Hai all, gue hanya mengingatkan. Buat yang belum baca The Stolen Kiss (Brayuda-Reyna) hati-hati. Ini spoiler alert. Baiknya baca TSK dulu biar seru. Tapi kalau udah kadung penasaran, ya nggak apa-apa juga sih. Enjoy.
Masih harus sabar dengan Bapak Rafi ya.
***
Brayuda sudah kembali, lalu seperti yang sudah dia duga kawan gilanya itu sudah merencanakan hal gila lainnya yang Rafi tidak tahu. Dia tambah gusar. Dia tahu dia harus bicara dengan Aimi, karena rencana gila Yuda harus dihentikan dan mungkin, mungkin saja Aimi bisa menghentikannya.
"Yud, dimana?" Rafi menghubungi Yuda.
Yuda tertawa diseberang sana. "Gue tahu lo tahu gue dimana Raf. Jangan bercanda. Orang-orang Niko ngintilin gue mulu. Gerah gue."
"Nanda mana?"
"Lo pikir gue akan bikin celaka satu-satunya manusia yang bikin gue hidup sampai sekarang? Selain adik lo pastinya?" Yuda terkekeh. "Kemarin gue punya Reyna Raf, tapi besok, dia sudah pergi. Waktu acaranya Aimi, lo tanya gue soal takdir." Yuda menghela nafasnya. "Jadi lo udah tahu saat itu kalau Reyna ada hubungannya dengan kejadian Annisa dulu. Mangkanya lo nggak suka sama dia. Gitu ya?"
"Yud, lo punya Nanda, punya Aimi, punya gue. Don't do stupid things."
"Reyna is not stupid thing. She is the best thing after Annisa. Ini rasanya sakit Raf." Yuda terkekeh lagi. "Gue cengeng banget kalau soal beginian ya. Gue bahkan udah ngelamar Reyna. She is my life now Raf dan gue tahu lo nggak paham." Yuda menghela nafas lagi. "Serius lo harus jatuh cinta Raf. Baru lo paham bagaimana rasanya."
"Yud, gue ke tempat lo. Okey? Ada yang mau gue ceritain juga. Kita ketemu okey? Atau lo mau ke tempat gue?" Rafi berusaha membujuk Yuda.
Yuda tertawa. "Raf, tolongin gue satu hal. Jagain Nanda ya. Gue titip Nanda."
"Yud..." Hubungan disudahi. "Yuda..."
***
Dara masuk keruangan Rafi pagi itu dan terkejut. Bosnya itu memang sudah seharian kemarin tidak masuk kerja dan pergi dengan Aimi jadi dia tidak melihatnya. Sekarang sudah ada memar di wajah Rafi. Juga ada bekas darah mengering dibibirnya.
"Bapak kenapa?" Refleks Dara menghampiri Rafi yang sedang duduk dihadapan laptopnya.
Rafi diam saja. Lalu Dara keluar ruangan untuk mengambil kotak P3K dan meletakkannya di meja Rafi.
"Maaf, apa bisa saya obati dulu?" Tanpa permisi Dara mendekati Rafi dan membuka kotak P3K itu.
"Nggak perlu."
Langkah Dara terhenti. Dia benar-benar sedih saat ini. Entah kenapa sejahat apapun Rafi memperlakukannya sekarang ini dia tetap tidak suka dengan ekspresi wajah bosnya itu yang seperti terluka.
"Bapak, maaf saya ingin bertanya." Dara menarik nafasnya perlahan. "Apa saya punya salah dengan Bapak?"
Tangan Rafi berhenti. "Banyak." Suaranya datar saja. Matanya masih menatap kosong layar laptopnya.
"Apa Bapak bisa bilang apa salah saya? Jadi saya bisa perbaiki."
"Saya nggak punya waktu. Panggil Nat kesini, sekarang."
Dara hanya mengangguk perlahan lalu pergi dari ruangan. Dia benar-benar tidak paham apa salahnya atau kenapa bosnya itu berubah jadi seperti saat ini.
***
Lima menit kemudian Nat masuk dan terkejut dengan wajah Rafi.
"Raf, what happened?" Nathalia langsung mendekati Rafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You - TERBIT
RomanceApa susahnya mencari pengganti? Apalagi ini hanya sekertaris pengganti. Bukan istri atau pacar pengganti kan? Lalu kenapa dia bisa berakhir disini? Bersama gadis konyol yang selalu mengganggunya setiap hari. Bukan hanya tatapan polos atau senyum jen...