Happy Reading 😊
Maaf bila ada typo bertebaran 😁***
Lea duduk di salah satu meja yang ada disudut kafe. Siang ini dia ada janji dengan El pacar kakaknya, Nea.
Lea sudah kenal lama dengan El bahkan bisa dibilang Lea lah yang mengenal El terlebih dahulu daripada Nea, pertemuan pertamanya dengan El saat Lea mabuk berat di club.
Saat itu Lea tengah marahan dengan Levin. Pertengkaran anak SMP yang membuat Lea sampai mabuk-mabukan. Itu lah pertama kalinya Lea mabuk.
Lea tak sengaja menabrak El yang tengah minum-minum dengan teman-teman sekolahnya.
Awalnya keduanya saling bertengkar bahkan Lea memaki-maki El dalam keadaan mabuk berat.
Tak lama setelah memaki-maki El, Lea justru menangis. El dan teman-temannya bingung kenapa Lea menangi, tak mau dituduh berbuat macam-macam dengan anak kecil El memilih mengantarkan Lea pulang.
Sejak kejadian itu keduanya dekat, El sendiri bingung bagaimana bisa dia dekat dengan anak SMP yang suka pergi ke club, hingga 2 Minggu kemudian El yang tengah mengantar Lea sepulang sekolah bertemu dengan Nea.
Lea sendiri hanya menganggap El sebatas teman, atau lebih tepatnya seorang kakak. Karena selama bertemu dengan El, Lea merasa dilindungi.
Beberapa hari kemudian Lea mendapat kabar dari El bahwa dirinya tengah berpacaran dengan Nea.
Sungguh kabar yang bagus bukan?
"Kebiasaan"
Lea tersadar dari lamunannya, dia menatap seorang cowok yang tengah duduk didepannya.
Cowok yang baru saja menjadi bahan lamunannya.
Lea tersenyum singkat "Udah lama?" Tanya El yang dijawab Lea dengan gelengan kepala.
"Mau pesan apa?" Tanya El sembari memanggil salah satu pelayan kafe.
"Mbak Lea" sapa pelayan yang El panggil, semua pelayan di kafe ini sudah mengenal Lea.
Ayolah, Lea adalah sahabat dekat Levin pemilik kafe. Bahkan Levin membangun kafe ini ditemani Lea dari nol.
Pelayan perempuan itu memberikan daftar menu kepada El "Chicken steak dan jus jeruknya satu"
Pelayan itu mengangguk lalu menuliskan pesanan El di buku kecil yang dia bawa.
"Mbak Lea mau pesan apa?"
"Kaya biasanya aja Bil" kata Lea kepada pelayan didepannya yang bernama Nabila atau kerap disapa Bila.
Nabila mengangguk kemudian pergi dari hadapan Lea dan El.
"Masih sering main kesini?" Tanya El membuka percakapan diantara keduanya.
"Masih, bahkan bisa dibilang sering" El mengangguk kecil kemudian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kafe.
"Levin nggak ada? Kalian nggak pulang bareng?"
"Eh itu gue nggak berangkat sekolah" kata Lea sambil menggaruk tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Interesting Girl [END]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kalau lo beneran nggak hamil lo mau minta cerai?" tanya Arial ragu. Arial melihat Lea mengangguk dengan antusias. "Kita bakalan cerai lalu gue bisa bebas." Entah mengapa Arial merasa takut berpisah dengan Lea sekarang padah...