1. Paha Ayam VS Mak Lampir

94.4K 2.7K 171
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca👍

***

Ella dan kedua temanya memandang nyalang kearah Lea yang berdiri didepannya. Di Sekeliling tempat Ella berdiri sudah dikerumuni siswa-siswi yang kepo akan apa yang kali ini menjadi alasan Ella dan teman-temanya melabrak Lea.

Lea sendiri terlihat santai dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Menunjukan sifat angkuhnya. Ella maju selangkah mendekat kearah Lea yang berdiri tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Ckckck dasar Bitch!" umpat Ella kepada Lea tak lupa dengan tatapan merendahkan yang ditujukan untuk Lea.

Lea hanya mendengus, sedari tadi dia menunggu alasan Ella melabraknya kali ini. Sudah menjadi hal yang tak asing melihat Ella dan teman-temanya melabrak Lea.

Oh ayolah seorang Lea sudah biasa menghadapi berbagai macam orang seperti Ella ini.

Lea menyibak rambut hitam bergelombang nya yang sebagian menutupi dadanya sehingga orang yang berada disekelilingnya bisa melihat buah dada Lea yang sedikit terlihat karena dua kancing seragam yang Lea gunakan tak terkait. Hal itu sontak membuat cowok-cowok yang mengelilingi kerumunan tersebut memekik kesenangan.

"Anjir!"

"Makin gede aja!"

"Vitamin mata!!"

"Nggak sia-sia gue panas-panasan disini."

"Mantap jiwa!!" begitulah contoh pekikan cowok-cowok yang mengerubungi Ella dan Lea.

Lea tersenyum meremehkan kearah Ella. "Apa alasan lo ngelabrak gue kali ini?" tanya Lea angkuh. Ella! Cewek yang penampilannya tak jauh berbeda dengan Lea kini menunjukan wajah yang memerah karena marah.

"Nggak usah sok cantik deh lo cabe!" Tatapan tajam keluar saat Lea menatap tepat kearah manik mata Ella. "Disekolah aja gayanya sok jual mahal tapi giliran diluar kaya cewek kurang belaian!"

Ella beserta kedua temanya tertawa puas setelah mengejek Lea. Lea berjalan mendekat kearah Ella, semula jarak diantara keduanya hanya terpaut tiga langkah dan kini jarak itu dikikis oleh Lea.

Lea memandang Ella dengan senyum miringnya, jari telunjuk kananya dia gunakan untuk menekan bahu kiri Ella, wajah Lea pun mendekat kearah telinga kiri Ella berbisik di sana.

"Sebaiknya lo ngaca dulu! Siapa lo sampek rela nyerahin badan lo demi bisa dapetin Levin," bisik Lea dengan penuh penekanan setelah itu kembali menciptakan jarak diantara dirinya dan Ella.

Ella mengeram marah, menatap tajam kearah Lea yang berhasil membuatnya diam. "So? Masih mau main-main sama gue?" tanya Lea angkuh.

Ella kembali membuka mulutnya. "Gue liat dengan mata kepala gue sendiri lo sedang mesra-mesraan sama cowok di club kemarin malam!" teriak Ella membuat kerumunan orang yang menyaksikan perdebatan keduanya berbisik-bisik membicarakan apa yang baru saja Ella katakan.

Lea tak terkejut dengan perkataan Ella, justru bibirnya tersenyum miring mendengar itu semua. "Nggak bisa ngomong kan lo sekarang?!" Ella dan kedua temanya ber tos ria.

Lea tersenyum devil. "Oh jadi ini kerjaan lo selama ini? Kelayapan di club? Pantesan aja setiap pagi lo keliatan kurang tidur! Orang tiap malem jual diri," balas Lea tak kalah membuat orang-orang disekelilingnya kembali berbisik-bisik.

"Apa saking maboknya lo minum-minum di club mata lo jadi bermasalah? Ada baiknya lo periksain dulu deh tuh mata! Siapa tau gara-gara lo keseringan minum tuh mata jadi bermasalah? Atau jangan-jangan lo ngelindur lagi gue ada di club?" tambah Lea.

