Vote+comment ya...
Tembus 150 vote, double daahhh🤣.*****
Leena meraih jemari tangan Dahyun. Gadis pucat itu perlahan membuka matanya.
Leena : Jangan bangun dulu, lo harus banyak istirahat.
Dahyun : Wonu gimana Leen?
Secepat itu Dahyun teringat Wonu. Padahal ia baru saja sadar. Seenggaknya ia kepikiran kenapa ia sekarang di rumah sakit.
Dahyun : Leen, mau lihat Wonu.
Bagaimana Dahyun juga tahu kalau ia dan Wonu dirawat di rumah sakit yang sama.
Leena : bentar gue panggil suster dulu.
Setelah diizinkan suster, Dahyun dibantu Leena buat jalan ke ruang rawat Wonu, yang tak jauh dari ruang rawatnya.
Leena : lihat dari luar aja, nggak usah masuk ke dalam.
Dahyun : kenapa?
Leena : lihat nggak, anak-anak kelas pada jenguk dia. Jangan ketemu mereka dulu. Oke?
Dahyun mengusap kaca pada pintu ruang rawat Wonu. Melihat pria jangkung itu belum sadar, rasa bersalahnya jadi bertambah.
Dahyun menutup mulutnya, tak kuasa menahan tangis. Kenapa akhir-akhir ini ia jadi cengeng begini?
"Ngapain kalian di sini?"
Leena dan Dahyun melihat ke belakang. Ternyata Eunha, dan seorang ibu-ibu.
Ibunya Eunha atau Wonu?
"Kenapa nggak masuk? Mau jenguk Wonu kan?"
Dahyun dan Leena terperangah. Ibunya Wonu ternyata.
Eunha : masih berani jenguk Wonu setelah lo bikin dia celaka?
Leena : Eunha!
Eunha : dia yang udah nyelakain Wonu Tante!!
"Eunha,kamu duluan masuk aja ya. Dahyun, Tante bisa bicara sama kamu?"
Leena hanya mengamati Dahyun dan ibunya Wonu yang memutuskan buat ngobrol di taman rumah sakit.
Dahyun : maaf tante, saya nggak bermaksud buat nyelakain Wonu. Saya-
"Tenang, nggak usah merasa bersalah. Tante dengerin alasan kamu. Pelan-pelan aja."
Dahyun : Tante nggak marah sama saya?
Ibunya Wonu menggeleng san tersenyum. Bahkan senyuman mirip kek senyumnya Wonu. Adem.
Dahyun : saya kemarin lagi banyak masalah Tante, saya juga kesel sama Wonu, tapi beneran saya nggak sengaja dorong dia. Saya, saya cuma mau menghindari Wonu. Dia bikin saya,ah nggak jadi.
"Kamu suka ya sama Wonu?"
Dahyun : ah?
Dahyun menggaruk pipi kanannya. Gimana ngomongnya?
"Wonu pernah cerita kalau dia bawa kamu ke apartemen, dan nggak sengaja, maaf nyium kamu?"
Dahyun : hah??
Wonu ngapain cerita ke mama kalau nyium anak perawan??
"Wonu ya seperti itu, suka cerita ke saya. Yang itu Leena kan? Katanya dia sulit di dapetin karena banyak yang suka."
"Panggil saya mami aja biar akrab. Wonu manggil saya mami soalnya."
Dahyun : tapi-
"Mami sebenarnya ada leganya Wonu sakit, dia nggak harus belajar mulu."
Dahyun : tapi tante Wonu-
"Mami! Panggil mami!"
Dahyun : ah ya, Mami, Wonu harusnya dua hari lagi Olimpiade.
"Bagi mami nggak apa-apa. Cuma olimpiade."
Dahyun : tapi bagi Wonu?
"Mami yakin, Wonu pasti nggak akan marah sama kamu."
Dahyun : kenapa seyakin itu?
"Wonu yang buat kesel kamu awalnya."
Dahyun : tapi reaksi saya terlalu berlebihan, saya udah nyelakain Wonu Tante...
Dahyun : saya hks..
Perempuan paruh baya itu merengkuh tubuh Dahyun ke dalam pelukannya.
"Harus berapa kali saya bilang? Panggil mami Dahyun!"
"Kamu jangan kek gini. Kata Wonu, kamu gadis yang kuat."
Dahyun nggak nyangka, hal apapun, ternyata diceritain ke maminya.
"Kamu juga harus istirahat, ayo balik ke kamar kamu!"
Dahyun mengangguk. Matanya dan mata milik Leena bertemu. Gadis pucat itu berjalan mendekat ke arah Dahyun dan maminya Wonu.
"Nak Leena, jagain nak Dahyun ya, kalau bisa jengukin Wonu juga."
Leena : iya Tante, nanti kalau udah waktunya.
Leena : ya udah kita permisi tante.
Leena menggiring Dahyun kembali ke kamarnya.
Ini kok anah? Kenapa maminya Wonu nggak nyuruh Leena manggil dia mami juga?
Apa ini lampu ijo?
Maminya santai banget anaknya dijorokin, jatuh kagak sadar. Kagak kaya di sinetron-sinetron. Biasanya di sinetron suruh jauh-jauh dari anaknya kalau udah buat celaka.
Leena : mikirin apa?
Dahyun : ah enggak.
*****
Tau ah makin kesini makin ngawur gue rasa :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Special {END} + Bonchap✔️
Fiksi RemajaDahyun suka sama Lukas, tunangannya, si cinta pertama yang sangat sulit ditaklukkan. apalagi pria itu malah menyukai sahabatnya sendiri. Tapi Wonu si es batu yang sangat beku entah tiba-tiba menjadi mencair, leleh begitu saja. Tetapi bukan karena D...