Sempet bingung sama part sebelumnya. Mau dibawa kemana ceritanya. Makin kesini makin gaje deh.
"LEENA!!"
Dahyun mendengar teriakan itu, suara tiba-tiba membuat telinga Dahyun sakit. Lukas, cowok itu sejak kapan turun dari rooftop? suara panik dari semua orang. Seketika mengerubungi Leena. Dahyun melihat walaupun sedikit kabur dalam penglihatannya. Melihat Lukas dengan wajah paniknya, membopong Leena pergi dari lapangan.
Dahyun masih terduduk lemas. Rasanya capek dan sakit. Nggak cuma badannya. Ia kini merasakan nyeri di dadanya. Orang lain lebih peduli ke Leena yang pingsan. Sedangkan gadis itu hanya sendiri, duduk di rumput lapangan. Bajunya kotor, buluk banget. Kaki dan tangannya lecet. Kakinya terkilir pun nggak ada yang peduli.
Perlahan, cairan hangat membasahi pipinya. Merasakan sakit di hati dan badannya. Gadis itu ingin berdiri, tapi tak bisa.
Leena hanya kena bola. Kenapa sampai heboh. Bahkan Dahyun terlupakan begitu saja. Bu Tiff juga ikutan bawa Leena ke UKS. Kenapa nggak satu sekolahan aja bawa dia ke UKS.
Tangan Dahyun meremat rumput hijau. Bahkan dengan kasarnya ia mencabutinya. Saking kesalnya. Bahkan untuk berdiri saja ia tak bisa.
Satu hal yang Dahyun tidak tahu. Disaat ia merasakan ia sedang sendiri, nyatanya, pria jangkung yang membawanya ke lapangan, berdiri, menatap Dahyun tanpa berkedip.
Melangkahkan kakinya mendekati Dahyuh. Dahyun mendongak kala sepatu cowok itu berada di depannya, Wonu berjongkok, menarik rambut Dahyun ke belakang telinga gadis itu. Tangannya juga mengusap pipi Dahyun.
Wonu : sorry.
Wonu : gara-gara gue.
Dahyun meremat lengan seragam Wonu. Menjadi pelampiasan rasa sakitnya.
Dahyun : kenapa? Kenapa lo di sini? Disaat yang lain ninggalin gue buat Leena, kenapa masih disini?!!
Dahyun : kenapa ha?!!
Wonu menghela napasnya. Mengendalikan dirinya.
Wonu : gue yang ngajakin lo ke sini.
Wonu : mana mungkin gue ninggalin lo.
Wonu : lo kesakitan gini, membuat gue makin merasa bersalah Day.
Dahyun : kenapa harus peduli? Yang lain nggak peduli! Bahkan Lukas? Dia lebih milih bawa Leena, nggak tahu gimana keadaan gue disini!
Wonu : kita masuk kelas habis istirahat aja. sekarang, kita obatin luka lo, beli seragam baru, makan di kantin.
Wonu : kaki lo keseleo lagi?
Wonu : maaf. Gara-gara gue.
Dahyun : Makasih udah sepeduli ini Nu!
Wonu : ayo gue gendong!
Dahyun : ha?
Wonu : ini bukan pertama kalinya gue gendong lo. Berkali-kali kan?
Dahyun : tapi-
Wonu : ayo! Sini berdiri dulu, baru gue gendong!
Dahyun menurut, berakhirlah dia di punggung Wonu untuk kesekian kalinya.
Wonu : maaf.
Dahyun : udah deh nggak usah minta maaf. Lebaran kali ah!
Wonu : hmm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Special {END} + Bonchap✔️
Teen FictionDahyun suka sama Lukas, tunangannya, si cinta pertama yang sangat sulit ditaklukkan. apalagi pria itu malah menyukai sahabatnya sendiri. Tapi Wonu si es batu yang sangat beku entah tiba-tiba menjadi mencair, leleh begitu saja. Tetapi bukan karena D...