Jangan lupa vote dan commentnya
Happy Reading 😊(Di mulmed itu photo nya Abang Levin ya)
***
Koridor sekolah terlihat ramai, banyak siswa dan siswi yang baru saja berangkat sekolah padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit.
Nea berjalan dengan langkah santai sambil sesekali membalas sapaan yang dilontarkannya kepadanya.
"Nea!" Panggilan kencang dengan suara cempreng menghentikan langkahnya Nea.
Nea tersenyum hangat saat melihat Cila berlari ke arahnya dengan tangan melambai-lambai.
"Tumben jam segini baru berangkat?" Tanya Nea saat Cila sudah berdiri didepannya.
"Tadi nganterin adek gue dulu" Nea mengangguk singkat lalu melanjutkan langkahnya dengan Cila yang mengoceh di sampingnya.
"Seru nggak acara keluarganya?"
Nea menengok ke arah Cila sebentar kemudian mengangguk "Lumayan" kaya singkat.
"Eh tunggu!" Cila menahan sebelah tangan Nea membuat Nea menghentikan langkahnya.
"Ada apa?"
"Kok gue baru sadar lo cuma sendiri? Lea mana?" Cila menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri mencoba mencari kebenaran Lea.
"Dia bareng Levin?" Tanya Cila setelah Tek menemukan keberadaan Lea disekitarnya.
Nea menggeleng pelan "Dia nggak masuk, udah ah buruan nanti keburu bel"
Cila mengangguk dan kembali berjalan di samping Nea walaupun dia masih ingin bertanya lebih lanjut.
"Wowww kakaknya Bitch yang sok polos baru berangkat nih guys!!"
Nea dan Cila yang dihadang oleh Ella dan kedua temannya menghentikan langkahnya.
Banyak siswa dan siswi yang menatap penasaran kearah mereka. Ada juga yang sudah menganggap hal itu biasa sehingga tak terlalu memperdulikannya.
"Mau Lo apa?!" Cila menatap garang kearah Ella dan kedua temannya yang selalu berbuat onar.
"Mau gue apa guys?" Tanya Ella kepada kedua temannya yang berdiri di sampingnya.
"Mau tau aja atau mau tau banget nih?" Ella dan kedua temannya tertawa saat melihat wajah Cila yang tampak memerah marah.
"Nggak usah bertele-tele mau lo bertiga apa sih? Kurang cari sensasinya?"
"Eh punya mulut dijaga ya!!' teriak Ella marah.
Cila yang sudah bersiap-siap untuk membalas perkataan Ella terhenti karena Nea menahannya.
"Udah Cil nggak usah diladeni"
"Nggak usah sok deh lo!! Lo itu sama aja sama adek Lo!!"
Nea menggenggam tangan Cila erat menahannya untuk tak memperdulikan perkataan Ella.
"Oh iya! Gue nggak liat lo dan adek Lo kemarin? Pasti lo berdua bolos sekolah dan pergi ke club kan? Biasa sih Bitch kan emang gitu!" Ella dan keduanya temannya menyeringai senang.
Nea menatap tajam kearah Ella, melepaskan genggaman tangannya di tangan Cila, Nea berjalan mendekat ke arah Ella.
Kini jarak Nea dan Ella hanya terpaut dua satu langkah "Apa nggak terima?!!" Ella berdecih sinis di akhir pertanyaannya.
"Gue selalu diem saat lo dan kedua temen lo jelek-jelekin gue dan Lea dibelakang. Tapi gue nggak bisa terima saat lo jelek-jelekin Lea didepan gue! Lo tau apa tentang Lea sehingga lo dan temen-temen lo itu berani jelek-jelekin dia?! Lea punya salah apa sama lo sehingga lo benci sama dia?! Lea salah apa sampai lo selalu aja cari masalah sama dia?! Lo sadar nggak?! Jika diri lo itu bahkan lebih buruk dari Lea?!!"
Kini Nea dan Ella sukses menjadi pusat perhatian, banyak yang bertanya-tanya ada masalah apa diantara keduanya.
Karena selama ini Nea tak pernah terlibat masalah dengan siapapun. Berbeda dengan adiknya Lea yang selalu saja berbuat onar.
"Barusan lo tanya apa salah Lea?"
Nea yang sudah terpancang amarahnya balas menatap Ella dengan tatapan tajam yang selama ini jarang dia perlihatkan.
"Adik lo itu cewek murahan tau nggak! Disekolah aja gayanya nolak kalau ada cowok yang deketin tapi kalau di luar sekolah udah kaya Bitch aja!"
"Secantik apa sih dia sampai-sampai nolak Panji! Anak pemilik sekolah sekaligus most wanted di sekolah ini? Secantik apa sampai Levin bertekuk lutut sama dia?!"
"Jadi lo iri sama adek gue?" Ada nada mengejek saat Nea mengeluarkan pernyataan itu.
"Iri?! Buat apa gue iri! Jelas-jelas gue lebih segala-galanya daripada dia! Disini gue cuma mau ngingetin aja nggak usah ke cakepan jadi orang! Lagaknya sok berkelas tapi aslinya jalang murahan!!"
Plakk
Ella memegang pipinya yang terasa perih karena tamparan keras dari Nea "Jaga mulut lo selagi gue diem! Jangan buat gue berbuat sesuatu yang nantinya akan ngebuat lo menyesal!"
"Well!! Udah gue duga! Lo itu sama aja kaya adek Lo! Bedanya lo sok suci dan sok polos! Padahal aslinya gue tau lo jauh lebih buruk daripada adik lo itu!!"
"Terserah lo mau bilang gue itu apa! Yang jelas gue nggak bakalan tinggal diam jika lo masih berbuat masalah dengan Lea!"
🥑🥑🥑
Halo readers tercinta 😘 wkwkwkwk
Author update lagi nih. Ada yang mau doble update? Comment ya 😉Selamat berbuka puasa buat yang menjalankan ibadah puasa 😊
Untuk dua hari ke depan author nggak janji bakalan update ya😁 jadi yang mau doble update comment sekarang biar nanti author up
Mian bila ada typo
Salam sayang dan selamat berbuka puasa
Kang Halu 😎
(Tukang Halu ya bukan Akang Halu 😂)
KAMU SEDANG MEMBACA
Interesting Girl [END]
Romantizm[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kalau lo beneran nggak hamil lo mau minta cerai?" tanya Arial ragu. Arial melihat Lea mengangguk dengan antusias. "Kita bakalan cerai lalu gue bisa bebas." Entah mengapa Arial merasa takut berpisah dengan Lea sekarang padah...