Bonchap 1

684 117 26
                                    

3 bulan yang lalu...

Tengah malam mendapat telepon dari pusat informasi maskapai penerbangan membuat kaki Dahyun lemas seketika.

Buru-buru ia menelepon Jackson. Ia juga berusaha pelan-pelan bilang ke papanya kalau pesawat yang di tumpangi Lukas,Leena,  Jaehyun bahkan Sejong jatuh di perairan Laut China.

Papanya pingsan beberapa jam. ia meminta Jaemin untuk bilang juga ke Bomi pelan-pelan. Dan Bominya juga sempet pingsan karena shock.

Sembari menunggu kabar selanjutnya dari identifikasi korban, Dahyun terus berdoa supaya mereka selamat dan baik-baik saja.

Dua hari lalu Leena berpamitan untuk pemotretan dengan Jaehyun di China dan Sejong merengek minta ikut. Kebetulan jam penerbangan dan pesawat yang mereka tumpangi sama dengan Lucas.

Jackson dan Hanna kewalahan mengurus perusahaan. Harga sahamnya turun karena insiden kecelakaan pesawat. Posisi CEO milik Lucas diganti Jackson. Sedangkan Hanna dan Winwin mengurus perusahaan di China.

Mami Yoora nggak bisa nemenin Dahyun lantaran Matahari sakit dan nggak bisa ditinggal. Bomi hampir semingguan juga nginep di rumah keluarga Wong. Tentunya dengan Jaemin yang rela bolak-balik ngecek keadaan Dahyun dan ibu hamil.

Sudah seminggu belum ada kabar apapun. Dan malam itu,  Jaemin ke rumah bawa martabak. Dahyun mondar-mandir di ruang tengah. Bomi selonjoran kakinya keram dam di pijitin Bi Nami.

Jaemin : kalian udah makan? Om Yukhei?

Dahyun : papa udah makan bi?

Nami : sudah mbak.

Nami : Mas Jaem mau minum apa?

Jaemin : susu coklat bi!

Nami : siap mas!

Jaemin : belum ada kabar?

Dahyun : belum Jaem. Gue mau ikut kumpul sama keluarga korban kasihan mau ninggalin papa sama Bomi.

Jaemin : besok gua aja yang pusat informasi. Kalian di rumah aja.

Jaemin : Wonu nggak pulang lagi?

Dahyun : nggak bisa lah Jaem, kalau dia pulang apa merubah segalanya? Yang penting dia bantu doa dari sana.

Jaemin : Bomi, Have you been drinking milk?

Bomi : sudah.

Dahyun : Jaem, nginep aja ya! Tidur di kamar Lukas.

Jaemin : oke!

Keesokan paginya setelah sarapan Bomi pingsan. Dahyun menelpon dokter supaya datang ke rumah. Bomi diberi cairan infus dan penambah vitamin.

Dokter bilang Bomi terlalu banyak pikiran. Walaupun ia rutin makan dan meminum susu. Banyak pikiran sangatlah tidak baik untuk ibu hamil.

Sesuai yang Jaemin bilang semalam. Pria itu ke pusat informasi sendirian. Berjam-jam pria itu disana.

Jaemin : inalilahi wainailaihi rojiun.

Jaemin membekap mulutnya, tak kuasa menahan nama yang tertera di monitor.

Jung Sejong - Jakarta - 24 th - meninggal

Jaemin langsung menelpon Dahyun. Jungkook yang katanya sering kesini tidak terlihat batang hidungnya. 

Rumah keluarga Jung sudah ramai berdatangan orang-orang untuk mendoakan Sejong. Walaupun jenazahnya belum sampai di Jakarta. Perlu waktu untuk pemulangan jenazah.

Jungkook dari semalam sudah menangis meraung-raung seperti orang kesurupan. June dan Bambam yang beberapa hari masih stay di Jakarta menenangkan pria itu.

Walaupun Dahyun sudah lama tidak ketemu mamanya Jaehyun bukan berarti Dahyun nggak akrab. Dahyun menenangkan mama Jaehyun yang masih shock. Rasa belum ikhlas atas kehilangan putrinya begitu terasa menyakitkan.

Bomi ditinggal di rumah sama Bi Nami. Ia pingsan lagi karena shock.

Setelah 5 hari jenazah Sejong sudah di Jakarta, keluarga tidak menginginkan autopsi dan langsung dibawa ke rumah.

Tangisan Jungkook semakin menjadi-jadi kala Jenazah sang kekaksih diturunkan dari ambulance. Pria itu hancur-sehancurnya. Para teman-temannya juga merasakan kehancuran. Ditambah Jaehyun, Leena dan juga Lucas belum ketemu.

Handphone Dahyun berdering kencang. Ia mendapat telepon dari pusat informasi.

Dahyun : ya halo selamat siang dengan keluarga Lucas dan Leena.

" .... "

Dahyun : apa? Lucas?




Feel Special {END} + Bonchap✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang