Feel Special 122

799 157 29
                                    












Pak Taemin : bapak nggak menyalahkan kamu Dahyun. Tapi, lain kali kalau kamu marah atau kesel jangan terlalu berlebihan.

Pak Taemin menguap bahu Dahyun lembut. Dahyunnya hanya mengangguk.

Pak Taemin : kalau Wonu sudah sadar, kamu harus minta maaf.

Dahyun : iya pak.

Pak Taemin : ya sudah bapak pulang dulu. Kamu juga lekas sembuh, biar bisa kembali ke sekolah. Sebentar lagi kita kenaikan kelas. Jangan sampai ketinggalan pelajaran.

Dahyun mengangguk pelan. Pak Taemin tersenyum lalu mengambil tasnya di sofa, pergi melangkah keluar ruang rawat Dahyun.

Leena masuk ke dalam ruangan. Gadis itu melangkah mendekat ke Dahyun.

Leena : gue nggak maksa lo buat ngasih tau dimana Jaehyun. Tapi gue mau tanya, apa gue harus nungu dia balik?

Dahyun : kalau lo mau nunggu nggak apa-apa. Tapi dia belum pasti balik. Maaf Leen, maafin gue ya?

Leena : enggak Hyun..

Leena : ini semua demi gue kan? Jadi gue harus nunggu.

Leena : ah ya, soal Lukas ngajak lo balikan, itu usul gue. Maaf udah membebani lo Hyun.

Leena : maafin gue juga.

Leena : tapi Lukas, dia beneran khawatir sama lo.

Dahyun : setelah semuanya beres, gue bakal bilang sama keluarga besar kok. Tenang.

Leena : Hyun..

Leena : lo harus bahagia, tapi bisa nggak kalau lo nggak pergi?

Leena : lo itu satu-satunya sahabat perempuan gue! Ntar gue sama siapa? Siapa yang bakalan ngelindungin gue?

Dahyun : Ada Lukas. Ada Wonu. Ada June, Bambam, Jungkook. Semua bakal ngelindungi lo.

Leena : Hyun...

Leena memeluk Dahyun. Dari awal memang Leena menyesali persahabatannya dengan Dahyun. Bagaimana tidak, pria yang semula dicintai sahabatnya itu malah menaruh cinta pada dirinya. Beruntung Jaehyun datang ke kehidupannya. Menerimanya apa adanya. Namun ketika hari dimana Jaehyun dan Lukas bertaruh semuanya hancur. Bukan hanya Leena tapi sahabat yang ia anggap saudara, ikut terluka.

Entah Leena juga tak tahu sejak kapan Dahyun memiliki perasaaan ke Wonu. Pria baik, yang awalnya sedingin es batu, tapi jika sudah kenal ia berubah jadi cokelat hangat, yang manis dan menghangatkan orang di sekitarnya.

Jadi teringat juga, Dahyun dulu tak menyukai cowok itu lantaran terlalu mageran dan selalu perfek dalam pelajaran.























Setelah Leena pulang karena mengambil beberapa baju, Dahyun berkeliaran di rumah sakit. Tentu diam-diam. Suster mana membolehkan pasiennya berkeliaran malam-malam.

Dahyun termenung di taman rumah sakit yang jelas sepi kalau malam.

"Suster nyariin lo!"

Dahyun menoleh ke sumber suara.

Lukas : bisa nggak jangan bikin khawatir?

Lukas duduk di samping Dahyun.

Dahyun : ternyata benar yang Leena bilang. Lo khawatir. Kenapa? Bukannya lo yang bilang nggak usah saling kenal? Nggak usah saling peduli?

Lukas : kalau bukan gue yang khawatirin lo mau siapa lagi?

Dahyun : Leena. June. Bambam. Jungkook.

Lukas : terserah.

Dahyun : kenapa nurutin kemauan Leena, buat ngajak gue balikan?

Lukas : nggak tahu.

Dahyun : sorry, gue malah bilang ke sepupu lo kalau kita putus. Pasti mereka lapor ke Tante sama Om.

Lukas : kesehatan papa sama keadaan perusahaan belum stabil, harusnya lo rahasiain ini. Siapa aja yang tahu kita udahan?

Dahyun : hanya, sepupu, Leena, Wonu dan Jungkook? Itu doang keknya.

Lukas : Jungkook?

Dahyun : dia tahu pas gue ngomong sama sepupu.

Lukas : gue harap mereka nggak bilang-bilang.

Dahyun : siapa?

Lukas : sepupu!!

Dahyun : oh.

Lukas : di sini dingin. Ayo balik ke kamar lo!

Dahyun mengangguk kecil, membututi Lukas dari belakang.

Lukas : ngapain di belakang gue sih?

Lukas menarik tangan Dahyun, mensejajarkan jalannya supaya berdampingan.

Dahyun : jangan ngajak gue balikan lagi kalau nggak tulus dari hati lo.

Lukas : kalau gue tulus dari hati, emang mau balikan?

Dahyun : ha?

Feel Special {END} + Bonchap✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang