ADISA | 22

2.5K 77 5
                                    

Akuuu kemballiii wahai para silent reader~~

Vote komen follow yaa kalo bersedia...

Okee hepi reading~

.

My AL : Bonsoir 😊 *

*Selamat malam

Adisa baru saja kembali dari makan malam bersama Panji, ketika sebuah pesan dari kontak baru masuk ke dalam ponselnya. Ada puluhan hingga ratusan pesan yang pernah diterimanya. Namun, tidak semuanya dibaca. Hanya yang sekiranya penting atau memang perlu untuk dibalas. Adisa pun awalnya akan bersikap abai seperti biasanya. Akan tetapi, sebuah cengiran langsung muncul di bibir tipisnya, saat matanya menangkap gambar remaja laki-laki berambut cepak dengan dua lesung pipi yang terpasang di kontak bernama "My AL".

 Akan tetapi, sebuah cengiran langsung muncul di bibir tipisnya, saat matanya menangkap gambar remaja laki-laki berambut cepak dengan dua lesung pipi yang terpasang di kontak bernama "My AL"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Me : Qui es tu? 🙄 *

*Kamu siapa?

Selepas memberikan balasan, kedua kakinya melangkah ke meja belajar. Menyalakan komputer dan memutar playlist kesukaannya, hingga suara merdu Sabrina Carpenter memenuhi kamar. Bibirnya mengikuti lirik lagu sambil memindai jadwal pelajaran yang terpasang di dinding.

Ting!

Sebuah dentingan pertanda pesan masuk mengalihkan perhatian Adisa. Bibirnya tersenyum kecil dengan kepala yang bergeleng pelan, menahan tawa. Dengan ringan, jemarinya membalas pesan-pesan yang dikirim oleh tetangga sebelah rumahnya.

My AL : Ton copain? *

*Pacar kamu?

Me : OH!

My AL : 😅

My AL : Besok2 jangan pulang duluan. Je t'attendrai! *

*Aku nungguin kamu!

Me : Hhe. Kaki gue msih snggup cari jln pulang sendiri

My AL : I know, dis.

Tanpa berniat melanjutkan percakapan, Adisa memilih untuk mematikan ponsel. Fokus pada komputer yang memutar video musik pada salah satu channel di platform Youtube. Sambil mengamati seorang model yang sedang menyusuri hutan, pikiran Adisa sedikit terusik akan beberapa hal.

Sejak keluar dari kelas pasca beradu mulut dengan Reza, perempuan itu enggan kembali ke kelas. Memilih untuk meloncati pagar belakang sekolah yang sering dijadikan celah untuk membolos. Mampir ke warung Mpok Mi untuk menikmati seporsi Indimie kuah dengan telur dan irisan cabai. Tak lupa pula segelas es jeruk sebagai pelengkapnya. Di sana pula, ia bertemu dengan dua adik kelasnya. Riky dan Adam yang tengah mengepulkan asap beracun sebagai pelarian dari pelajaran Matematika.

ADISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang