23. Disidang

14.5K 837 11
                                    

Happy Reading 😊
Jangan lupa bintangnya

***

"Le! Ayo pulang!!" Satu jam terakhir hanya kata itulah yang keluar dari bibir Arial.

Sudah dua jam lamanya Arial dan Lea berdiam diri ditepi danau, dan sudah atau jam lebih Arial memaksa Lea untuk pulang dan apa yang Arial dapatkan?

Hanya gumaman yang membuat dirinya semakin kesal "Bentaran" sahut Lea masih dengan posisinya yang duduk di atas rumput.

"Lo nggak digigit nyamuk apa? Liat nih tangan gue gatel semua gara-gara digigit tuh nyamuk"

Lea berdecak kesal "Letoy amat Lo!! Baru digigit nyamuk aja udah kek di perawanin"

Arial yang semula sibuk mengusir nyamuk-nyamuk yang berterbangan di kepalanya kini menatap Lea dengan wajah horor.

"Ngomong apa lo barusan?!"

Bukanya menjawab pertanyaan Arial, Lea justru mengalihkan pembicaraan "Kakak gue itu ya, nggak suka sama cowok Letoy kaya Lo" Lea yang sedang kesal tak menyadari apa yang baru saja dia katakan.

Mata Lea membulat sempurna setelah beberapa detik kata itu keluar dari bibirnya.

Bukannya tersinggung Arial justru tertarik dengan perkataan Lea "Emang Nea suka cowok kaya gimana?" Tanya Arial semangat.

Mendengar nada bicara Arial membuat Lea mendengus kesal "Yang jelas bukan kaya Lo" ketus Lea.

Dahi Arial berkerut "Terus kaya siapa?"

Lea memandang wajah Arial sejenak "Ya kaya pacarnya lah" Lea mengatakan itu dengan santai berbeda dengan Arial yang sudah seperti terkena serangan jantung.

"APA?!!"

Bukanya merasa bersalah karena telah membuat Arial patah hati, Lea justru balik bertanya "Apa?"

"Lo pasti bercanda kan? Lo cuma mau panas-panas in gue aja kan?" Tanya Arial seolah tak percaya dengan perkataan Lea.

Lea mengangkat kedua bahunya "Ya udah kalo nggak percaya"

Sejenak, pikiran Arial melayang saat dia mengantar Lea pulang tadi sore. Di sana Arial ingat bahwa ada cowok yang mengaku sebagai pacarnya Vita berarti Vita yang dia maksud adalah Nea?

Nggak! Arial masih belum percaya apa yang Lea katakan. Tak mungkin kan perjuangannya selama ini sia-sia?

Arial memang tak pernah mendengar atau melihat Nea pacaran, jadi Arial pikir Nea belum punya pacar.

"Lo ingat cowok tadi sore?"

Tanpa melihat ke arah Arial, Lea yakin Arial menganggukkan kepalanya "Itu pacarnya Nea, Kak El"

Pupus sudah. Jadi cukup sampai disini perjuangan Arial? Cukup sampai disini dia berhayal menjadi pacarnya Nea? Cukup sampai disini dia berharap perasaannya akan terbalaskan?

Karena sudah terlanjur keceplosan, Lea memutuskan untuk memberitahukan semua kebenaran tentang kakaknya kepada Arial.

"Nea sama Kak El udah 3 tahun lebih pacaran, bisa dibilang akhir SMP mereka pacaran. Dan sekarang Kak El lagi sibuk ngurusin masalah skripsi sebelum tunangan sama Nea"

Sontak Arial memandang wajah Lea "Apa?!" Tanyanya terkejut.

Lea balas menatap manik mata coklat Arial, manik mata yang syarat akan kehangatan dan kelembutan.

"Setelah wisuda Kak El bakalan tunangan sama Nea, yang berarti Nea juga udah lulus SMA"

Arial sekarang tak bisa berkata apa-apa setelah mendengar kenyataan pahit dari bibir Lea.

Menghembuskan nafas panjang Lea meraih tangan Arial yang berada di atas rumput, tatapan mata keduanya bertemu.

Arial tengelam dalam sorot mata Lea yang memancarkan kekuatan, seolah-olah menyalurkan kekuatan itu kepada Arial.

Tak bisa Arial pungkiri sekarang dirinya tak bisa berpaling dari manik mata Lea, jantung berdebar kencang.

"Arial!" Arial mengedipkan matanya beberapa kali, kini Lea menatapnya dengan tatapan kesal.

"Lo budek ya?! Ayo pulang!"

"Hah?!"

Lea memandang ke arah Arial yang masih saja terpaku ditempatnya, dengan langkah kesal Lea berjalan meninggalkan Arial.

"Duh gue kenapa sih?" Gumam Arial sebelum berjalan mengejar Lea.

🥑🥑🥑

Arial memberhentikan motor bebeknya didepan pagar rumah Lea. Jam sepuluh lebih Lea baru memutuskan untuk pulang, alhasil jam sebelas malam Lea baru tiba di rumahnya.

"Thanks udah ngajak makan dan jalan-jalannya" kata Lea setelah melepas helm yang ada di kepalanya.

Arial tersenyum singkat kemudian mengangguk, jujur dirinya juga merasa senang bisa makan dan jalan-jalan dengan Lea.

Arial dan Lea sama-sama memandang kearah pagar yang dibuka oleh satpam rumah Lea.

"Non Lea sama masnya disuruh masuk kedalam sama Nyonya" kata pak Somat, satpam di rumah Lea.

Lea dan Arial saling pandang untuk beberapa detik 'Gawat mama udah pulang' batin Lea.

'Untuk apa mama Lea nyuruh gue masuk? Jangan-jangan gara-gara gue baru bawa pulang Lea jam segini? mampus gue kalo kaya gini' entah kenapa Arial merasa bersalah atas hal itu.

"Papa juga udah pulang pak?" Tanya Lea cemas. Pak Somat mengangguk kemudian membukakan pagar lebih lebar.

"Motor masnya dibawa masuk aja" Arial tak mengatakan satu patah katapun, dia mendorong motor bebeknya masuk kedalam pekarangan rumah Lea.

"Palingan juga cuma ceramah, kaya pas aku pulang tengah malam sama Levin" gumam Lea yang terdengar samar ditelinga Arial.

🥑🥑🥑

Halo readers tercinta akuhhh😜

Author comeback nih hehe, so jangan lupa vote dan commentnya 👍

Berhubung author lagi happy, janji deh up dobel hehehe tapi updatenya bentaran ya, sore atau malem gitu😂

Maaf bila ada typo 😁

Salam sayang dari yang baru aja ultah 😉

Kang Halu 😎

Interesting Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang