"Sekertaris baru Raf?" Hilman masuk kedalam ruangan.
"Ya nggak baru-baru banget." Harusnya ini bukan pertama kalinya Hilman bertemu dengan Dara kan?
"Menarik."
Rafi mendengus. "Maksudnya?"
"Badan bagus. Pas, nggak berlebihan. Posturnya juga bagus. Wajahnya, polos nggak bermake-up tebal. Palingan dia cuma pakai lip gloss yang sedikit ada warnanya. Alisnya keren, alami. Padahal kata Nadya bikin alis itu lama dan susah." Hilman menjabarkan penilaiannya tentang Dara.
"Compare sama Martha, yang ini lebih unik. Luwes, nggak kaku. Sekalipun polos banget ngomongnya. Gue suka yang ini."
"Nggak ada yang pilihin dia buat lo. Dan dia disini hanya sementara, karena Martha lagi diculik Aimi."
"Nah, nah itu."
"Apa?"
"Sekertaris lo itu ada aura Aimi-nya. Sinar matanya kekanakkan tapi wajahnya dewasa. Hati-hati lo."
"Loh kenapa pakai hati-hati segala?"
"Lo kan sister complex. Terlalu sayang sama si kembar Aimi-Cynthia. Jadi hati-hati sama Dara. Gitu ya namanya? Namanya juga bagus." Hilman masih tersenyum aneh.
Rafi hanya menggeleng kesal dengan pembicaraan tidak penting ini. "Mandalika, gimana?"
"Hmmm...gue mampir sini mau ngobrol yang lain malah balik ke project."
***
Ini sudah hampir tiga minggu. Martha akan datang dua kali dalam seminggu untuk mengajarkan Dara langsung tentang pekerjaannya sekarang. Martha memang jagonya. Sikap wanita itu efisien, tegas, namun terkadang bisa berbasa-basi ramah. Martha juga menguasai empat bahasa. Jadi Dara sangat beruntung bisa langsung memilki mentor yang handal seperti itu.
Martha juga bilang bahwa kemampuan bahasa inggris Dara buruk sekali. Ya sebenarnya hal itu Dara sudah tahu karena itu dia berniat mengambil les bahasa inggris setelah dia dapatkan gaji pertamanya. Sementara ini, Martha meminta dia untuk mulai mendengarkan lagu-lagu bahasa inggris dan mencatat artinya. Itu cara yang lebih menyenangkan dan Dara langsung setuju.
Sedan gelap Rafi sedang berusaha menembus lalu-lintas kota. Dia melirik jam ditangannya dan merasa masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan meeting kali ini. Ada beberapa investor asing yang berhasil dia undang datang untuk rencana proyeknya tahun depan. Tangannya sibuk mengetikkan sesuatu di tablet tipis itu. Sudah ada runtutan rencana yang ada di kepalanya.
Matanya sedang berputar keluar dan menangkap sosok itu didepan mobil. Gadis itu mengenakan head set di telinga, sedang menutup mata dan menggoyangkan kepala seperti mendengarkan sesuatu. Dia duduk miring dibagian paling belakang angkutan kota.
Pak Budi sang supir ingin mendahului angkutan itu. Tapi Rafi mencegahnya. Dia lalu melihat Dara turun dari angkot dan melanjutkan menggunakan ojek yang berjejer dipinggir jalan. Tanpa basa-basi Dara menarik roknya sedikit keatas agar dia bisa duduk dibelakang. Rafi masih memperhatikannya dari jauh. Entah kenapa, dia tertarik sekali dengan tingkah laku Dara.
***
"Kamu kenapa ngos-ngosan?" Rafi sudah berada di meja Dara.
'Pak Bos ini unik ya? Dia inget laporan keuangannya setahun lalu, tapi pura-pura lupa lagi nyuruh gue naik tangga tiga lantai minggu lalu.'
"Abis nge-gym Pak di mall sebelah."
Rafi mengernyitkan dahinya. 'Apa mungkin anak ini nge-gym karena tiba di kantor hanya selisih dua puluh menit darinya tadi?'
![](https://img.wattpad.com/cover/208172134-288-k718409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You - TERBIT
Roman d'amourApa susahnya mencari pengganti? Apalagi ini hanya sekertaris pengganti. Bukan istri atau pacar pengganti kan? Lalu kenapa dia bisa berakhir disini? Bersama gadis konyol yang selalu mengganggunya setiap hari. Bukan hanya tatapan polos atau senyum jen...