Dahyun suka sama Lukas, tunangannya, si cinta pertama yang sangat sulit ditaklukkan. apalagi pria itu malah menyukai sahabatnya sendiri.
Tapi Wonu si es batu yang sangat beku entah tiba-tiba menjadi mencair, leleh begitu saja. Tetapi bukan karena D...
Lukas mengobati luka di tangan Dahyun dengan telaten. Bi Nami mesem-mesem sendiri melihat kedua remaja itu. Sesekali lukas meniup lukanya, meringis sendiri seperti ikut merasakan perih dari luka di tangan Dahyun.
Lukas : perih nih aduh...
Lukas malah frustasi sendiri.
Dahyun : udahlah nggak apa-apa. Biar Bi Nami aja yang ngobatin, kalau lo nggak sanggup gini.
Lukas : jangan.
Lukas : kan perbuatan gue tangan lo jadi kek gini.
Lukas : lagian, kenapa lo nggak ngelawan gue sih tadi? Sakit banget kan?
Mata Dahyun menyanyu, sedikit tersenyum, Dahyun mengusap rambut Lukas lembut.
Dahyun : mana bisa?
Lukas menghentikan aktifitas mengobati tangan Dahyun. Menatap mata gadis itu.
Dahyun : gimana kalau sebagai permintaan maaf lo, malam ini kita makan di luar?
Lukas : gue nggak bisa.
Dahyun : kenapa?
Lukas : gue janjian sama Leena mau nemenin dia ke-
Dahyun : iya pikirin Leena aja terus!
Dahyun meninggalkan Lukas di dapur.
Dahyun : Leena trosss huuuh!!
Dahyun : Nu makan diluar yuk!
Karena kesal pada Lukas yang nggak mau diajak ngedate, Dahyun ngechat Wonu. Nggak tahu kenapa dia memilih Wonu buat jadi pelampiasan. Biasanya kalau ngechat Wonu mbahas urusan kelas atau karena tugas.
Dahyun berjalan mondar-mandir menunggu balasan dari Wonu.