Damn! Niatnya ingin mempermalukan Lea namun Ella sendiri yang malu sekarang, tapi benar tadi malam saat Ella tengah asyik di club bersama pacarnya, Ella melihat Lea yang tengah mabuk bersama seorang cowok dan jangan lupakan adegan apa yang mereka lakukan sebelum menuju salah satu lorong yang Ella tau itu kamar yang disediakan oleh pihak Club.

"Awas ya! Pembalasan gue bakalan lebih dari ini!" ancam Ella kemudian berjalan meninggalkan Lea yang berdiri angkuh ditempatnya.

Lea kemudian berjalan meninggalkan kerumunan tersebut, ingin kembali ke kelasnya karena bel sudah berbunyi 2 menit yang lalu, namun manik matanya tak sengaja menatap seorang cewek yang memiliki wajah sepertinya namun dengan tampilan yang berbeda.

Nea, kakak Lea tersenyum dengan sangat manis kearah Lea. Lea memutar bola matanya malas kemudian kembali berjalan kearah kelasnya.

🥑🥑🥑

"Gila kemana aja lo Ar?!" Tanya Topan dengan wajah yang berseri-seri "Lo tau nggak di lapangan tadi ada kejadian yang wow! Tau" Arial mendudukkan pantatnya tepat di kursi sebelah Topan.

"Alah paling nggak jauh-jauh sama yang namanya Lea." Topan mengeluarkan cengiran-nya. "Lo nggak tau aja sih! Tadi si Lea dilabrak Ella sama dua curutnya."

Arial mengeluarkan buku tulis dari tas yang berada dalam laci mejanya. "Lah bukanya udah biasa tuh paha Ayam dilabrak sama Mak lampir?" Tanya Arial tak perduli.

Paha ayam yang dimaksud Arial adalah Lea, cewek yang memakai rok sepuluh cm di atas lutut dangan baju yang pas melekat ditubuh rampingnya tak lupa dua kancing teratas yang selalu terbuka.

"Kali ini beda, kalo biasanya Ella nglabrak Lea karena Levin! Kali ini alasannya beda! Dan lo bakalan kaget denger alasannya"

Arial terlihat tak perduli. "Palingan cuma masalah cowok," tebak Arial sok tahu. Arial memang tak mau perduli tentang apa yang terjadi diantara Lea dan Ella, namun karena menghargai Topan, sahabatnya yang tergila-gila dengan Lea, Arial terpaksa mendengarkan semua ocehan Topan tentang Lea.

"Bukan bege! Sok tau lo!" Topan menimpuk kepala Arial dengan kesal, untung saja Arial bukan tipe cowok yang gampang marah jadi Topan bisa sesuka hati menimpuk Arial tanpa takut kena amarahnya.

"Si Ella bilang dia ngeliat Lea lagi mesra-mesraan sama cowok di club tadi malam terus si Lea bales omongan Ella lebih tajam lagi. Lo mau tau nggak apa?" Tanya Topan dengan kedua alis yang naik turun menggoda Arial.

"Nggak tertarik gue"

"Lo mah gitu! Kalo gue cerita tentang Lea lo sok nggak perduli giliran gue cerita tentang Nea lo semangat empat lima dengerinnya." Topan terlihat kesal dengan Arial.

"Hehehe lo kan tau gue suka sama Nea, jadi wajar dong!" Arial terkekeh ditempatnya. Bicara tentang Nea, Arial jadi teringat dengan cewek dengan senyum manis dengan kulit ke coklatan nya. Sikapnya yang sangat sopan, lembut dan ceria. Berbeda 180° dengan Lea yang angkuh, dingin dan galak.

"Ck yang suka sama Nea mah udah biasa, sekali-kali lo suka sama cewek yang kaya Lea uhhh luar biasa"

"Suka sama Nea aja udah cukup bagi gue, nggak perlu nambah yang model kek Lea"

"Suka-suka hati lo deh! Eh btw udah ngerjain tugas Matematika?" Tanya Topan sambil membuka buku tulis Arial yang ada dihadapannya.

Arial menepuk dahinya. "Mati!! gue belum ngerjain lagi"

🥑🥑🥑

Annyeong 😘

Author comeback nih hehe
Author bawa cerita baru, so jangan lupa baca dan jangan lupa vote dan commentnya
Ceritanya masih tentang anak SMA 👍

Salam sayang dari
Si tukang halu😎😎

Interesting Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang