernah tahu rasanya jadi gue driell, lo hanya sebatas tahu nama gue engga dengan cerita hidup gue, dan ketika lo berada diposisi gue gue ga yakin lo bisa setegar gue, lo tahu untuk kedua kalinya Tuan Zuan ngebuat hidup gue hancur" Fairish menjeda dan bangkit dari duduknya kemudian berjalan sedikit menjauh dari adriell dan membelakanginya, membuat adriell menoleh kearahh fairish,

Fairish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang